18 Bab III Metode Penelitian III.1 Subjek Penelitian Subjek terpilih dalam penelitian ini adalah 41 siswa laki-laki di SMAN 2 Cikarang Selatan berusia 15-17 tahun. Proses eksperiman rekaman data EEG dilakukan selama 46 menit per subjek dalam rentang Agustus-September 2024. Sebelum pelaksanaan penelitian, subjek terlebih dahulu mendapat informasi untuk tidak tidur larut malam, dalam keadaan sehat, tidak mengalami suatu gangguan penyakit serta tidak dalam masa perawatan dari rumah sakit yang dibuktikan dengan proses wawancara singkat. Sebelum eksperimen dilakukan, setiap subjek akan diberikan penjelasan terlebih dahulu berkaitan dengan mekanisme selama eksperimen dilakukan. Dalam proses pengolahan data, seorang subjek menderita ADHD dan lima orang mendapat hasil perekaman EEG yang tidak sempurna, sehingga hanya dilakukan pengolahan sebanyak 35 subjek. III.2 Alat dan Bahan Penelitian III.2.1 Perangkat Muse 2.0 Muse 2.0 merupakan headband yang merekam dan mengukur aktivitas gelombang otak melalui empat sensor. Sinyal EEG diukur menggunakan elektroda referensi FPz (CMS/DRL) yang terletak pada bagian dahi. Elektroda CMS berperan sebagai saluran referensi yang dibandingkan terhadap seluruh sinyal EEG yang terukur, sedangkan elektroda DRL berperan sebagai ground yang bertujuan untuk membawa potensial dari subjek sedekat mungkin dengan nilai nol dari sistem. Elektroda yang menjadi masukan terdapat pada saluran AF7 dan AF8 yang terletak di bagian kiri dan kanan FPz yang terbuat dari plat emas, kemudian saluran TP9 dan TP10 yang terletak pada bagian temporal di belakang telinga terbuat dari karet silikon konduktif. Perangkat ini dapat dihubungkan dengan Bluetooth ke perangkat lain yang memiliki aplikasi untuk merekam dan menyimpan sinyal EEG yang dihasilkan. Perangkat Muse 2.0 bekerja secara kering sehingga tidak membutuhkan gel dalam proses pemakaiannya. Sampling rate perangkat ini adalah 256 Hz, yang 19 mengartikan bahwa dalam satu detik penggunaan alat terdapat 256 data yang dihasilkan. Sampling rate dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna. III.2.2 Aplikasi Mind Monitor Aplikasi Mind Monitor merupakan aplikasi pihak ketiga berbasis Android dan iOS yang menghubungkan perangkat Muse via Bluetooth. Aplikasi ini mengizinkan pengguna untuk streaming, merekam, dan membagikan hasil data EEG dalam format (.csv). Saat proses perekaman maupun streaming, pengguna dapat melihat secara real-time grafik gelombang delta, theta, alpha, beta, dan gamma, yang berupa data grafik ABP berdasarkan logaritma PSD dari tiap saluran, grafik RAW, diskrit, spektogram, akselometer, dan gyroskop. Gambar III.1. (a) Alat MUSE 2.0 (b) Letak elektroda MUSE 2 (Clutterbuck, 2018) Gambar III.2. Tampilan horseshoe 20 Ketika dihubungkan dengan perangkat Muse 2.0, akan terdapat tampilan horseshoe seperti pada Gambar III.2 yang mewakili koneksi sensor Muse 2.0. Apabila perangkat terkoneksi dengan baik, maka lingkaran oval yang mewakili tiap sensor akan terisi dengan warna penuh, jika koneksi buruk lingkaran oval hanya akan berwarna pada bagian tepi, dan jika tidak terkoneksi maka lingkaran oval tersebut menghilang. Agar sensor dapat memberikan sinyal yang baik, saat pengambilan data, subjek diharapkan menyingkirkan rambut yang dapat menghalangi sensor ke kulit subjek. Data yang diberikan oleh aplikasi ini berupa format (.csv) yang dapat disimpan dalam google drive. Data yang diberikan tidak mewakili kemampuan sampling rate Muse 2.0 yaitu 256 Hz, melainkan hanya memberikan sekitar 1-2 data per detik. Oleh karena itu, pengolahan data yang dilakukan hanya dapat menggunakan website Mind Monitor. Data dalam dokumen (.csv) berupa TimeStamp, data nilai ABP untuk tiap jenis gelombang otak dan masing-masing sensor dalam satuan B, data RAW dalam satuan μV, data accelerometer, data gyroscope, indikator kelekatan headband (1 = True, 0 = False), indikator kualitas data masing-masing sensor (1 = Baik, 2 = Sedang, 4 = Buruk), data persentase pengisian baterai, dan data elemen penanda kondisi subjek seperti kedipan mata atau kertakan rahang. Sampel data ditampilkan pada Lampiran D Tabel D.1. Gambar III.3. Tampilan rekaman ABP di aplikasi Mind Monitor 21 Gambar III.3 adalah tampilan nilai gelombang otak yang merupakan daya absolut berdasarkan pada logaritma dari total PSD dari data EEG untuk masing-masing jenis rentang frekuensi gelombang otak. Nilai PSD EEG umumnya berada pada rentang {-1:+1}. Untuk tampilan pada aplikasi Mind Monitor, nilai PSD EEG ditunjukkan dalam rentang {0:100} dengan satuan Bel. Tampilan pada layar saat perekaman menunjukkan informasi data ABP pada tiap pita frekuensi terhadap waktu, tampilan horseshoe, dan daya baterai. Gambar III.4. Tampilan grafik ABP pada website Mind Monitor Data (.csv) yang dikirimkan ke google drive kemudian dapat diolah pada website Mind Monitor yang memunculkan tampilan grafik seperti pada Gambar III.4. Terdapat tiga model data yang diberikan yaitu grafik nilai ABP terhadap waktu, nilai rata-rata tiap pita frekuensi, dan nilai rata-rata ABP antara bagian otak kiri-kanan dan bagian otak depan-belakang. Pada model data antara bagian otak kiri-kanan dan bagian otak depan- belakang, pengguna perlu mengarahkan kursor pada bagian merah atau biru untuk melihat besar nilainya, karena bentuk panjang pendek pada grafik batang tidak merepresentasikan besar ABP yang sebenarnya. 22 Gambar III.5 adalah tampilan RAW EEG saat melakukan perekaman di aplikasi Mind Monitor yang memiliki rentang {0:~1682} μV. Sensor- sensor yang dideteksi adalah TP9 (telinga kiri), AF7 (dahi bagian kiri), AF8 (dahi bagian kanan), dan TP10 (telinga kanan). Saat perekaman, pengguna juga dapat menampilkan frekuensi diskrit yang ditampilkan dalam skala log. Nilai diskrit dihitung dengan Fast Fourier Transform (FFT) dari data RAW EEG dengan Hamming window. Selain itu, terdapat pula tampilan spektrogram yang menunjukkan data frekuensi diskrit yang diplot terhadap waktu. Warna biru menggambarkan nilai rendah sementara warna merah menggambarkan nilai tinggi. III.2.3 Kuesioner NASA-TLX NASA Task Load Index merupakan prosedur rating multidimensi yang memberikan nilai beban kerja secara menyeluruh berdasarkan rata-rata dari enam indikator, yaitu: Mental Demands, Physical Demands, Temporal Demands, Own Performance, Effort, Frustration (NASA, 1986). Bobot dari tiap indikator dihitung dengan meminta subjek untuk memilih salah satu dari dua indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan tersebut. Kuesioner yang diberikan berupa perbandingan berpasangan. Kemudian, untuk menghitung rating, subjek diminta untuk memberi peringkat terhadap enam indikator beban mental. Rating yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh subjek selama menjalani pekerjaan. Pada masing-masing indikator Gambar III.5. Tampilan perekaman RAW di aplikasi Mind Monitor 23 terdapat skala 0-100 atau rendah sampai dengan tinggi dengan interval lima. Contoh pengisian data ditampilkan pada Lampiran B Gambar B.1 dan Gambar B.2. Setelah dilakukan analisis perhitungan, dilakukan klasifikasi beban dengan kriteria berdasarkan perolehan skor NASA-TLX dengan ketentuan berikut: (1)rQTQtr : sangat rendah, (2) trQTQvr : rendah, (3) vr Q T Q xr : sedang, (4) xrQTQzr : tinggi, dan (5) zr Q T Q srr : sangat tinggi (Awanis, et al., 2023).