Hasil Ringkasan
BAB 3 Muhammad Yusuf Fauzan

Jumlah halaman: 10 · Jumlah kalimat ringkasan: 50

35 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut Creswell dan Clark, penelitian metode campuran (mixed methods) adalah desain penelitian yang menggabungkan pendekatan filosofis dan metode investigasi, serta mengintegrasikan analisis data kualitatif dan kuantitatif di berbagai tahap penelitian (Samsu, 2021: 161). Aramo-Immonen menambahkan bahwa metode ini menghubungkan elemen-elemen kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi peneliti dari berbagai disiplin ilmu untuk menggali masalah penelitian secara lebih mendalam. Sementara itu, Schoonenboom dan Johnson menyatakan bahwa penelitian metode campuran merupakan jenis penelitian yang menggabungkan elemen-elemen dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif, seperti perspektif, pengumpulan data, analisis, dan teknik inferensi, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan validasi yang lebih kuat (Iskandar dkk., 2021: 8). Berikut adalah alur pelaksanaan penelitian untuk menganalisis proses dan kualitas pelayanan permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung pasca digitalisasi dengan menggunakan teori Public Value. Bagaimana penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan rencana Kota (KRK) di Kota Bandung ditinjau dari perspektif teori Public Value. Pelayanan Permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) Menganalisis proses dan kualitas pelayanan permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung pasca digitalisasi dengan mengadopsi teori Public Value Mengidentifikasi Legitimasi dan dukungan dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota • Peraturan Perundang- Undangan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Dukungan politik penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Alokasi Sumberdaya penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Sikap Masyarakat terhadap penerapan Digitalisasi Permohonan KRK Sasaran I Sasaran II Mengidentifikasi Kemampuan Operasional dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) • Ketersediaan prosedur dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung • Pelatihan dan pendidikan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung • Perubahan cara kerja pegawai dalam digitalisasi permohonan KRK • Kerjasama dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK Mengidentifikasi Nilai Substansial ( public value) dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) • Tingkat kepercayaan pengguna dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Tingkat kepatuhan pemerintah dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Keadilan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Kualitas layanan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK • Kesetaraan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung • Aksesibilitas dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung Sasaran III Gambar III. 1 Alur Pelaksanaan Penelitian Sumber: Hasil Analisis, 2024 36 Penelitian ini memiliki tujuan untuk menilai faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna dalam proses pelayanan permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung pasca digitalisasi. mengidentifikasi pengaruh penerapan digitalisasi terhadap kepuasan pelayanan publik pada proses permohonan keterangan rencana kota (KRK) di Kota Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Legitimasi dan dukungan dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. 2. Mengidentifikasi Kemampuan Operasional dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung 3. Mengukur Substantial Value dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. III.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam penelitian. Peneliti harus memahami jenis data yang dibutuhkan, yang dibagi menjadi dua kategori: data primer, yang diperoleh langsung dari sumber utama melalui pengukuran, observasi, dan wawancara, serta data sekunder, yang diperoleh dari sumber lain seperti laporan atau pustaka. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data sesuai tujuan penelitian. 