32 Bab IV Penelitian IV.1 Bahan Metoklopramid (TCI), Asam Oksalat (), Asam Galat (), metanol proanalysis (MERCK), aquadest proanalysis () dan paraffin IV.2 Alat Timbangan analitik (Mettler Toledo AG204), kertas perkamen, spatula,lumpang, alu, pipet tetes,vial gelas (10mL,20mL,30mL dan 50mL), gelas kimia, batang pengaduk,kaca objek,cover glass,termometer, thermometer infra-red, Erlenmeyer (10mL),gelas ukur,labu ukur (10mL,50mL dan 100mL),micropippete (),tape micropippte,parafilm,alumunium voil,magnetic stirrer,vacuum,corong gelas,buchner,kertas saring (),filter holder (sartorius),filter paper,pinset alumunium,hot stage microscope (),spektrofotometer UV-vis (DU- 720),difraktometer sinar-X (Bruker D8 Advance),mikroskop polarisasi (Olympus Bx-50),instrument differential scanning calorimetry (DSC-60plus SHIMADZU), Scanning electron microscope (SEM),dissolution tester (Hanson Research SR8plus),tooling tabletabilitas diameter 8mm,wood apparatus dissolution intrinsic. IV.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemerikasaan bahan baku MCP, OXA dan GAL meliputi pemerian, titik lebur dan pola difraksi sinar-X serbuk yang di identifikasi sesuai dengan yang terteran pada monografi masing-masing bahan di Farmakope Indonesia edisi VI dan USP 38. IV.4 Penyiapan Campuran Fisik MCP dengan OXA dan GAL Penyiapan campuran fisik dimulai dengan menimbang masing-masing zat seperti MCP, OXA dan GAL dengan komposisi sesuai dengan Tabel IV.1 dan Tabel IV.2. 33 Tabel IV.1 Komposisi MCP dan OXA pada campuran biner RASIO molar (MCP:GAL) BOBOT(mg) MCP OXA 10:0 200 0 9:1 191,072 8,928 8:2 180,974 19,026 7:3 169,460 30,540 6:4 156,208 43,792 5:5 140,794 59,206 4:6 122,641 77,359 3:7 100,949 99,051 2:8 74,570 125,430 1:9 41,801 158,199 0:10 0 200 Tabel IV.2 Komposisi MCP dan GAL pada campuran biner RASIO molar (MCP:GAL) BOBOT(mg) MCP OXA 10:0 200 0 9:1 186,966 13,034 8:2 172,883 27,117 7:3 157,618 42,382 6:4 141,016 58,984 5:5 122,894 77,106 4:6 103,033 96,967 3:7 81,170 118,830 2:8 56,985 143,015 1:9 30,090 169,910 0:10 0 200 Masing-masing campuran dihomogenkan meggunakan lumping dan alu yang kemudian dimasukan kedalam vial gelas serta ditandai dengan kode sesuai perlakuan uji dan dilakukan pengujian dengan DSC. 34 IV.5 Pengamatan Habit Kristal Bahan dan Campurannya Pengamatan dilakukan terhadap bahan baku MCP,OXA dan GAL dan hasil rekristalisasi TMS, OXA dan GAL serta campuran MCP-OXA dan MCP-GAL. Sampel diletakkan di atas kaca objek dan ditutup cover glass kemudian ditempatkan pada meja berputar. Pencahayaan mikroskop diatur sehingga habit kristal dapat teramati dengan baik. Dengan mengatur lensa objektif pada perbesaran 40x, sampel diamati melalui aplikasi AnalySIS versi 5.1 di komputer yang terhubung dengan kamera CMOS pada lensa okuler mikroskop. IV.6 Identifikasi Interaksi Intermolekular Padatan MCP-OXA dan MCP- GAL IV.6.1 Pembuatan diagram fase MCP-OXA dan MCP-GAL menggunakan HSM Campuran fisik TMS-ADB yang telah dibuat ditentukan titik leburnya menggunakan HSM (Hot Stage Microscope) dan thermometer infar merah sebagai alat konfirmasi suhu pada hot stage. Suhu lebur masing-masing diplot terhadap fraksi molar campuran TMS-ADB untuk mendapatkan diagram fase MCP-OXA dan MCP-GAL. IV.6.2 Pembuatan Diagram Fase MCP-OXA dan MCP-GAL menggunakan DSC Campuran fisik MCP-OXA dan MCP-GAL yang telah dibuat ditentukan titik leburnya berdasarkan termogram DSC. Suhu lebur masing-masing diplot terhadap fraksi molar campuran dari MCP-OXA dan MCP-GAL untuk mendapatkan diagram fase kedua campuran fisik zat tersebut. IV.6.3 Pembuatan Multikomponen dengan Metode liquid Assited Grinding yang di kombinasikn (LAG) dengan slurry Sebanyak 250 mg campuran ekuimolar MCP-OXA 1:1 dimasukan kedalam lumpang kemudian di tetesi methanol sebanyak 7 tetes hingga membentuk slurry dan digerus dengan alu hingga pelarut menguap atau massa campurang mengering, 35 setelah itu proses penetesan dan penggerusan di ulangi hingga 3 kali pengulangan. