Hasil Ringkasan
48 BAB IV Gambaran Umum Wilayah Penelitian Bab ini akan membahas mengenai Deskripsi Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif; Potensi dan Perkembangan UMK Ekonomi Kreatif dan Kampung Wisata di Kota Bandung; Tugas, Fungsi, Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung; Profil dan Program Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bandung. IV.1 Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata dan Kota Ekonomi Kreatif IV.1.1 Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata Kota Bandung, yang sering dijuluki "Paris van Java", telah lama dikenal sebagai pusat seni, budaya, dan ekonomi kreatif di Indonesia. Kota ini menawarkan berbagai destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, seperti Gedung Sate, Museum Geologi, Monumen Bandung Lautan Api, dan kawasan Jalan Braga (Kemenparekraf, 2022). Selain itu, Bandung juga menjadi tuan rumah bagi pertunjukan seni tradisional yang mendunia, seperti pertunjukan kolosal di Saung Angklung Udjo (Kemenparekraf, 2022). Dalam upaya melestarikan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, Pemerintah Kota Bandung telah membangun infrastruktur budaya seperti Museum Kota Bandung, Bandung Creative Hub, dan Padepokan Seni Mayang Sunda . Kota ini juga menjadi tempat lahirnya tren distro yang berkembang pesat ke seluruh Indonesia, dengan distrik-mode yang tersebar di berbagai jalan utama, seperti kawasan Jalan Cihampelas, Jalan Riau, dan Dago (Disbudpar Kota Bandung, 2024) . Bandung juga dikenal sebagai pusat industri kreatif, dengan subsektor seni rupa, film, seni pertunjukan, hingga musik yang berkembang pesat. Pada tahun 2007, Bandung dikukuhkan sebagai "Kota Kreatif" oleh British Council dan menjadi pilot project Kota Kreatif se-Asia Timur (Pemprov Jabar, 2024). Kota ini juga masuk dalam jajaran World Trending Destinations 2024 versi Tripadvisor kategori Best of the Best Destinations Travelers Choice, berada di urutan ke-15 dari 25 kota di dunia dan 49 menjadi satu-satunya kota dari Indonesia yang masuk daftar tersebut (Pemprov Jabar, 2024). Dengan kekayaan seni, budaya, dan ekonomi kreatif yang dimilikinya, Kota Bandung terus berperan sebagai destinasi wisata unggulan yang menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2018-2023, pengembangan kawasan wisata buatan direncanakan dengan fokus pada beberapa aspek utama, yakni: (1) mempertahankan kawasan dan bangunan bersejarah, (2) mengembangkan daya tarik wisata di wilayah Bandung Timur, (3) mempertahankan daya tarik wisata pendidikan dan budaya kota, (4) mengembangkan sarana konferensi di wilayah Bandung Timur, serta (5) melakukan pengendalian dan pembatasan kegiatan hiburan di sekitar lokasi peribadatan, pendidikan, dan perumahan. Strategi pengembangan destinasi pariwisata meliputi dua arah utama, yaitu: a. Pengembangan kawasan pariwisata berbasis ekowisata alam di Dago Utara, pariwisata pendidikan dan sejarah di Ganesha-Gedung Sate, pariwisata belanja dan kuliner kreatif di Jalan L.L.R.E. Martadinata, pariwisata warisan budaya di Alun-alun- Braga, pariwisata budaya tradisional di Ujungberung, serta pariwisata konvensi dan olahraga di Gedebage sebagai kawasan strategis pariwisata daerah. b. Pengembangan kawasan pariwisata pendidikan dan rohani di Setiabudhi, pariwisata seni rupa di Setrasari, pariwisata belanja dan warisan budaya di Cihampelas-Sukajadi, pariwisata seni kreatif di Jalan Surapati-Padasuka, pariwisata aeronautika di Bandung, pariwisata kesehatan di Pasteur, pariwisata taman kota di Jalan Aceh-Jalan L.L.R.E. Martadinata, pariwisata belanja di Otto Iskandardinata-Kepatihan, pariwisata alam perkotaan di Tegallega, pariwisata industri kreatif di Cibaduyut-Cigondewah, pariwisata rekreasi edukatif di Gatot Subroto, pariwisata industri di Kiaracondong, pariwisata belanja di Metro Soekarno-Hatta, pariwisata Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, dan pariwisata pendidikan seni di Buah Batu, sebagai kawasan pengembangan pariwisata daerah. Selain itu, pengembangan program wisata kreatif 50 juga difokuskan pada daya tarik wisata seni dan budaya tradisional, industri kreatif, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambar IV. 1 Peta Wisata Kota Bandung Sumber: Bidang Pemasaran DISBUDPAR Kota Bandung, 2024 Data kunjungan wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan jenis wisatawan (domestik dan mancanegara) selama periode 2019 hingga 2024.