1. Metode pengumpulan data sasaran 1 dan 2 terkait Mengidentifikasi Legitimasi dan dukungan dan Kemampuan Operasional dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung menggunakan studi literatur dan wawancara. a. Studi Literatur Literatur adalah bahan bacaan atau referensi yang dapat digunakan dalam berbagai macam kegiatan, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan. Selain itu, literatur dapat digunakan sebagai referensi yang digunakan untuk memperoleh informasi tertentu. Literatur dapat berupa buku atau berbagai jenis karya tulis lainnya. Secara umum, literatur digunakan untuk menemukan temuan penelitian sebelumnya (Afiyanti, Y., 2017). Studi 37 literatur digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen kebijakan terkait digitalisasi permohonan KRK di Kota Bandung, berupa Peraturan walikota dan standar operasional prosedur dalam penggunaan aplikasi SIPETRUK. Selanjutnya dokumen perencanaan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang, dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang. b. Wawancara Wawancara adalah situasi sosial di mana dua orang membutuhkan satu sama lain untuk memberikan tanggapan yang berbeda berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, responden yang dimaksud adalah lembaga terkait yang melakukan pelayanan permohonan Keterangan Rencana Kota (KRK) Kota Bandung yaitu Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang. 2. Metode pengumpulan data sasaran 3 untuk mengukur Nilai Substansial (substantial Value) dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner, yang mengharuskan responden untuk menjawab serangkaian pertanyaan tertulis. Menurut Malhotra dkk., (2017), kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi subjektif mengenai responden dan juga untuk mencatat dampak yang terukur dan objektif dari suatu isu. Oleh karena itu, kuesioner sering dipilih oleh peneliti, terutama dalam penelitian kuantitatif, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Survei dengan kuesioner ini sangat berguna dalam situasi di mana data yang diinginkan, seperti sikap, keyakinan, dan opini responden, hanya bisa diperoleh melalui kuesioner. Dalam konteks penelitian ini, kuesioner dilakukan secara digital melalui platform SIPETRUK, yang ditujukan kepada pengguna aplikasi dalam permohonan KRK di Kota Bandung. III.3 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Margono (2004), populasi merujuk pada keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, yang dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, 38 nilai tes, atau peristiwa yang memiliki ciri-ciri tertentu. Sementara itu, sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih melalui metode pengambilan sampel (Husain dan Purnomo, 2001). 1. Wawancara Wawancara dilakukan kepada informan penelitian dengan menggali informasi untuk menanyakan secara langsung untuk mengidentifikasi penerapan sistem aplikasi digital dalam proses pengurusan Keterangan Rancang Kota (KRK) terhadap infroman kunci di Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang. Narasumber yang akan di wawancarai untuk mengidentifikasi kondisi legalitas dan kemampuan operasional dalam pelayanan KRK di Kota Bandung diantaranya: a. Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung b. Sub Bagian Program Data dan Informasi Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung 2. Kuesioner bagi pengguna layanan SIPETRUK dalam permohonan Keterangan Rancang Kota (KRK) Kuesioner akan diberikan pada pemohon Keterangan Rancang Kota (KRK) dalam bentuk kuesioner tertutup untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan Convenience Sampling yang memungkinkan sampel dipilih berdasarkan kemudahan atau kenyamanan akses yang dimiliki oleh peneliti. Menurut Rahi (2017), convenience sampling adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi yang mudah dijangkau oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini adalah pengguna/ pemohon KRK di Kota Bandung mulai tahun 2018-2024. Dari populasi yang tersedia sebesar 35.513 pengguna dengan rata rata tiap tahun sebesar 5.919. Dari jumlah data pengguna yang ada, dilakukan penyebaran kuesioner terhadap 500 pengguna dan didapatkan respon rate sebesar 10% dengan jumlah sampel 50 pengguna dalam waktu 3 bulan. 