Hasil Ringkasan
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor daur ulang sampah merupakan bagian penting dari sistem pengelolaan persampahan. Selain mengelola nilai ekonomis dari sampah, sektor ini juga berkontribusi dalam mereduksi sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Jenis bahan potensial daur ulang yang beredar di pasaran sangat banyak dan beragam, termasuk plastik. Proses inti daur ulang plastik adalah pemurnian, yang meliputi pemilahan, pembersihan, pencucian, penggilingan, hingga pencetakan pellet. Tujuan pemurnian adalah untuk mendapatkan plastik olahan dengan kualitas yang baik. Parameter dari kualitas yang baik antara lain adalah plastik terpisah berdasarkan jenis; warna; rentang densitasnya; serta bebas dari materi pengotor. Melalui survey yang dilakukan terhadap pelaku kegiatan daur ulang plastik diperoleh informasi bahwa kemurnian atau ketidakcampuran material plastik sangat berpengaruh pada kualitas plastik daur ulang yang dihasilkan (Nurminah, 2002). Oleh karena itu perlu dikembangkan penelitian dalam upaya meningkatkan kemurnian plastik daur ulang. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah intervensi teknologi yang mengarah pada pengembangan teknologi yang dapat diterapkan pada pelaku daur ulang agar kualitas atau kemurnian plastik hasil daur ulang meningkat. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah Jig separation process. Jig separation merupakan salah satu teknologi pemisahanan materi secara gravitasi yang dimanfaatkan untuk membantu pemisahan material berdasarkan kesamaan berat jenisnya dan keseragaman ukuran (Wills,1979). I-2 Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Tsunekawa (2001) menunjukan bahwa material plastik dari mesin fotokopi yaitu polystyrene (PS), acrylonitrile butadiene styrene (ABS), dan polyethylene terephtalate (PET) berhasil dipisahkan. Sementara itu Dodbiba dan Fujita (2004) mengumpulkan sejumlah penelitian pemisahan pada campuran jenis plastik ternyata dipengaruhi oleh parameter- parameter operasi. Kondisi yang diperlukan dalam operasional jig antara lain meliputi (Rahardyan, 2002): keseragaman laju masuk umpan terkontrol pada sistem kontinu; keseragaman komposisi umpan/partikel; keseragaman distribusi ukuran partikel; keseragaman ukuran media; serta keseragaman pulsa yang meliputi frekuensi dan kekuatan. Selanjutnya pada tahun 2008, Apriyanti melalui penelitian terhadap plastik ABS, PS, dan PET menyimpulkan bahwa waktu pemisahan tercepat dicapai pada nilai amplitudo dan frekuensi besar. Penelitian jig separation dengan materi plastik relatif baru dan belum banyak dikembangkan, maka perlu dilakukan penelitian terhadap parameter operasi optimal lain dalam meningkatkan efesiensi dan mempercepat waktu pemisahan. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah mengembangkan penelitian sebelumnya tentang proses jig separator dalam kontribusinya terhadap peningkatan kualitas plastik olahan dari kegiatan daur ulang yang ada. Tujuan penelitian ini adalah menentukan parameter operasi dengan variasi densitas fluida.