Hasil Ringkasan
7 BAB II. Tinjauan Pustaka II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas PLTMG di Indonesia umumnya menggunakan mesin dengan dua bahan bakar, baik dengan konfigurasi dual-fuel, ataupun bi-fuel. Karena umumnya mesin yang dipakai menggunakan dua (2) bahan bakar, oleh karena itu sistem bahan bakarnya juga harus bisa mengakomodir kedua bahan bakar tersebut. Bahan bakar yang umumnya digunakan adalah gas alam (natural gas) dan minyak diesel (HSD/MFO). Namun ada juga yang type gas engine, sehingga mesin tersebut hanya menggunakan bahan bakar gas alam (natural gas) saja. Dari sekian banyak jenis pusat pembangkitan listrik, salah satu jenis yang masih cukup banyak dioperasikan dan dibangun di Indonesia adalah Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas / Gas Engine Power Plant (PLTMG / GEPP). Pilihan jatuh pada PLTMG dikarenakan beberapa alasan, antara lain: 1. Ketersediaan bahan bakar gas alam (natural gas), yang dari segi ekonomis lebih baik jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak (HSD/MFO/LFO). 2. Lebih efisien (Heat Rate: 4500 btu/kwh) artinya dengan jumlah bahan bakar yang sama dapat dihasilkan energi listrik yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis pembangkit yang lain. 3. Kemampuan untuk mencapai beban maksimum dengan waktu yang lebih cepat, hal ini sangat penting untuk pembangkit peaker (bekerja hanya pada beban puncak yaitu pada pukul 17.00 – 22.00). 4. Emisi gas buang yang lebih bersih, polusi minimal, lingkungan lebih sehat dan lebih ekonomis. II.1.1 Prinsip Kerja PLTMG Prinsip kerja PLTMG hampir sama dengan PLTD, tetapi ada perbedaan paling signifikan yaitu pada sistem bahan bakar untuk motor penggeraknya. Pada PLTD umumnya hanya bisa menggunakan bahan bakar dari jenis minyak diesel (HSD/MFO), sedangkan PLTMG umumnya menggunakan dua jenis bahan bakar yaitu gas alam (natural gas) dan minyak diesel (HSD/MFO). Karena mesin PLTMG yang dipakai menggunakan dua jenis bahan bakar, oleh karena itu sistem Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 8 bahan bakarnya juga harus bisa mengakomodir kedua bahan bakar tersebut. Bahan bakar gas sebelum masuk ke area pembangkit dilewatkan dulu ke area pembersihan. Pada area ini gas dipersiapkan baik dari sisi kebersihan, kadar air, ataupun tekanannya agar siap jika diumpankan langsung ke unit mesin gas. Sebelum diumpankan langsung ke dalam mesin, gas disaring lagi menggunakan sebuah filter.