43 Bab V Hasil Dan Pembahasan Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian tentang potensi ekonomi setiap sektor ekonomi dalam pembangunan wilayah di Kabupaten Kolaka. Adapun potensi dari setiap sektor ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu potensi ekonomi langsung dan tidak langsung. Untuk mengetahui potensi ekonomi langsung maka yang akan dianalisis adalah Produk Domestik Regional Bruto. Dalam hal ini akan dilihat kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Kolaka. Sedangkan untuk mengetahui potensi ekonomi tidak langsung dari setiap sektor maka akan dianalisis pengganda ekonomi serta keterkaita hulu (backward linkage) dan hilir (forward linkage). V.1 Kontibusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur kemajuan perekonomian wilayah yang telah dicapai adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah yang tercipta dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Untuk mengetahui potensi setiap sektor terhadap pembentukan PDRB, maka dilakukan kajian kontribusinya. Seperti terlihat pada tabel IV.1, kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Kolaka sangat besar dibandingkan kontribusi sektor-sektor lainnya. Hal ini terlihat dari nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan sektor pertambangan pada tahun 2006 sebesar Rp. 329.560,88 juta atau 14,34% dari PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Kolaka. Pada tahun 2006 sampai 2012 kontribusi sektor pertambangan mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu Rp. 329.560,88, Rp. 421.059,75, Rp. 377.732,02, Rp. 380.290,62, Rp. 470.099,53, Rp. 627.809,13, dan Rp. 938.164,92 juta. Peningkatan nilai kontribusi PDRB sektor pertambangan pada tahun 2010 sampai 2012, dikarenakan pada tahun 2010 sampai 2012 ada 25 perusahaan tambang yang mulai berproduksi. Hal ini menyebabkan produksi bijih nikel pada tahun 44 tersebut juga meningkat. Nilai produksi bijih nikel di Kabupaten Kolaka dapat dilihat pada tabel V.1 berikut. Tabel V.1 Produksi Bijih Nikel di Kabupaten Kolaka Tahun Produksi Bijih Nikel (Ton) 2006 1.486.442,00 2007 2.499.935,00 2008 1.782.356,00 2009 1.026.975,00 2010 1.367.074,00 2011 1.943.383,00 2012 2.843.679,00 Meningkatnya produksi diakibatkan oleh meningkatnya permintaan dari sektor pertambangan sebagai bahan baku industri domestik dan global, sehingga para pelaku usaha pertambangan meningkatkan produksi yang berdampak pada peningkatan PDRB dari sektor pertambangan. V.2 Analisis Potensi Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Kolaka Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat dilakukan dengan mengidentifikasi potensi sektor-sektor ekonomi yang memiliki keunggulan dan memiliki prospek yang lebih baik untuk dikembangkan serta diharapkan mampu mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang. Beberapa alat analisis yang digunakan adalah location quotient (LQ) dan analisis shift-share. V.2.1 Analisis Location Quotient (LQ) Analisis location quotient (LQ) adalah analisis yang digunakan untuk menentukan sektor basis atau non basis pada suatu wilayah, dengan membandingkan besarnya peranan suatu sektor di daerah yang diselidiki (Kabupaten Kolaka) terhadap sektor yang sama pada daerah yang lebih luas (Provinsi Sulawesi Tenggara). Nilai location quotient (LQ) Kabupaten Kolaka pada kurun waktu 2006-2012 dapat dilihat pada tabel berikut. 45 Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode LQ menunjukkan bahwa sejak tahun 2006 sampai tahun 2012 sektor pertambangan merupakan sektor basis pada Kabupaten Kolaka dan sektor tersebut mempunyai kontribusi yang besar terhadap pembentukan PDRB. Sehingga dapat dikatakan bahwa sektor pertambangan mempunyai kemampuan terhadap peningkatan perekonomian di Kabupaten Kolaka. Hasil perhitungan LQ dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V.2 Hasil Analisis Nilai LQ Sektor-sektor Ekonomi Kabupaten Kolaka Tahun 2012 No Sektor Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertanian 0,90 0,87 0,88 0,94 0,89 0,88 0,85 2 Pertambangan dan Penggalian 2,86 2,92 2,84 2,84 2,76 2,63 2,64 3 Industri Pengolahan 2,28 2,24 2,33 2,18 2,22 1,89 1,85 4 Listrik, Gas, & Air Bersih 0,47 0,46 0,47 0,48 0,46 0,44 0,43 5 Bangunan/Konstruksi 0,49 0,46 0,50 0,55 0,53 0,52 0,52 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,98 0,95 0,99 0,99 0,99 1,01 1,02 7 Pengangkutan & Komunikasi 0,46 0,44 0,44 0,46 0,45 0,44 0,43 8 Keuangan 0,56 0,54 0,57 0,56 0,55 0,56 0,57 9 Jasa-Jasa 0,57 0,55 0,57 0,61 0,60 0,58 0,54 V.2.2 Analisis Shift-Share (SSA) Analisis shift-share digunakan untuk menilai pertumbuhan ekonomi suatu sektor pada suatu wilayah (Kabupaten Kolaka) terhadap struktur ekonomi yang lebih tinggi (Provinsi Sulawesi Tenggara). Dasar untuk analisis ini adalah nilai sektor di suatu wilayah dan nilai pergeseran bersih wilayah. Tabel V.3 Hasil Perhitungan