Hasil Ringkasan
123 Bab V Kesimpulan V.1 Kesimpulan Dari tanah disekitar Gunung Tangkuban Perahu dengan ketinggian 350 meter di atas kawah Ratu Gunung dan 1 km disekitar kawah Domas berhasil diisolasi 18 isolat Actinomycetes dan jamur yang terdiri dari 16,7 % Actinomycetes dan 83,3 % jamur. Dari 18 isolat mikroba tersebut dipilih lima isolat terkuat terhadap bakteri dan jamur dan diberi kode TP1, TP2, TP3, TP4 dan TP5. Hasil identifikasi dan karakterisasi secara morfologi, biokimia dan molekular menunjukkan bahwa kelima isolat memiliki kebaruan spesies dan sub spesies yaitu isolat TP1 mempunyai homologi 90 % dengan Nocardia sp., Isolat TP2 mempunyai homologi 99 % dengan Streptomyces galbus, isolat TP3 mempunyai homologi 86% dengan Aspergillus unguis, isolat TP4 mempunyai homologi 100 % dengan Paecilomyces marquandii dan isolat TP5 mempunyai homologi 95% dengan Nocardia niigatensis. Walaupun Streptomyces dan Nocardia merupakan keluarga dari Actinomycetes tetapi keduanya memiliki perbedaan pada dinding selnya. Streptomyces memiliki dinding sel jenis LL DAP sedangkan Nocardia memiliki dinding sel jenis meso DAP. Proses fermentasi dengan metode OFAT yang menerapkan rentang variasi yang luas yaitu pH, suhu dan rpm menghasilkan aktivitas antibakteri optimum pada suhu 28-30 o C, pH 7 dan 180 rpm. Penapisan aktivitas antibakteri dan antikanker tertinggi terhadap kelima isolat dilakukan dalam enam komponen media yang mengandung PDB, pati terlarut dan glukosa sebagai sumber karbon, tripton dan ekstrak ragi sebagai sumber nitrogen dan kalium karbonat dan natrium tiosulfat sebagai sumber mineral. Streptomyces galbus TP2 menghasilkan antibiotik yang optimum pada media yang mengandung pati terlarut (10%) dan glukosa 124 (10%) sebagai sumber karbon, tripton (5%) dan ekstrak ragi (2,5%) sebagai sumber nitrogen dan kalsium karbonat (1%) sebagai sumber mineral dengan jalur biosintesis Asam fenilasetat yang baru pertama ditemukan pada Streptomyces galbus. Optimasi proses fermentasi dengan metode RSM menghasilkan aktivitas antibakteri optimum dengan diameter hambat 33 mm pada pH 7,06 pada variasi media yang mengandung 10,19 g/L glukosa dan 2,45 g/L ekstrak ragi pada waktu optimum 44 jam. Ekstrak etil asetat Streptomyces galbus TP2 menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap MRSA, MSSA, MRCNS, VRE, E.coli dan Microsforum gypseum dan antikanker terhadap cell line T47D. Streptomyces galbus TP2 menghasilkan isolat 1 yang aktif terhadap bakteri MRSA, MSSA, MRCNS, VRE, E.coli, jamur M. gypseum dan cell line T47D dan baru pertama kali ditemukan pada Streptomyces galbus . Eludidasi struktur dengan metode 1 H-RMI, 13 C-RMI, DEPT 135 -RMI, HMBC-RMI, HMQC-RMI, LCMS, UV Spektrometer, dan titik leleh menunjukkan isolat 1 adalah asam fenilasetat dengan berat molekul 136 dan struktur kimia C 8H8O2. Asam fenilasetat memiliki LD 50 pada mencit lebih besar dari 15 g/kg bb sehingga termasuk kategori praktis non toksik. Jalur biosintesis pembentukan metabolit asam fenilasetat, baru ditemukan pada Streptomyces galbus. 125 V. 2 Alur Penelitian Selanjutnya 1. Rekayasa genetika terhadap S. galbus TP2 dan formulasi variasi media untuk meningkatkan bioaktivitas dan perolehan produk. 2.