53 III. Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengadopsi metode kuantitatif dalam menganalisis persepsi dan preferensi pengguna layanan ojek daring terhadap aspek keselamatan dan keamanan sebagai moda pengumpan layanan MRT Jakarta. Metode kuantitatif dapat memberikan kerangka analitis yang kuat untuk mengukur dan menganalisis data yang terkumpul. Melalui metode kuantitatif, data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengidentifikasi persepsi keselamatan dan keamanan pengguna layanan ojek daring dan pengaruhnya terhadap preferensi ojek daring sebagai moda pengumpan MRT Jakarta pada perjalanan berbasis rumah di cakupan wilayah yang diteliti. III.2 Tahapan Penelitian Rangkuman tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar III.1, tahapan penelitian ini diawali dengan persiapan yaitu melakukan tinjauan literatur untuk mengetahui berbagai referensi berdasarkan penelitian terdahulu beserta teori mengenai aspek keselamatan dan keamanan pada layanan ojek daring dan moda pengumpan transportasi umum secara general. Tahapan selanjutnya yaitu perumusan latar belakang, rumusan masalah, dan pertanyaan penelitian berdasarkan hasil tinjauan literatur yang sudah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian tersebut dirumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada penelitian ini. Tahapan selanjutnya pada penelitian ini yaitu menyusun variabel penelitian sebagai tahap awal untuk pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini dikumpulkan melalui survei lapangan dengan penyebaran kuesioner dalam bentuk google form pada lokasi studi yaitu di 13 Stasiun MRT Jakarta, data- data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut digunakan dalam tahap analisis dengan dilakukan proses data cleaning dan validasi data sebelumnya. Data cleaning dan validasi data merupakan suatu proses yang bertujuan agar data konsisten dan tidak ada anomali. Proses pembersihan data adalah proses mempersiapkan data mentah agar 54 dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Data cleaning terdiri dari beberapa langkah seperti memeriksa data yang hilang dan tidak lengkap, mengidentifikasi data duplikat, menyaring jawaban responden yang tidak logis, menyeragamkan format data dan sebagainya. Sementara itu, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui sistus web pemerintah, operator pengelola MRT Jakarta dan operator pengelola layanan ojek daring di Indonesia. Terutama terkait dengan gambaran umum kedua layanan transportasi tersebut, dan informasi kebijakan operasional serta implementasi layanan MRT Jakarta, dan ojek daring saat ini. Penggunaan data sekunder pada penelitian ini dapat memberikan konteks tambahan dan memperkaya analisis yang dilakukan berdasarkan data primer. Pada penelitian ini, sebelum dilakukan survei utama dilakukan pilot survei atau survei pendahuluan yang berupa penyebaran kuesioner untuk menentukan skema stated choice design yang akan digunakan pada survei utama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui skema mana yang dapat lebih mudah dipahami oleh responden serta untuk memastikan setiap pertanyaan pada kuesioner dapat dipahami dengan baik oleh responden. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan analisis data dengan menggunakan Discrete Choice Modeling dengan menggunakan metode Binomial Logit Model menggunakan software Biogeme. Sebelumnya, dilakukan analisis faktor dengan metode Principal Component Analysis (PCA) untuk mengetahui pengaruh setiap variabel laten terhadap persepsi pengguna layanan ojek daring terkait aspek keselamatan dan keamanan. Berdasarkan hasil estimasi model, selanjutnya dirumuskan kesimpulan penelitian serta rekomendasi dalam pengembangan kebijakan terkait aspek keamanan dan keselamatan pada layanan ojek daring tersebut. 