39 III.4 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis data digunakan dengan tiga pendekatan utama, yaitu analisis konten, analisis data kualitatif, dan analisis statistik deskriptif. Analisis konten berfokus pada menafsirkan makna dan pola yang terkandung dalam dokumen atau data yang relevan, untuk menggali informasi yang mendalam mengenai topik yang diteliti. Sementara itu, analisis data kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi tema atau konsep yang muncul dari data wawancara, observasi, atau sumber informasi lainnya, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang fenomena yang sedang dipelajari. Terakhir, analisis statistik deskriptif dilakukan untuk menyajikan data dalam bentuk yang lebih terstruktur, mengukur frekuensi, dan menggambarkan distribusi data yang dikumpulkan, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih jelas tentang karakteristik dan tren yang ada dalam penelitian ini. III.4.1 Analisis Konten Analisis konten (content analysis) adalah teknik untuk menarik kesimpulan yang sah dengan mempertimbangkan konteksnya (Krippendorf, 1991). Dalam penelitian ini, analisis konten digunakan untuk mengevaluasi data dari artikel jurnal, peraturan, dan dokumen resmi terkait kebijakan digitalisasi permohonan KRK di Kota Bandung, seperti Peraturan Walikota dan prosedur penggunaan aplikasi SIPETRUK. Selain itu, dokumen perencanaan seperti Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga dianalisis. Analisis ini dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian pertama dan kedua yang membahas tentang legitimasi, dukungan, serta kemampuan operasional dalam penerapan digitalisasi pada proses permohonan KRK di Kota Bandung. Data yang digunakan berasal dari artikel jurnal penelitian sebelumnya, peraturan, serta dokumen resmi yang berkaitan dengan digitalisasi pelayanan publik dalam proses permohonan KRK di Kota Bandung. 40 III.4.2 Analisis Deskriptif Kualitatif Dalam analisis data kualitatif, menurut Miles dan Huberman (1992), terdapat tiga langkah utama yang dilakukan, yaitu: 1. Kondensasi data Merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan/atau transformasi data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti dokumen, transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan empiris lainnya. Proses ini memperkuat data dengan cara melakukan seleksi, merangkum atau memparafrasekan, serta mengidentifikasi pola besar dalam data kualitatif. 2. Tampilan data Mencakup penggunaan matriks, grafik, bagan, atau jaringan yang dirancang untuk membantu penarikan kesimpulan dan tindak lanjut dari data yang terkumpul. Penyajian data dalam format yang terorganisir ini mempermudah pemahaman dan memungkinkan analis untuk menginterpretasikan data lebih lanjut. 3. Penarikan kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan dalam analisis kualitatif bergantung pada berbagai faktor seperti ukuran kumpulan data, teknik pengkodean, pengelolaan, dan pengambilan data, serta waktu yang tersedia. Kesimpulan akhir dari analisis kualitatif mungkin belum tercapai hingga proses pengumpulan data selesai. Gambar III. 2 Model Interaktif dari Komponen Analisis Data Kualitatif Sumber: Miles dan Huberman, 1992 Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab sasaran penelitian ke-1 dan 2 terkait identifikasi Legitimasi dan dukungan dan Kemampuan Operasional dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. 41 III.4.3 Analisis Statistik Deskriptif Tanpa menarik kesimpulan berdasarkan teori probabilitas, statistik deskriptif memberikan ringkasan sampel yang dipelajari. Statistik deskriptif masih digunakan untuk memberikan ringkasan yang luas, bahkan jika tujuan utama penelitian adalah statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data dan variabel selanjutnya. Data tunggal dan berkelompok dipengaruhi oleh parameter seperti mean, median, dan modus. Ini juga mempengaruhi ukuran letak tunggal (kuartil dan desil), serta ukuran penyebaran berkelompok, seperti simpangan, jangkauan antar kuartil, dan simpangan rata-rata (Kaur dkk., 2018). Analisis Stastistik Deskriptif digunakan untuk menjawab sasaran penelitian ke-3 terkait pengukuran nilai substansial (Subtantial Value) dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung III.5 Operasionalisasi Penelitian Sebelum mengumpulkan dan mengambil data penelitian yang akan digunakan untuk analisis, perlu pemahaman lebih mendalam terkait konsepsi dari operasional penelitian. Operasional penelitian ini merupakan konsepsi dasar yang menjadi batas secara operasional dan praktik dalam objek dan substansi