Hasil Ringkasan
141 BAB VII Simpulan dan Saran Bab VII adalah bab terakhir dari disertasi penelitian S3 yang berjudul “Pengembangan Struktur Sayap Pesawat Tempur Komposit Anisogrid Dengan Kendala Kekuatan Statik, Tekuk, dan Aeroelastik”. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan bersama para mahasiswa S1 dan S2 di Kelompok Keahlian Mekanika Padatan & Struktur Ringan dan Kelompok Keahlian Dinamika dan Kontrol - FTMD-ITB. Beberapa simpulan dan saran disampaikan pada bab ini. VII.1 Simpulan VII.1.1 Sejarah Evolusi Struktur Pesawat Perkembangan struktur pesawat telah mengalami evolusi signifikan, dimulai dari struktur berpenguat kawat pada Wright Flyer (1903), beralih ke struktur semi- monocoque, hingga mencapai struktur sandwich berbahan komposit yang lebih kuat dan ringan. Struktur sandwich, dengan inti berbentuk sarang lebah, menawarkan kombinasi kekakuan tinggi dan bobot yang rendah. Penggunaan material komposit pada pesawat tempur meningkat drastis, dari kurang dari 10% pada 1970-an (seperti F-16) menjadi 82% pada Eurofighter tahun 1986. Perkembangan pesawat modern sangat bergantung pada kemajuan material komposit dan penerapan optimasi numerik. VII.1.2 Pengembangan metoda dan implementasi beban pesawat tempur Dalam disertasi ini, telah dikembangkan metode untuk menentukan beban kritis sayap pesawat tempur dengan kemampuan manuver -3G hingga 9G dan kecepatan hingga Mach 1,8. Metode ini digunakan untuk merancang beban pada petawatt tempur generasi 4.5. Beban kritis diperoleh melalui beberapa manuver, yaitu: 1. Manuver Abrupt Pull-Up: Dilakukan pada kecepatan Mach 1,1, ketinggian sea level, dan gaya positif 9G. Manuver ini menghasilkan gaya geser (shear) dan momen lentur (bending) maksimum. 2. Manuver Roll saat Pull-Up: Dilakukan pada kecepatan Mach 1,1, ketinggian sea level, dan gaya positif 7,2G. Manuver ini menghasilkan torsi maksimum. 142 3. Manuver Roll 360 Derajat: Dilakukan pada kecepatan Mach 1,1, ketinggian sea level, dan gaya positif 1G. Manuver ini juga menghasilkan torsi maksimum. Manuver dilakukan dengan pusat gravitasi (CG) di posisi paling belakang (AFTCG) dan dalam kondisi berat standar pada BFDGW (Basic Flight Design Gross Weight). Beban kritis hasil analitik dan numerik adalah: Type Shear Bending Torsion Analitik Numerik Beda Analitik Numerik Beda Analitik Numerik Beda (lbf) (lbf) % (lb-inch) (lb-inch) % (lb-inch) (lb-inch) % Ma x 100,000 90,000 10 6,150,000 5,540,000 9.9 2,700,000 3,400,000 9 Min -45,000 -49,000 8 -2,800,000 -3,000,000 6.6 -1,950,000 -2,800,000 30 VII.1.3.