Gambar III.37. Grafik polynomial curve fitting data salinitas di Stasiun GeoB10055-2. Gambar III.38. Grafik polynomial curve fitting data salinitas di Stasiun GeoB10057-2. 47 Gambar III.39. Grafik polynomial curve fitting data salinitas di Stasiun GeoB10061-2. Gambar III.40. Grafik polynomial curve fitting data salinitas di Stasiun GeoB10062-2. 48 III.5.3 Persamaan Kecepatan Suara sebagai Fungsi Kedalaman di Samudera Hindia Bentuk persamaan polinomial orde n hasil pendekatan temperatur dan salinitas sebagai fungsi kedalaman disubstitusikan ke dalam Persamaan 3.5 dan 3.6 sehingga diperoleh persamaan kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman. Pemilihan persamaan kecepatan suara empiris yang digunakan adalah berdasarkan nilai error terkecil antara persamaan kecepatan suara empiris dan data kecepatan suara yang tersedia. Nilai errorsetiap persamaan empiris kecepatan suara dengan data yang tersedia ditampilkan pada Tabel III.2. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman yang digunakan di setiap stasiun pengambilan data disajikan pada Gambar III.41 sampai dengan Gambar III.52. Gambar III.41. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10044-1. 49 Gambar III.42. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10045-2. Gambar III.43. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10048-1. 50 Gambar III.44. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10049-2. Gambar III.45. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10051-2. 51 Gambar III.46. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10052-2. Gambar III.47. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10053-2. 52 Gambar III.48. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10054-2. Gambar III.49. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10055-2. 53 Gambar III.50. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10057-2. Gambar III.51. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10061-2. 54 Gambar III.52. Grafik kecepatan suara sebagai fungsi kedalaman di Stasiun GeoB10062-2. III.6 Aplikasi Model Propagasi Akustik Bawah Air dengan Metode Persamaan Parabolik Profil kecepatan suara yang digunakan adalah persamaan empiris kecepatan suara, dengan variabel suhu dan salinitas yang telah didekati dengan menggunakan polynomial curve fitting. Pemilihan persamaan empiris kecepatan suara yang digunakan berdasarkan pada nilai errorterkecil antara data lapangan dan persamaan empiris di atas. Hasil aplikasi Metode Persamaan Parabolik memberikan gambaran profil intensitas suara di Samudera Hindia. 55 III.6.1 Asumsi yang Digunakan Asumsi yang digunakan pada program pemodelan propagasi akustik bawah air ini adalah: a. Domain vertikal model adalah kedalaman 0 – z meter. b. Domain horisontal model adalah jarak 0 – r meter. c. Gelombang suara direfleksikan sempurna dan tidak terjadi transmisi. d. Kehilangan energi yang dihitung akibat penyebaran. III.6.2 Data Masukan Program Data masukan yang digunakan dalam pemodelan adalah: 1. Data temperatur, salinitas, dan kedalaman perairan untuk mendapatkan profil kecepatan suara. 2.