Hasil Ringkasan
BAB 5 Yosi Rima Riana

Jumlah halaman: 20 · Jumlah kalimat ringkasan: 50

83 BAB V HASIL DAN ANALISIS V.1 Dampak Sosial Implementasi Program Desa Mandiri V.1.1 Kondisi Prasarana Desa Kondisi prasarana desa adalah keadaan infrastruktur dasar yang tersedia di suatu desa, mencakup kualitas, kelengkapan, dan aksesibilitasnya dalam mendukung kehidupan masyarakat desa. Kondisi prasarana desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan desa, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mempercepat akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Fasilitas seperti puskesmas, sekolah, dan sarana sanitasi yang baik berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan di desa, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tabel V. 1 Ketersediaan Prasarana Kesehatan No Ketersediaan Prasarana Kesehatan Responden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifikasi a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 0 1 0 2,89 Berdampak Positif 2 Tidak Berdampak 6 2 12 3 Dampak positif 48 3 144 Jumlah 54 156 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Analisis terkait dengan sub-aspek dampak sosial pengaruh terhadap ketersediaan prasarana kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 48 orang yang memiliki persentase 88% dan sebanyak 6 yang menjawab tidak berdampak dengan persentase 12%. Berdasarkan skor rata-rata 2,89, yang mendekati nilai 3 (kategori dampak positif), dapat disimpulkan bahwa ketersediaan prasarana kesehatan di desa berdampak positif bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan yang ada, seperti puskesmas, klinik, dan sarana sanitasi, telah membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa. Dengan ditetapkannya Desa Nagrog sebagai Desa Mandiri membuat pertumbuhan bangunan Kesehatan bertambah pesat, selain itu pelayanan seperti hadirnya kader Kesehatan, pemberian 84 BPJS gratis, dan program stunting yang ada memberikan dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat, masyarakat yang dulunya sungkan untuk pergi berobat, kini karena ada kemudahan akses Puskesmas dan posyandu di tiap-riap RT serta adanya BPJS gratis bagi masyarakat kurang mampu membuat masyarakat lebih berani dan peduli dengan konidisi kesehatannya. Meningkatnya kualitas prasarana Kesehatan memamng memberikan dampak positif serta mendukung pembangunan desa. Selanjutnya adalah ketersediaan prasarana pendidikan berdasarkan hasil kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V. 2 Ketersediaan Prasarana Pendidikan No Ketersediaan Prasarana Pendidikan Responden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifikasi a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 0 1 0 2,90 Berdampak Positif 2 Tidak Berdampak 5 2 10 3 Dampak positif 49 3 147 Jumlah 54 157 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Analisis terkait ketersediaan prasarana pendidikan menunjukan bahwa dengan peningkatan prasarana pendidikan di Desa Nagrog telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam aspek sosial. Dari 54 responden yang memberikan penilaian, mayoritas, yaitu 49 responden (90,7%), menilai bahwa keberadaan prasarana pendidikan telah membawa manfaat yang signifikan. Hanya 5 responden (9,3%) yang merasa tidak ada dampak, sementara tidak ada satu pun yang menilai dampaknya negatif. Perhitungan skor rata-rata sebesar 2,90, yang mendekati kategori dampak positif, menunjukkan bahwa masyarakat merasakan manfaat langsung dari fasilitas pendidikan yang tersedia. Salah satu faktor utama yang mendukung temuan ini adalah aksesibilitas yang lebih mudah. Dengan perbaikan infrastruktur jalan dan penambahan fasilitas pendidikan yang memadai, masyarakat kini lebih mudah mendapatkan layanan pendidikan tanpa harus pergi ke daerah lain. Selain itu, jumlah sekolah yang mencukupi memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan dengan lebih baik. 85 Peningkatan fasilitas pendidikan ini juga berdampak luas pada kehidupan sosial masyarakat. Tingkat partisipasi sekolah meningkat, membuka peluang kerja yang lebih besar, mengurangi angka pengangguran, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, pendidikan yang lebih baik juga berkontribusi terhadap pemahaman masyarakat mengenai kesehatan, kebersihan, dan teknologi, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan sosial yang lebih maju dan sejahtera. Dengan demikian, hasil analisis ini menegaskan bahwa peningkatan prasarana pendidikan di Desa Nagrog telah memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, baik dalam aspek sosial juga ekonomi. Ketersediaan fasilitas yang cukup dan mudah dijangkau telah menjadi faktor utama dalam mendorong kemajuan desa dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Perhitungan berikutnya analisis keseluruhan gabungan dari sub-aspek dampak sosial yakni terkait kondisi prasarana desa, yang dapat dilihat padaatabel berikut. Tabel V. 3 