Shift-share Kabupaten Kolaka Tahun 2012 No. Sektor KPP KPPW PB = KPP + KPPW Keterangan 1 Pertanian - 0,39 -0,05 -0,44 Lamban 2 Pertambangan & Penggalian 1,40 -0,17 1,23 Progresif 3 Industri Pengolahan - 0,15 -0,25 -0,40 Lamban 4 Listrik, Gas & Air Bersih 0,32 -0,13 0,19 Progresif 5 Konstruksi Bangunan 0,38 0,18 0,56 Progresif 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 0,31 0,12 0,43 Progresif 7 Transportasi & Komunikasi 0,27 -0,10 0,17 Progresif 8 Keuangan 0,29 0,07 0,36 Progresif 9 Jasa - 0,23 -0,04 -0,27 Lamban 46 Hasil perhitungan nilai pergeseran bersih (PB) pada tabel diatas menunjukkan bahwa sektor pertambangan memiliki nilai PB sebesar 1,23, hal ini menandakan bahwa sektor pertambangan mengalami pertumbuhan yang progresif (maju) di Kabupaten Kolaka. V.3 Transaksi Domestik Antar Sektor Berdasarkan klasifikasi sektor yang telah dibuat, maka disusun tabel transaksi domestik antar sektor yaitu tabel transaksi yang menggambarkan besarnya nilai transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi yang berasal dari produksi suatu daerah, sedangkan nilai transaksi barang dan jasa yang berasal dari impor dipisahkan sebagai vektor baris tersendiri. Data pada vektor baris ini sekaligus menunjukkan rincian nilai barang dan jasa masing-masing sektor yang menggunakannya. Penyajian Tabel I-O dengan memunculkan impor sebagai vektor baris disebut juga sebagai Tabel I-O dengan perlakuan impor tidak bersaing. Data transaksi yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan harga produsen yaitu nilai transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi, dimana unsur biaya pengangkutan telah dipisahkan sebagai input yang dibeli dari sektor perdagangan dan biaya pengangkutan. Transaksi yang terjadi baik pada sektor antara maupun permintaan akhir dipisahkan antara hasil produksi dalam negeri dengan transaksi yang berasal dari impor. Tujuannya agar analisis yang dilakukan terarah sesuai dengan nilai tambah sebenarnya yang dihasilkan dalam wilayah. Dengan metode pemisahan seperti ini dapat dihindari kesalahan analisis tentang nilai tambah, dikarenakan nilai impor yang berbaur dengan nilai transaksi yang berasal dari dalam negeri. Sehingga dalam mengoptimalkan nilai total output dengan kriteria maksimal nilai tambah. Sehingga hasil yang diperoleh benar-benar mencerminkan nilai tambah dalam wilayah. 47 Penyusunan tabel I-O ini digunakan dengan cara shortcut method, yaitu dengan mencantumkan nilai impornya saja (409), jumlah input antara domestik (190), nilai tambah (209) dan jumlah input (210). Juga jumlah permintaan akhir domestik (309) dan jumlah output (600). Untuk selengkapnya struktur input dan output dari Tabel I-O tahun 2006 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V.4 Struktur Input Antara Sektor Pertambangan Kabupaten Kolaka Tahun 2006 No Sektor Nilai Input (Juta Rupiah) Persentase (%) 1 Pertanian 22,12 0.02% 2 Pertambangan & Penggalian 24.052,46 18.84% 3 Industri Pengolahan 78.212,82 61.27% 4 Listrik, Gas & Air Bersih 728,51 0.57% 5 Konstruksi Bangunan 2.200,10 1.72% 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 11.456,37 8.97% 7 Transportasi & Komunikasi 6.802,92 5.33% 8 Keuangan, 3.435,92 2.69% 9 Jasa 743,46 0.58% Total Input 127.654,69 100.00% Tabel V.5 Struktur Total Input Sektor Pertambangan Kabupaten Kolaka Tahun 2006 No Sektor Nilai Input (Juta Rupiah) Persentase (%) 1 Jumlah Input Antara 127.654,69 22.4% 2 Upah dan Gaji 136.907,04 24.0% 3 Surplus Usaha 220.421,09 38.6% 4 Penyusutan 47.713,69 8.4% 5 Pajak Tak Langsung Neto 37.650,18 6.6% Total Input 570.346,68 100.0% Tabel V.6 Struktur Permintaan Antara Sektor Pertambangan Kabupaten Kolaka Tahun 2006 No Sektor Nilai Input (Juta Rupiah) Persentase (%) 1 Pertambangan & Penggalian 24.052,46 48,54% 2 Industri Pengolahan 14.339,33 28,94% 3 Konstruksi Bangunan 11.158,71 25,52% 4 Jasa 5,47 0.01% Total Output 49.555,97 100% 48 Tabel V.7 Struktur Total Output Sektor Pertambangan Kabupaten Kolaka Tahun 2006 No Sektor Nilai Input (Juta Rupiah) Persentase (%) 1 Jumlah Input Antara 149.555,96 26% 2 Pengeluaran Komsumsi Rumah Tangga 18.988,30 3% 3 Pengeluaran Komsumsi Pemerintahan 0 0 4 Pembentukan Modal Tetap 178.261,30 31% 5 Perubahan Stok -7.475,99 -1% 6 Ekspor Luar Provinsi 231.017,12 41% Total Output 570.346,69 100% V.3.1 Analisis Keterkaitan (Linkage) Antar Sektor Ekonomi Dalam mengkaji potensi sektor pertambangan dalam mendorong sektor-sektor ekonomi lainnya di Kabupaten Kolaka, digunakan pendekatan Model I-O. Dalam hal ini digunakan analisis keterkaitan antar sektor. Analisis mengenai keterkaitan antar sektor ekonomi merupakan analisis yang umum dilakukan dengan menggunakan Model I-O. Analisis ini pada dasarnya melihat dampak terhadap output, dari kenyataan bahwa pada dasarnya sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian tersebut saling mempengaruhi.