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam vial dan disimpan dalam desikator. IV.6.4 Pembuatan Multikomponen dengan Metode Slurry Sebanyak 250 mg campuran ekuimolar MCP-GAL 1:1 dimasukan kedalam vial gelas 10mL dan ditambahkan pelarut methanol sebanyak 2 mL, kemudian di aduk menggunakan magnetic stirrer hingga pelarut menguap dan massa campuran mongering. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam vial bar dan disimpan dalam desikator. IV.7 Karakterisasi Interaksi Intermolekular IV.7.1 Differential scanning calorimetry (DSC) Analisis termal sampel dilakukan dengan menggunakan alat DSC Shimadzu DSC- 60 plus dan kalibrasi indium. Sebanyak 5-10 mg sampel diletakkan pada pan aluminium yang tertutup kecuali untuk pada pengucian zat asam oksalat basa pan alumnium saat pengujian dengan keadaan terbuka dan dipanaskan pada rentang suhu 50-250⁰C untuk campuran MCP-OXA dan rentang suhu 50-350⁰C pada campuran MCP-GAL dengan kecepatan pemanasan 10⁰C per menit. IV.7.2 Powder X-Ray Diffractometer (PXRD) Analisis difraksi sinar-X serbuk dilakukan dengan menggunakan alat difraktometer Bruker D8 Advance. Sampel diletakkan pada sample holder dan diratakan untuk mencegah orientasi partikel selama penyiapan sampel. Kemudian sampel diamati dengan kondisi pengukuran sebagai berikut: target logam Cu, filter Kα, voltase 40kV, arus 30mA, dan analisis dilakukan pada rentang 2 theta 2 0 – 50 0 . IV.8 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kelarutan dan Disolusi TMS IV.8.1 Pembuatan Larutan Induk TMS dan ADB MCP, multikomponen MCP-OXA dan MCP-GAL masing-masing ditimbang secara seksama sebanyak 100 mg, 162,8 mg dan 142 mg, Kemudian 100 mL untuk MCP, 7,04 mL untuk campuran multikomponen MCP-OXA dan 6,14 mL untuk 36 campuran multikomponen MCP-GAL larutan tersebut dipipet dan dimasukkan dalam labu ukur 100 mL, dicukupkan dengan aqudest tanda batas (konsentrasi 100 µg/mL). IV.8.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum TMS dan ADB Sebanyak 5 mL larutan induk MCP, MCP-OXA dan MCP-GAL dipindahkan ke labu ukur 25 mL, diikuti dengan penambahan aquadest sampai tanda batas sehingga diperoleh konsentrasi larutan 20 μg/ml. Kemudian dilakukan pengukuran serapannya dengan spektrofotometer (UV DU 720) pada rentang panjang gelombang 200-400 nm. IV.8.4 Uji Kelarutan Sejumlah serbuk MCP, campuran multikomponen MCP-OXA dan MCP-GAL (1:1) ditimbang berlebih masing-masing (10 mg). Kemudian dimasukkan ke dalam vial kaca yang berisi aqiadest sebanyak 5 mL. Sampel diaduk dalam pengaduk orbital dengan temperatur konstan 37±0,5 o C pada kecepatan 100 putaran per menit. Pengadukan dilakukan selama 24 jam hingga tercapai kesetimbangan. Sampel larutan disaring dengan kertas saring ukuran 0,45 μm, kemudian kadar MCP dalam campuran ditetapkan dengan metode spektrofotometri UV pada panjang gelombang serapan maksimum. IV.8.5 Penetapan Profil Disolusi intrinsik Murni dan dalam Campuran Sampel ditimbang (setara dengan 20 mg) kemudian di cetak menggunakan tooling wood apparatus , dan ditetapkan profil disolusi intrinsiknya menggunakan metode USP, kecepatan pengadukan 75 putaran per menit. Medium disolusi aquadest 900 mL dengan temperatur 37±0,5 o C. Larutan sampel diambil pada interval waktu 1,3,5,7,10,15 dan 30 menit sebanyak 10 mL, kemudian segera diganti dengan medium disolusi sebanyak 10 mL dengan temperatur yang sama. Kecuali untuk MCP murni interval waktu ditambah 6 titik yaitu 30,45,60,75,90 dan 120 menit. Larutan sampel disaring dengan kertas saring ukuran 0,45 μm dan kadar MCP dan campuran kedua multikomponen MCP-OXA dan MCP-GAL ditentukan dengan metode spektrofotometer UV pada panjang gelombang serapan maksimum masing-masing zat ..