Hasil Ringkasan
201 Bab VIII Kesimpulan Pada bagian ini disajikan temuan dari sasaran-sasaran penelitian, kebaruan dalam studi tata kelola perubahan iklim, implikasi terhadap praktik perencanaan, rekomendasi, keterbatasan penelitian dan saran penelitian lanjutan. VIII.1 Temuan Penelitian Penelitian ini mengeksplorasi dan menggambarkan bagaimana tata kelola ekosistem mangrove yang sudah dilaksanakan di wilayah studi kasus dengan pendekatan CCD. Untuk memperoleh gambaran ini, dilakukan analisis terhadap manfaat ekosistem mangrove apakah sudah mempunyai manfaat adaptasi, mitigasi dan pembangunan ekonomi di pesisir Kota Semarang. Selanjutnya digali keterlibatan pemangku kepentingan dan kebijakan dari tingkat nasional hingga kecamatan (multilevel) untuk memperoleh gambaran potensi dan tantangan tata kelola ekosistem mangrove menuju CCD. Hasilnya kemudian digunakan untuk mengembangkan kerangka tata kelola multilevel perubahan iklim dengan pendekatan CCD. Studi ini menetapkan dua sasaran untuk mencapai tujuan penelitian Sasaran 1. Menganalisis manfaat CCD dari ekosistem mangrove wilayah pesisir Kota Semarang Potensi CCD dari ekosistem mangrove dianalisis berdasarkan manfaat adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta peningkatan ekonomi yang bisa diamati dan dialami oleh pemangku kepentingan. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman dari pemangku kepentingan, ketiga manfaat tersebut sudah ditemukan dari jasa lingkungan yang diberikan ekosistem mangrove di Kota Semarang (Tabel VIII.1). Manfaat ekosistem mangrove untuk adaptasi perubahan iklim dari hasil pengamatan dan pengalaman pemangku kepentingan yang paling utama adalah berkurangnya dampak gelombang tinggi dan kenaikan muka laut yang menyebabkan abrasi, erosi dan banjir rob. Manfaat mangrove untuk adaptasi 202 perubahan iklim dibuktikan dengan bertambahnya luas daratan dan bergesernya garis pantai di Kota Semarang. Manfaat ekosistem mangrove Kota Semarang untuk penurunan emisi gas rumah kaca terbukti melalui laporan kajian ilmiah dan laporan penurunan gas rumah kaca yang ada di dokumen RAD-GRK Provinsi Jawa Tengah. Hasil pemetaan vegetasi mangrove Kota Semarang ditemukan sejumlah 19 spesies mangrove dengan Avicennia marina sebagai jenis yang dominan dan spesies ini dilaporkan paling banyak menyerap karbon. Nilai total karbon terbesar pada ekosistem hutan mangrove di Kota Semarang sebesar 511,320 tC/ha. Manfaat ekosistem mangrove untuk peningkatan ekonomi sudah dirasakan langsung oleh masyarakat melalui pengembangan wisata mangrove, ketersediaan ikan di laut lepas karena ada tempat pemijahan serta kemampuan akar mangrove menyerap limbah meningkatkan produksi tambak ikan. Tabel VIII.1 Manfaat CCD dari Ekosistem Mangrove di Pesisir Kota Semarang Manfaat CCD Ekosistem Mangrove Adaptasi Perubahan Iklim Mengurangi dampak: 1. Abrasi Pantai 2. Erosi Pantai 3. Gelombang Tinggi 4. Kenaikan Muka Laut 5. Intrusi air laut 6.