Kondisi Prasarana Desa No Kondisi Prasarana Desa Jumlah Tanggapan Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifika si a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 0 1 0 5,79 Berdamp ak Positif 2 Tidak Berdampak 11 2 22 3 Dampak positif 97 3 291 Jumlah 108 313 Jumlah Responden 54 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Hasil analisis gabungan dari sub-aspek dampak sosial menunjukkan bahwa peningkatan kondisi prasarana desa di Desa Nagrog, yang mencakup ketersediaan prasarana kesehatan dan pendidikan, memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Dari total 108 tanggapan, sebanyak 97 tanggapan (89,8%) menilai bahwa kondisi prasarana desa memberikan dampak positif, sedangkan 11 tanggapan (10,2%) menyatakan tidak ada dampak, dan tidak ada responden yang menilai adanya dampak negatif. Skor rata-rata sebesar 5,79 yang masuk dalam kategori berdampak positif memperkuat kesimpulan bahwa masyarakat merasakan manfaat nyata dari peningkatan prasarana tersebut. 86 Akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih mudah dijangkau serta jumlah yang mencukupi menjadi faktor utama dalam mendukung kehidupan sosial masyarakat. Hasil wawancara bersama perangkat desa dan tokoh desa juga menunjukan bahwa adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Nagrog, di mana berbagai program yang diluncurkan, seperti penyuluhan kesehatan dan pelatihan pendidikan, turut memperkuat dampak positif ini. Dengan fasilitas kesehatan yang memadai, masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan preventif dan kuratif. Sementara itu, fasilitas pendidikan yang baik meningkatkan angka partisipasi sekolah dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Peran dalam peningkatan kondisi sosial masyarakat dan pembangunan desa sangat jelas terlihat. Aksesibilitas yang meningkat mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam program-program pembangunan, meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan sejahtera. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan, menciptakan masyarakat yang mandiri, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal. Peningkatan kondisi prasarana desa di Desa Nagrog, baik dalam aspek kesehatan maupun pendidikan, telah memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap peningkatan kondisi sosial masyarakat. Ketersediaan fasilitas yang memadai, akses yang mudah, serta dukungan dari berbagai program pembangunan desa menunjukkan bahwa investasi pada prasarana dasar adalah langkah strategis dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri. V.1.2 Perubahan Nilai Sosial Perubahan nilai sosial merupakan sebuah perubahan proses sosial yang terjadi dalam masyarakat yang merupakan dampak langsung dari suatu program yang berjalan lama, Adapun untuk perubahan nilai sosial ini terdiri atas penilaian pola pikir masyarakat, dengan adanya kemajuan teknologi, dan dipengaruhi oleh adanya interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan program. Adapun 87 untuk mengetahui dampak program desa mandiri pada pola pikir masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V. 4 Pengaruh Pola Pikir Masyarakat No Pola Pikir Masyarakat Responden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifikasi a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 2 1 2 2,87 Berdampak Positif 2 Tidak Berdampak 3 2 6 3 Dampak positif 49 3 147 Jumlah 54 155 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Analisis terkait dengan sub-aspek dampak sosial pengaruh terhadap pola pikir masyarakat menunjukkan bahwa sebanyak 49 orang yang memiliki persentase 90%, sebanyak 3 yang menjawab tidak berdampak dengan persentase 5%, kemudian hanya 2 orang saja yang menjawab dampak negatif dengan persentase 3%. Adapun skor keseluruhan pada sub-aspek ini adalah 2,87 yang menjelaskan bahwa dengan adanya berbagai program dalam meningkatkan kemandirian desa memberikan dampak positif kepada pola pikir masyarakat setempat. Adapun pola pikir ini berkaitan dengan pemikiran masyarakat sekitar yang bertambah lebih maju dalam hal wawasan dan juga pengetahuan tentang hal-hal yang ada saat ini. Adapun dengan berkembangnya pola pikir masyarakat untuk meningkatkan nilai usaha semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan adanya minat masyarakat pra sejahtera untuk berusaha meningkatkan kesejahteraannya dengan memanfaatkan akses modal yang tersedia. Teori modal sosial menjelaskan bahwa jaringan sosial, kepercayaan, dan norma dalam suatu komunitas memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi dan perkembangan individu. Akses modal, terutama dalam konteks komunitas seperti koperasi simpan pinjam, menciptakan rasa saling percaya dan jaringan sosial yang kuat. Ini membentuk pola pikir masyarakat untuk lebih percaya pada kemampuan diri sendiri dan komunitas mereka dalam mencapai tujuan bersama, termasuk dalam kewirausahaan. Dengan adanya modal