Hasil Ringkasan
`i MODEL PEMBENTUKAN Cr(VI) DARI BIJIH NIKEL LATERIT SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh JANICE CLEMENTINE DA COSTA NIM: 22723003 (Program Studi Magister Teknik Air Tanah) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 `ii ABSTRAK MODEL PEMBENTUKAN Cr(VI) DARI BIJIH NIKEL LATERIT SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Oleh Janice Clementine da Costa NIM: 22723003 (Program Studi Magister Teknik Air Tanah) Kromium merupakan unsur yang menjadi kebutuhan manusia dalam jumlah terbatas untuk membantu metabolisme, namun terdapat ion kromium yang memiliki efek karsinogenik dan berbahaya bagi manusia yaitu ion kromium bervalensi enam, Cr(VI). Keberadaan Cr(VI) ditemukan pada aliran air permukaan di dekat area tambang nikel laterit hal ini menjadi perhatian karena dapat menjadi sumber kontaminan bagi sekitarnya serta potensinya untuk mencemari akuifer airtanah. Dalam upaya menentukan potensi pencemaran Cr(VI) pada area penambangan nikel laterit khususnya pada void dan sediment pond, penelitian skala laboratorium dilakukan dengan pendekatan eksperimental untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan Cr(VI). Simulasi dilakukan selama sepuluh hari pada dua bijih nikel laterit dari sumber berbeda yang kemudian direndam oleh air hujan. Pengambilan data sifat fisik-kimia air dilakukan setiap hari serta pengambilan conto air untuk kemudian diuji laboratorium dilakukan untuk melihat perubahan sifat fisik-kimia air serta perubahan komposisi kimia air khusunya logam terlarut pada air termasuk Cr total dan Cr(VI). Hasil pengukuruan dan pengujian laboratorium menunjukan bahwa bijih nikel laterit yang terdapat banyak mineral serpentin dan ubahannya menghasilkan lebih banyak Cr yang dapat teroksidasi menjadi Cr(VI) khusunya pada limonit dan saprolit, sedangkan bedrock tidak dapat melepaskan Cr selama simulasi berlangsung. Faktor yang menjadi penentu pembentukan Cr(VI) adalah pH air, dimana pH yang basa dapat mengoksidasi Cr dan menjaga Cr(VI) tetap stabil namun pH air hujan hanya dapat mengoksidasi Cr(VI) pada lingkungan kaya FeOx. Lamanya penyinaran sinar UV dan kehadiran gas O2 mendukung terbentuknya Cr(VI) pada jumlah yang lebih banyak pada lingkungan kaya FeOx, hal ini mengindikasikan pengkayaan Cr(VI) pada air yang berinteraksi dengan singkapan bijih nikel laterit terbentuk melalui proses oksidasi fotokimia. Kata kunci: Bijih nikel laterit, kromium, batuan ultramafik, pH, Cr(VI), fotokimia, oksidasi. `iii ABSTRACT MODEL OF THE FORMATION OF Cr(VI) FROM LATERITIC NICKEL ORE AND ITS FACTORS By Janice Clementine da Costa NIM: 22723003 (Master’s Program in Groundwater Engineering) Chromium is an element that humans need in limited quantities to help metabolism, but there are chromium ions that have carcinogenic effects and are harmful to humans, namely the six-valent chromium ion, Cr(VI). The presence of Cr(VI) found in surface water flows near nickel laterite mining areas is a concern because it can be a source of contaminants for the surrounding area and its potential to contaminate groundwater aquifers. In an effort to determine the potential for Cr(VI) pollution in laterite nickel mining areas, especially in voids and sediment ponds, laboratory-scale research was conducted with an experimental approach to determine the factors that influence the formation of Cr(VI). Simulations were conducted for ten days on two nickel laterite ores from different sources which were then soaked by rainwater. Data collection on the physical-chemical properties of water was carried out every day and water samples were taken for laboratory testing to see changes in the physical-chemical properties of water and changes in the chemical composition of water, especially dissolved metals in water including total Cr and Cr(VI). The results of laboratory measurements and tests show that laterite nickel ores containing many serpentine minerals and alterations produce more Cr that can be oxidized to Cr(VI), especially in limonite and saprolite, while bedrock cannot release Cr during the simulation. The factor that determines the formation of Cr(VI) is the pH of the water, where an alkaline pH can oxidize Cr and keep Cr(VI) stable but the pH of rainwater can only oxidize Cr(VI) in FeOx- rich environments. The duration of UV irradiation and the presence of O2 gas favor the formation of Cr(VI) in greater amounts in FeOx-rich environments, indicating that Cr(VI) enrichment in water interacting with laterite nickel ore outcrops is formed through photochemical oxidation processes. Keywords: Nickel laterite ore, chromium, Cr(VI), ultramafic rocks, pH, photochemical, oxidation..