71 BAB V. Penutup V.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan luasan lahan 20% sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2023 didapat daya nominal PLTS Terapung Karangkates yang dihasilkan dari simulasi adalah 164,7 MWp dengan daya keluaran yang dapat tersalur ke jaringan maksimal adalah 141 MWp 2. Penggunaan pendingin termosifon yang dimodelkan dengan memvariasikan nilai koefisien rugi termal (U) menyebabkan penurunan losses PV karena temperatur 7,09% pada PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar modul dan 4,91% pada PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir ketinggian 750 mm jika dibandingkan dengan PLTS Terapung Karangkates konvensional 7,92% 3. Penggunaan pendingin termosifon menyebabkan peningkatan produksi energi 0,87% pada PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar modul dan 3,06% pada PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir ketinggian 750 mm jika dibandingkan dengan PLTS Terapung Karangkates konvensional 4. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa: Konfigurasi PLTS Terapung Karangkates konvensional masih lebih menguntungkan dari segi LCOE Rp 784,405/kWh, NPV 269,09 Milyar, IRR 16,49%, dan PP 14,8 Tahun Posisi kedua diikuti dengan PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir ketinggian 750 mm dengan LCOE Rp 822,933/kWh, NPV 172,99 Milyar, IRR 13,17%, dan PP 16,4 Tahun Terakhir adalah PLTS Terapung Karangkates berpendingin termosifon dengan reservoir sejajar modul dengan LCOE Rp 837,119/kWh, NPV 131,70 Milyar, IRR 12,42%, dan PP 17,3 Tahun 5. Hasil simulasi sistem tenaga listrik menunjukkan bahwa dengan adanya PLTS Terapung Karangkates yang tersambung ke jaringan 150 kV Jawa Timur: 72 Nilai tegangan yang sebelumnya pada rentang +1,1% sampai dengan -6,4% menjadi pada rentang +1,55% sampai dengan -4,26% pada tegangan 150 kV Pada tegangan 70 kV nilai tegangan yang sebelumnya pada rentang +1,79% sampai dengan -3,94% menjadi pada rentang +2,29 % sampai dengan - 2,85% Untuk frekuensi ketika terjadi ramp up rate 0,68 MW/menit frekuensi naik 0,03 Hz setelah 1 jam Untuk frekuensi ketika terjadi ramp down rate 1,61 MW/menit frekuensi turun 0,12 Hz setelah 1 jam. Daya keluaran PLTA Sutami Unit 1 sebelumnya berada pada rentang 21,03 23,56 MW turun menjadi 19,98 22,35 MW. Deviasi penurunan daya berada pada rentang 0,01 2,78 MW. 6.