sosial, masyarakat lebih terbuka untuk berpikir tentang inovasi, kolaborasi, dan usaha 88 baru. Selanjutnya adalah kemajuan teknologi yang hasil kuesionerddapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V. 5 Pengaruh Kemajuan Teknologi No Kemajuan Teknologi Responden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifika si a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 0 1 0 2,83 Berdamp ak Positif 2 Tidak Berdampak 9 2 18 3 Dampak positif 45 3 135 Jumlah 54 153 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Kuesioner yang telah disebar mendapatkan hasil yakni sebanyak 45 orang memilih jawaban berdampak positif dengan persentase 83,3% dan 9 orang memilih tidak berdampak dengan persentase 16,6%. Hasil akhir skoring secara keseluruhan setelah dihitung didapatkan 2,83 yang memiliki arti bahwa program desa mandiri memberikan dampak positif pada kemajuan teknologinya. Adapun kemajuan teknologi yang dimaksud disini merupakan kemajuan teknologi dari segi jaringan telekomunikasi via provider dan wi-fi penunjang kegiatan masyarakat baik dalam kehidupan sehari-hari dan bekerja. Dengan ini artinya perubahan sejak ditetapkannnya Desa Nagrog pada tahun 2010 membuat tingkat pemasangan wifi bertambah dengan sangat pesat. Sesuai dengan persentase pilihan dari masyarakat dan wawancara yang dilakukan bahwa salah satu pengaruh penetapan desa mandiri memberikan dampak pesat pada kemajuan teknologi. Analisis berikutnya merupakan analisis yang membahas tentang tingkat kerja sama masyarakat yang dapatddilihat pada tabel berikut. Tabel V. 6 Tingkat Kerja Sama Masyarakat No Kerja Sama Masyarakat Respo nden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifika si a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 1 1 1 2,74 Berdamp ak Positif 2 Tidak Berdampak 12 2 24 3 Dampak positif 41 3 123 Jumlah 54 148 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 89 Analisis terkait dengan tingkat kerja sama masyarakat yakni menunjukkan angka responden yang memilih dampak positif sebanyak 41 orang, kemudian yang memilih tidak berdampak sebanyak 12 orang, dan yang memilih dampak negatif sebanyak 1 orang. Skoring secara keseluruhan menunjukkan nilai 2,74 yang dimaknai dengan bernilai dampak positif. Tingkat kerja sama ini berkaitan dengan timbal balik kerja sama antar masyarakat sekitar dan pemerintah. Interaksi pihak pemerintah dan masyarakat dimaksudkan dalam kerja sama masuk kedalam kategori dampak positif. Adapun, responden masih banyak untuk menjawab tidak berdampak dan dampak negatif hal ini disebabkan bahwa terdapat beberapa warga yang memang jarang untuk aktif karena keterbatasan waktu dan informasi. Perhitungan berikutnya analisis keseluruhan gabungan dari sub-aspek dampak sosial yakni terkait tingkat perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, yang dapat dilihat padaatabel berikut. Tabel V. 7 Tingkat Perubahan Nilai Sosial No Tingkat Perubahan Nilai Sosial Jumlah Tanggapan Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifika si a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 3 1 3 8,07 Berdamp ak Positif 2 Tidak Berdampak 24 2 28 3 Dampak positif 135 3 405 Jumlah 162 436 Jumlah Responden 54 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 54 orang responden yang berikan pertanyaan terkait dampak perubahan nilai sosial yang terjadi mendapatkan skoring keseluruhan yakni 8,07. Skoring mendapatkan dampak positif, dimana perubahan ini terutama dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu pola pikir masyarakat yang semakin terbuka, kemajuan teknologi, dan meningkatnya tingkat kerja sama antarwarga. Masyarakat Desa Nagrog kini lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, semakin terbuka terhadap inovasi, serta aktif dalam berbagai program pembangunan desa. Kemajuan teknologi juga berperan dalam 90 meningkatkan akses informasi, efisiensi kerja, dan produktivitas di berbagai sektor, terutama pertanian dan usaha mikro. Selain itu, kerja sama yang kuat dalam bentuk gotong royong modern, koperasi, dan kelompok usaha bersama semakin memperkuat solidaritas sosial di desa. Dalam konteks yang lebih luas, perubahan nilai sosial ini sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pertumbuhan ekonomi desa, serta partisipasi aktif masyarakat dalam program pembangunan. Akses yang lebih luas terhadap fasilitas dan program pemberdayaan telah mempercepat adaptasi masyarakat terhadap perubahan, meningkatkan kesejahteraan, serta menciptakan lingkungan sosial yang lebih maju dan mandiri. Perubahan nilai sosial ini berperan penting dalam pembangunan Desa Nagrog dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung keberlanjutan pembangunan, serta memperkuat ketahanan sosial. Dengan semakin banyaknya inisiatif berbasis komunitas dan pemanfaatan teknologi, Desa Nagrog bergerak menuju desa yang lebih inovatif, produktif, dan berkelanjutan. V.1.3 Perubahan Konflik Konflik