penelitian. Hal ini diperlukan agar data yang dikumpulkan sesuai dengan arah penelitian yang diharapkan. Yang akan dijelaskan pada Tabel III.1 Operasionalisasi Penelitian 42 Tabel III. 1 Operasionalisasi Penelitian No . Sasaran Variabel Indikator Sumber Data Metode Analisis Hasil Analisis 1 Mengidentifikas i Legitimasi dan dukungan dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. - Peraturan Perundang- Undangan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat aturan yang mengatur penerapan digitalisasi permohonan KRK di Kota Bandung Data Sekunder: Peraturan walikota No. 1455 Tahun 2018 Data Primer: Wawancara Analisis Konten, Analisis Deskripti f Peran legitimasi dan dukungan dalam penerapan digitalisasi KRK di Kota Bandung - Dukungan politik penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat dukungan politik eksekutif/legislati f terhadap kebijakan penerapan digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung - Alokasi Sumberdaya penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat alokasi anggaran Dinas Ciptabintar dalam maintenance program digitalisasi permohonan KRK di Kota Bandung - Terdapat alokasi Sumber Daya Manusia dalam menjalankan program digitalisasi permohonan KRK di Kota Bandung - Sikap Masyarakat terhadap penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat dampak positif dari pengguna dalam hadirnya aplikasi SIPETRUK dalam permohonan KRK di Kota Bandung Data Primer: Kesioner 2 Mengidentifikas i Kemampuan Operasional dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota - Ketersediaa n prosedur dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung - Terdapat SOP dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung Data Sekunder: - Rencana Strategis Dinas Ciptabintar Kota Bandung - LAKIP Dinas Ciptabintar Analisis Konten Analisis Deskripti f Kemampua n operasional dalam penerapan digitalisasi KRK di Kota Bandung - Terdapat Pembagian tugas pada setiap tahapan permohonan 43 No . Sasaran Variabel Indikator Sumber Data Metode Analisis Hasil Analisis (KRK) di Kota Bandung KRK pada SOP digitalisasi Permohonan KRK Kota Bandung - SOP Pelaksanaa n KRK Online di Kota Bandung Data Primer: Wawancara - Pelatihan dan pendidikan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung - Terdapat pelatihan secara berkala untuk pegawai Dinas Ciptabintar terkait dengan digitalisasi KRK di Kota Bandung - Perubahan cara kerja pegawai dalam digitalisasi permohonan KRK - Terdapat perubahan cara kerja pegawai Dinas Ciptarbintar dalam pengurusan izin KRK di Kota Bandung - Kerjasama dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat kerjasama pemerintah Kota Bandung dengan lembaga eksternal dalam mengoptimalkan digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung 3 Mengukur Nilai Substansial (Subtantial Value) dalam penerapan digitalisasi pelayanan pengurusan Keterangan Rencana Kota (KRK) di Kota Bandung. - Tingkat kepercayaan pengguna dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Adanya kepercayaan pengguna terhadap transparansi dan keamanan sistem digital KRK di Kota Bandung Data Primer: Kuisioner Pengguna Layanan SIPETRUK dalam Permohonan KRK Analisis Statistik Deskripti f Nilai Substansial (Subtantial Value) dalam penerapan digitalisasi KRK di Kota Bandung - Tingkat kepatuhan pemerintah dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Terdapat nilai integritas, mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku dalam menerapkan digitalisasi dalam Permohonan KRK di Kota Bandung - Keadilan dalam - Persepsi pengguna tentang 44 No . Sasaran Variabel Indikator Sumber Data Metode Analisis Hasil Analisis penerapan Digitalisasi Permohonan KRK adanya perlakuan yang adil dalam proses permohonan KRK melalui aplikasi digital di Kota Bandung - Kualitas layanan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK - Tingkat kepuasan pengguna terhadap kecepatan proses pengurusan KRK secara digital di Kota Bandung - Kesetaraan dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung - Terdapat bantuan penyedia layanan bagi kelompok pengguna dengan keterbatasan mengakses dan menggunakan aplikasi SIPETRUK. - Aksesibilita s dalam penerapan Digitalisasi Permohonan KRK di Kota Bandung - Tingkat kemudahan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi SIPETRUK Sumber: Hasil Analisis, 2024.