Hasil Ringkasan
13 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Sumber Daya Air Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia, yang diakui secara global sebagai hak asasi manusia. Pentingnya akses terhadap air minum yang aman tidak dapat dilebih-lebihkan; air minum sangat penting untuk mempertahankan kehidupan dan meningkatkan kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), air minum, sanitasi, dan higiene yang aman (WASH) adalah komponen penting dari kesehatan masyarakat yang berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan (WHO, 2021). Air sangat penting untuk berbagai fungsi fisiologis, termasuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan pembuangan limbah. Tubuh manusia bergantung pada air untuk berbagai proses; air memainkan peran penting dalam mengatur suhu tubuh, memfasilitasi reaksi biokimia, dan mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Air sangat penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia, memainkan peran penting dalam berbagai proses fisiologis (Popkin dkk., 2010; Robayo- Amortegui dkk., 2024). Konsumsi air yang cukup, biasanya 1-5 liter per hari tergantung pada berbagai faktor, diperlukan untuk fungsi tubuh yang tepat dan pencegahan penyakit ((Mythrey dkk., 2012; Popkin dkk., 2010)). Dehidrasi dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang parah, sehingga menekankan pentingnya menjaga hidrasi yang tepat ((Munteanu dkk., 2021)). Meskipun air bersih telah diakui sebagai hal yang penting, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia masih kekurangan akses terhadap air minum yang aman (Jain, 2012). Kurangnya akses ini sering kali diperparah dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai, yang menyebabkan konsekuensi kesehatan masyarakat yang mengerikan. Menurut perkiraan WHO, air yang tidak aman dan sanitasi yang buruk berkontribusi pada sekitar 3,4 juta kematian setiap tahunnya, dengan anak-anak terkena dampak dari penyakit yang ditularkan melalui air (Jain, 2012; Watson, 2006). Air yang terkontaminasi dapat menjadi sarang patogen yang menyebabkan penyakit menular seperti kolera dan disentri, serta mengandung bahan kimia Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 14 berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang (Watson, 2006). Tantangan dalam menyediakan air bersih terutama terlihat jelas di daerah-daerah yang padat penduduk di mana infrastruktur mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan. Sebagai contoh, di Desa Titi Papan di Indonesia, hanya 21% penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih, sehingga sebagian besar bergantung pada sumur gali yang mungkin tidak menyediakan air minum yang aman (Azzahra, 2024). Skenario ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pasokan air dan fasilitas sanitasi untuk melindungi penduduk yang rentan dari penyakit yang dapat dicegah. Mengatasi krisis air bersih global membutuhkan upaya kolaboratif dari pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat lokal. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 6 bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan investasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan praktik manajemen, dan keterlibatan masyarakat. Air bersih merupakan faktor yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia demi menunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Air bersih yang baik untuk dikonsumsi tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.