sosial merupakan suatu pertentangan yang terjadi antaraanggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan, dengan kata lain interaksi atau proses sosial antara dua orang atau kelompok di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau setidaknya membuatnya tidak berdaya. Perubahan konflik merupakan sebuah kegiatan yang berpotensi memberikan hubungan antar masyarakat menjadi menjauh atau saja berhubungan dengan konflik keseharian yang berkaitan dengan interaksi hubungan antara warga. Adapun analisis perubahan konflik dapat dilihat dari tingkat konflik yang menjadi bagian masyarakatddalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui Tingkat konflik yang terjadi di masyarakat dapatddilihat pada tabelbberikut. 91 Tabel V. 8 Tingkat Konflik Masyrakat No Tingkat Konflik Masyrakat Jumlah Tanggapan Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifika si a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 0 1 0 2,90 Berdamp ak Positif 2 Tidak Berdampak 5 2 10 3 Dampak positif 49 3 147 Jumlah 54 157 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Analisis terkait dengan tingkat perubahan konflik yakni menunjukkan angka responden yang memilih dampak positif sebanyak 49 orang, kemudian yang memilih tidak berdampak sebanyak 5 orang. Skoring secara keseluruhan menunjukkan nilai 2,90 yang dimaknai dengan bernilai dampak positif. Adapun dampak positif pada adalah berkurang bahkan hampir tidak ada konflik yang membuat masyarakat terpecah dan terbelah hingga saat ini. Secara keseluruhan walaupun masyarakat memiliki kesibukan masing-masing terlihat bahwa masih ada kerukunan antar warga. Salah satu contoh kebersamaan yang masih erat ini adalah dalam hal berbagai kebutuhan berjualan jika terdapat kekurangan satu sama lain. Salah satu memilih tidak berdampak, hal ini dikarenakan terdapat masyarakat dari desa luar yang masih sering membuat kerisuhan didalam desa. V.1.4 Perhitungan Keseluruhan Dampak Sosial Analisis kumulatif dampak sosial merupakan analisis keseluruhan perhitungan jawaban dari responden dari setiap sub-aspek pada dampak sosial. Pada analisis dampak sosial perhitungan dapat dilihat padaatabel berikut. Tabel V. 9 Perhitungan Kumulatif Dampak Sosial No Keseluruhan Dampak Sosial Responden Nilai Rasio Skor Rata- Rata Klasifikasi a b C= (axb) d=(Σc/ Σa) 1 Dampak negatif 3 1 3 17,14 Berdampak Positif 2 Tidak Berdampak 40 2 80 3 Dampak positif 281 3 843 92 Jumlah 324 926 Jumlah Responden 54 Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2024 Perhitungan komulatif dampak sosial secara keseluruhan mendapatkan skor rata- rata yakni 17,14 yang menunjukkan bahwa berdasarkan nilai interval kelas maka dengan adanya program desa mandiri memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa program Desa Mandiri berhasil meningkatkan kondisi sosial masyarakat melalui berbagai aspek utama, seperti peningkatan prasarana desa, pola pikir yang lebih terbuka, pemanfaatan teknologi, serta kerja sama masyarakat yang semakin kuat. Salah satu faktor utama dalam perubahan ini adalah ketersediaan prasarana pendidikan dan kesehatan yang memadai. Fasilitas pendidikan yang lebih baik mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, sementara akses layanan kesehatan yang lebih luas meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, pola pikir masyarakat yang semakin terbuka berperan dalam mempercepat penerimaan inovasi dan pembangunan, sehingga mereka lebih proaktif dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Kemajuan teknologi dan digitalisasi juga menjadi faktor penting dalam transformasi sosial di Desa Nagrog. Akses yang lebih luas terhadap teknologi memungkinkan masyarakat memperoleh informasi dengan lebih cepat, meningkatkan produktivitas usaha, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, tingkat kerja sama masyarakat yang semakin solid menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis, dengan meningkatnya semangat gotong royong dan partisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan desa. Dampak positif dari perubahan nilai sosial ini berkontribusi besar terhadap pembangunan desa. Masyarakat kini memiliki kualitas hidup yang lebih baik, pembangunan desa berjalan lebih berkelanjutan, dan desa menjadi lebih mandiri serta produktif. Dengan kombinasi infrastruktur yang memadai, pemikiran yang lebih maju, serta pemanfaatan teknologi dan kerja sama sosial yang kuat, Desa Nagrog berkembang menjadi desa yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan, menjadikannya contoh keberhasilan dalam penerapan program pembangunan desa. . 93 V.2 Dampak Ekonomi Implementasi Program Desa Mandiri V.2.1 Keragaman Jenis Usaha Masyarakat Keragaman jenis usaha mengacu pada variasi kegiatan ekonomi atau bisnis yang dilakukan di suatu wilayah, seperti di pedesaan, yang mencakup berbagai sektor seperti pertanian, perdagangan, kerajinan, pariwisata, jasa, dan manufaktur.