55 Gambar III.1 Diagram Alir Penelitian Sumber: Penulis, 2024 56 III.3 Rancangan Penelitian Menurut Creswell & Creswell, 2018, rancangan penelitian adalah jenis penyelidikan dalam pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran yang memberikan arahan khusus untuk prosedur dalam suatu studi penelitian. Pada bagian ini terdiri dari operasionalisasi penelitian, variabel penelitian, penentuan populasi dan sampel serta metode pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini. III.3.1 Operasionalisasi Penelitian Definisi operasional penelitian ditulis dalam bahasa indonesi, bukan definisi konseptual yang abstrak. Karena bagian definisi dalam sebuah penelitian dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menjelaskan secara spesifik tentang istilah yang digunakan dalam studi, namun tetap diperlukan preferensi untuk menentukan definisi operasional tersebut (Creswell & Creswell, 2018). Pada tahapan ini terdapat beberapa langkah agar konsep penelitian dapat diobservasi dengan cara yang jelas dan terukur. Tahapan-tahapan tersebut akan membantu memastikan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diukur dengan cara yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Definisi operasional untuk masing- masing rincian variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut. Tabel III.1 Definisi Operasional Setiap Variabel No Variabel Satuan Deskripsi Keterangan Pertanyaan Pendahuluan 1.1 Apakah Anda pernah menggunakan MRT Jakarta dalam satu tahun terakhir. Validasi responden sebagai pengguna MRT Jakarta Responden disajikan 2 pilihan berikut ini: • Ya • Tidak 1.2 Apakah Anda pernah menggunakan ojek online sepeda motor untuk menuju atau dari stasiun MRT Validasi responden sebagai pengguna ojek online sepeda motor Responden disajikan 2 pilihan berikut ini: • Ya • Tidak 57 No Variabel Satuan Deskripsi Keterangan Jakarta dalam satu tahun terakhir. Karakteristik Sosioekonomi 2.1 Jenis kelamin Jenis kelamin responden Responden disajikan 2 pilihan yaitu “Laki-laki” dan “Perempuan” 2.2 Usia Tahun Usia responden Responden dapat mengisi secara mandiri karena bentuk jawaban terbuka 2.3 Pendidikan terakhir Latar belakang pendidikan terakhir yang diselesaikan responden Responden diberikan 7 pilihan berikut ini: • SD/sederajat • SMP/sederajat • SMA/sederajat • S1/Sarjana • S2/Magister • S3/Doktoral • Tidak menyelesaikan Pendidikan formal 2.4 Jenis pekerjaan utama Latar belakang jenis pekerjaan responden Responden diberikan 5 pilihan yaitu: • Pelajar/Mahasiswa • PNS/Pegawai BUMN/Pegawai Swasta/Honorer • Wiraswasta/Pedagang/Pengusaha • Ibu Rumah Tangga • Tidak bekerja 2.5 Pendapatan per bulan Rupiah Pendapatan atau penghasilan respon yang diterima dalam sebulan Responden diberikan 5 pilihan yaitu: • Kurang dari Rp 5.000.000 • Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 • Rp 10.000.001 – Rp 15.000.000 • Rp 15.000.001 – Rp 20.000.000 • Lebih dari Rp 20.000.000 2.6 Jumlah kepemilikan kendaraan pribadi mobil Buah Jumlah kendaraan pribadi mobil yang dimiliki responden Responden dapat mengisi secara mandiri karena bentuk jawaban terbuka 2.7 Jumlah kepemilikan kendaraan pribadi motor Buah Jumlah kendaraan pribadi motor yang dimiliki responden Responden dapat mengisi secara mandiri karena bentuk jawaban terbuka 2.8 Biaya transportasi dalam sebulan Rupiah Total biaya yang dikeluarkan responden Responden diberikan 5 pilihan yaitu: • Kurang dari Rp 750.000 • Rp 750.001 – Rp 1.250.000 • Rp 1.250.001 – Rp 1.750.000 58 No Variabel Satuan