Hasil Ringkasan
44 BAB III. Metodologi Penelitian III.1 Pendekatan dalam Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif berbasis data spasial. Pendekatan ini dipilih untuk memungkinkan analisis pola distribusi aksesibilitas fasilitas publik serta keterkaitannya dengan tingkat kekumuhan secara objektif dan terukur. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang karakteristik aksesibilitas di wilayah penelitian melalui integrasi data spasial dan atribut. Pendekatan ini didasarkan pada konsep "kota 15 menit," di mana aksesibilitas terhadap fasilitas publik diukur berdasarkan kemampuan masyarakat untuk mencapainya dengan berjalan kaki dalam waktu tertentu. Dengan fokus pada analisis spasial, pendekatan ini memungkinkan identifikasi ketimpangan aksesibilitas di antara wilayah dengan tingkat kekumuhan yang berbeda. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih efisien dan berkelanjutan, di mana semua fasilitas dasar dapat diakses dengan mudah dalam jarak dekat. Penelitian ini menggunakan data spasial sebagai komponen utama untuk menggambarkan distribusi fasilitas publik dan permukiman kumuh. Data spasial memberikan representasi visual yang memungkinkan identifikasi pola dan hubungan spasial secara langsung. Melalui pendekatan ini, pola-pola aksesibilitas dapat diinterpretasikan secara lebih komprehensif, baik dalam hal cakupan layanan fasilitas publik maupun dampaknya terhadap masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh. Pendekatan kuantitatif diterapkan untuk menghitung indeks aksesibilitas dengan menggunakan formula yang mempertimbangkan bobot waktu tempuh dan bobot jenis fasilitas publik. Dengan pendekatan ini, penelitian dapat memberikan hasil yang terstandar dan terukur, memungkinkan perbandingan antar wilayah. Normalisasi nilai indeks ke skala 0-1 juga membantu dalam interpretasi hasil sehingga lebih mudah dipahami dan digunakan untuk analisis lebih lanjut. 45 Analisis spasial dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS). GIS digunakan untuk menghasilkan peta-peta tematik seperti peta service area berdasarkan waktu tempuh dan peta overlay antara indeks aksesibilitas dan tingkat kekumuhan. Peta-peta ini tidak hanya memberikan representasi visual tetapi juga menjadi dasar untuk analisis mendalam terhadap hubungan spasial antara aksesibilitas dan distribusi permukiman kumuh. Pendekatan ini juga mencakup analisis hubungan antara data atribut dan spasial untuk mengevaluasi keterkaitan antara aksesibilitas fasilitas publik dan tingkat kekumuhan. Dengan integrasi kedua jenis data ini, penelitian dapat mengungkap pola yang tidak terlihat hanya melalui analisis numerik atau spasial secara terpisah. Hal ini membantu menghasilkan wawasan yang lebih holistik tentang tantangan aksesibilitas di wilayah penelitian. Proses penelitian yang dilakukan dimulai dengan dilakukannya identifikasi dan perumusan persoalan, tujuan dilakukannya penelitian dan sasaran.