Hasil Ringkasan
41 Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan terkait pendekatan penelitian, metode pengambilan data, metode analisis data, dan operasionalisasi penelitian yang digunakan pada studi ini. III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam pelaksanaannya. Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Abdussamad, 2021). Karena orang atau kelompok yang berbeda akan memiliki sudut pandang atau perspektif dan konteks yang berbeda, pendekatan kualitatif sering kali menghindari pernyataan hipotesis sebelum data dikumpulkan, yang memungkinkan peneliti untuk mengamati fenomena tertentu tanpa pernyataan yang seragam mengenai apakah fenomena tersebut benar atau tidak. Karena alasan ini, penelitian kualitatif menekankan sudut pandang bahwa semua makna terkait erat dengan situasi, perspektif, dan konteks tertentu (Pahleviannur et al., 2022). Sebagai instrumen kunci, peneliti tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga menganalisis, menginterpretasi, dan memahami konteks sosial atau fenomena yang sedang diteliti secara mendalam. Oleh karena itu, peneliti memiliki peran yang sangat penting dalam seluruh proses penelitian, yang mencakup desain penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga penyusunan temuan penelitian. Sugiyono (2008) menggarisbawahi pentingnya keterlibatan peneliti dalam penelitian kualitatif, yang sering kali dilakukan dalam kondisi alami atau lapangan, yang memungkinkan 42 peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang diteliti. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus guna menggali informasi dan menyelidiki suatu proses secara terperinci. Menurut Yin metode penelitian studi kasus merupakan strategi yang tepat untuk digunakan dalam penelitian yang menggunakan pertanyaan penelitian utama “bagaimana” dan “mengapa” (Nur’aini, 2020). Penelitian terkait bagaimana pengoperasian sistem peringatan dini banjir oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta memerlukan peneliti untuk melihat aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh petugas dalam mengoperasikan dan menjalankan mekanisme tersebut sesuai dokumen SOP sehingga diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk dapat mengamati bagaimana praktik sehari-hari untuk tiap-tiap kategori banjir, baik banjir karena kiriman dari hulu (fluvial flood) maupun banjir karena hujan lokal (pluvial flood). Selain itu dalam kegiatan observasi atau pengamatan tersebut peneliti juga tidak dapat melakukan modifikasi atau penyesuaian perilaku dari pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penelitian tersebut. Menurut Yin dalam Pahleviannur et al. (2022) penelitian studi kasus dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Studi kasus eksplanatori, merupakan studi kasus yang kompleks dan multivariat biasanya pada studi kasus explanatory ini digunakan dalam studi kausal. Karena model yang ada pada studi kasus explanatory tepat menggunakan sistem pencocokan pola. 2. Studi kasus eksploratori, proses pengumpulan data di lapangan dapat dilakukan sebelum adanya pertanyaan peneliti dan biasanya model penelitian seperti ini dianggap sebagai studi pendahuluan dan penelitian sosial. Walaupun proses pengumpulan data dilakukan sebelum adanya pertanyaan tetap kerangka kerja penelitian haruslah sudah dibuat sebelumnya.