Deskripsi Keterangan untuk transportasi dalam sebulan • Rp 1.750.001 – Rp 2.250.000 • Lebih dari Rp 2.250.000 Karakteristik Perjalanan Sehari-hari 3.1 Kota/Kabupaten tempat tinggal Kota/Kabupaten tempat tinggal responden Responden diberikan 13 pilihan yaitu: • Kota Jakarta Utara • Kota Jakarta Timur • Kota Jakarta Pusat • Kota Jakarta Barat • Kota Jakarta Selatan • Kota Depok • Kota Tangerang Selatan • Kota Bekasi • Kota Bogor • Kota Tangerang • Kabupaten Bekasi • Kabupaten Bogor • Kabupaten Tangerang 3.2 Kecamatan tempat tinggal Kecamatan tempat tinggal Responden dapat mengisi secara mandiri karena bentuk jawaban terbuka 3.3 Kelurahan tempat tinggal Kelurahan tempat tinggal Responden dapat mengisi secara mandiri karena bentuk jawaban terbuka 3.4 Waktu melakukan perjalanan Waktu responden melakukan perjalanan menggunakan MRT dan ojek online sepeda motor Responden diberikan 4 pilihan dan dapat memilih lebih dari satu pilihan yaitu: • Pagi (05:00 – 10:00) • Siang (10:00 – 15:00) • Sore (15:00 – 19:00) • Malam (19:00 – 24:00) 3.5 Stasiun mengawali perjalanan dengan MRT Stasiun yang digunakan responden untuk mengawali perjalanan dengan MRT Responden diberikan 13 pilihan yaitu: • Stasiun Lebak Bulus Grab • Stasiun Fatmawati Indomaret • Stasiun Cipete Raya • Stasiun Haji Nawi • Stasiun Blok A • Stasiun Blok M BCA • Stasiun ASEAN • Stasiun Senayan Mastercard • Stasiun Istora Mandiri • Stasiun Bendungan Hilir • Stasiun Setabudi Astra • Stasiun Dukuh Atas BNI 59 No Variabel Satuan Deskripsi Keterangan • Stasiun Bundaran HI 3.6 Apa maksud perjalanan Anda. Maksud perjalanan Responden diberikan 5 pilihan yaitu: • Bekerja • Sekolah/kuliah • Berbelanja • Berwisata • Sosial (contoh: mengunjungi teman/keluarga, arisan, pemeriksaan kesehatan dll) 3.7 Stasiun tujuan untuk mengakhiri perjalanan dengan MRT Stasiun yang digunakan responden untuk mengakhiri perjalanan dengan MRT Responden diberikan 13 pilihan yaitu: • Stasiun Lebak Bulus Grab • Stasiun Fatmawati Indomaret • Stasiun Cipete Raya • Stasiun Haji Nawi • Stasiun Blok A • Stasiun Blok M BCA • Stasiun ASEAN • Stasiun Senayan Mastercard • Stasiun Istora Mandiri • Stasiun Bendungan Hilir • Stasiun Setabudi Astra • Stasiun Dukuh Atas BNI • Stasiun Bundaran HI 3.8 Frekuensi bepergian menggunakan MRT Kali/minggu Frekuensi bepergian responden menggunakan MRT dalam satu minggu Responden diberikan 4 pilihan yaitu: • 1 – 2 kali dalam seminggu • 3 – 4 kali dalam seminggu • 5 – 6 kali dalam seminggu • Setiap hari 3.9 Frekuensi menggunakan ojek daring sepeda motor menuju stasiun MRT Kali/minggu Frekuensi responden menggunakan ojek online sepeda motor menuju ke stasiun MRT dari tempat tinggal Responden diberikan 4 pilihan yaitu: • 1 – 2 kali dalam seminggu • 3 – 4 kali dalam seminggu • 5 – 6 kali dalam seminggu • Setiap hari 3.10 Frekuensi menggunakan ojek daring sepeda motor menuju ke tempat tinggal Kali/minggu Frekuensi responden menggunakan ojek online sepeda motor menuju ke tempat tinggal Responden diberikan 4 pilihan yaitu: • 1 – 2 kali dalam seminggu • 3 – 4 kali dalam seminggu • 5 – 6 kali dalam seminggu • Setiap hari 60 No Variabel Satuan Deskripsi Keterangan dari stasiun MRT 3.11 Moda transportasi yang digunakan sehari-hari Moda transportasi yang responden gunakan sehari- hari Responden diberikan 9 pilihan dan dapat memilih lebih dari 1 pilihan yaitu: • MRT • KRL • LRT • Bus Transjakarta • Mikrotrans/Angkot • Kendaraan pribadi motor • Kendaraan probadi mobil • Taksi • Ojek online Sumber: Penulis, 2024 Sementara itu, definisi operasional untuk masing-masing rincian variabel pada aspek keselamatan dan keamanan pada layanan ojek daring yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel III.2 berikut. Tabel III.2 Definisi Operasional Setiap Variabel Aspek Keamanan dan Keselamatan Variabel Indikator Pernyataan Indikator Keterangan Keamanan Risiko keamanan data Saya merasa data pribadi saya akan aman dan terlindungi ketika menggunakan aplikasi ojek online Pengukuran dilakukan menggunakan skala Likert 1-5 • Sangat tidak setuju • Tidak setuju • Netral • Setuju • Sangat tidak setuju Saya merasa akun aplikasi ojek online saya aman dari peretas yang ingin menyalah-gunakannya Saya merasa uang di e-Wallet saya yang terhubung dengan aplikasi ojek online aman dari pencurian Tindakan pengawasan pada aplikasi memberikan keamanan yang memadai bagi penumpang Risko keamanan properti Saya merasa aman saat membawa aset berharga saat menggunakan ojek online Saya merasa barang bawaan saya aman dari perampokan saat menggunakan ojek online Saya merasa aman jika barang saya tertinggal karena pengemudi akan mengembalikannya Risiko keamanan terkait individu Saya merasa aman dari pelecehan seksual saat menggunakan ojek online Saya merasa aman dari terjadinya kekerasan fisik (penyerangan) ketika menggunakan ojek online 61 Variabel Indikator Pernyataan Indikator Keterangan Saya merasa aman dari penculikan saat menggunakan ojek online Saya dapat mencegah diri saya diserang oleh pengemudi ojek online Saya memahami risiko serangan fisik yang mungkin dilakukan oleh pengemudi ojek online Saya merasa pengemudi tidak akan melakukan serangan fisik yang akan berdampak besar pada kehidupan dan pekerjaan saya. Peran Informasi Media menaruh banyak perhatian pada insiden yang terjadi di layanan ojek online Orang-orang di sekitar saya memberikan komentar positif terhadap layanan ojek online Operator ojek online segera menanggapi pertanyaan saya ketika melakukan aduan Informasi pengemudi dan kendaraan selalu konsisten dengan informasi yang tersedia pada aplikasi ojek online Regulasi yang ada mengenai layanan ojek online di Indonesia sudah menjamin keamanan pelanggan Secara keseluruhan, saya merasa aman menggunakan layanan ojek online Keselamatan Risiko keselamatan terkait lalu lintas Saya merasa akan terhindar dari risiko kecelakaan lalu lintas saat menggunakan ojek online Pengukuran dilakukan menggunakan skala Likert 1-5 • Sangat tidak setuju • Tidak setuju • Netral • Setuju • Sangat tidak setuju Saya merasa akan terhindar dari terluka akibat bertabrakan dengan kendaraan lain saat menggunakan ojek online Saya merasa pengemudi ojek online mematuhi peraturan lalu lintas dan mengemudi dengan aman Saya belum pernah mengalami kecelakaan saat menggunakan ojek online Responden diberikan 2 pilihan yaitu: • Belum pernah • Pernah Risiko konflik Operator ojek online dapat memberikan saya proses penyelesaian konflik yang tepat ketika terjadi kecelakaan lalu lintas Pengukuran dilakukan menggunakan skala Likert 1-5 • Sangat tidak setuju • Tidak setuju • Netral • Setuju • Sangat tidak setuju Regulasi yang ada mengenai layanan ojek online di Indonesia sudah menjamin keselamatan pelanggan Sumber: Penulis, 2024 62 Pada bagian stated preferences, terdapat beberapa tahap dalam penyusunan kuesioner. Tahap pertama yaitu menentukan desain skenario pilihan yang meliputi atribut desain dan level atribut. Atribut merupakan variabel spesifik yang terpilih yang digunakan dalam setiap skenario pilihan. Level atribut merupakan nilai yang ditentukan dalam setiap atribut. Sementara level merupakan jumlah nilai yang ditentukan dalam setiap level atribut. Pada penelitian ini, menggunakan alternatif yang tidak berlabel (unlabelled alternative) untuk mencegah respons bias dari responden dengan hanya mengetahui nama operator atau penyedia layanan ojek daring. Oleh karena itu, alternatif pada setiap skenario penelitian ini adalah RHS A atau RHS B. Namun, pada kuesioner yang disebarkan alternatif disebut sebagai ojek online agar responden lebih mudah memahami. Pada penelitian ini dilakukan survei pendahuluan, dimana stated preferences pada survei pendahuluan terdiri dari dua skema atribut dan level pada stated choice design untuk mengetahui skema mana yang lebih mudah dipahami oleh responden. Perbedaan kedua skema tersebut yaitu pada Skema 1 menggunakan asumsi perjalanan dengan ojek daring sejauh 10 km dan atribut yang digunakan yaitu waktu tempuh, total biaya perjalanan, fitur keselamatan dan fitur keamanan. Sementara itu, pada Skema 2 menggunakan hitungan jarak perjalanan tiap km dengan atribut yaitu kecepatan rata- rata, biaya perjalanan, fitur keselamatan dan keamanan. Atribut yang ditawarkan pada kedua skenario tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Setiap skema pada survei pendahuluan memiliki 8 skenario, secara lebih rinci skenario yang ditawarkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Kedua skenario tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Skema 1 Asumsikan perjalanan Anda menggunakan ojek daring sepeda motor menuju atau dari stasiun MRT sepanjang 10 km. Tabel III.3 Atribut dan Level Atribut Skema 1 yang digunakan dalam Survei Pendahuluan Atribut Alternatif Level Atribut Waktu tempuh (menit) RHS A 10 menit 20 menit RHS B 15 menit 25 menit 50 menit 63 Atribut Alternatif Level Atribut Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) 60 menit Total biaya perjalanan (rupiah) RHS A 27000 46000 RHS B 25500 44500 Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) 3500 0 Fitur keamanan RHS A dan RHS B Jenis 1 Bagikan detail perjalanaan Tombol bantuan darurat Jenis 2 Peringatan geofencing Kamera dashcam Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) Petugas keamanan Kamera CCTV Fitur keselamatan RHS A dan RHS B Jenis 1 Pelatihan pengemudi Pengingat waktu istirahat pengemudi Jenis 2 Asuransi perjalanan Sensor keselamatan Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) Palu darurat Jalur khusus Sumber: Penulis, 2024 Skema 2 Perjalanan menggunakan ojek daring sepeda motor dihitung tiap km. Tabel III.4 Atribut dan Level Atribut Skema 2 yang digunakan dalam Survei Pendahuluan Atribut Alternatif Level Atribut Kecepatan (km/jam) RHS A 30 km/jam 40 km/jam RHS B 50 km/jam 60 km/jam Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) 20 km/jam 5 km/jam Biaya perjalanan (rupiah per km) RHS A 2800 5800 RHS B 2550 5550 Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) 3500 0 Fitur keamanan RHS A dan RHS B Jenis 1 Bagikan detail perjalanaan 64 Atribut Alternatif Level Atribut Tombol bantuan darurat Jenis 2 Peringatan geofencing Kamera dashcam Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) Petugas keamanan Kamera CCTV Fitur keselamatan RHS A dan RHS B Jenis 1 Pelatihan pengemudi Pengingat waktu istirahat pengemudi Jenis 2 Asuransi perjalanan Sensor keselamatan Transportasi Lainnya (Transjakarta, Mikrotrans, jalan kaki) Palu darurat Jalur khusus Sumber: Penulis, 2024 Pada Tabel III.5 berikut terdapat penjelasan mengenai setiap atribut dan level atribut yang digunakan pada penilitian ini. Tabel III.5 Penjelasan Atribut dan Level Atribut yang digunakan dalam Penelitian Level Atribut Definisi Waktu tempuh Waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk menempuh jarak 10 km menggunakan setiap moda alternatif Total biaya perjalanan Biaya total (dalam rupiah) yang diperlukan untuk menempuh jarak 10 km menggunakan setiap moda alternatif.