Hasil Ringkasan
AKTIVITAS ANTIDISLIPIDEMIA SECARA IN VITRO, IN VIVO DAN IN SILICO EKSTRAK ETANOL DAUN CINCAU HITAM (Mesona palustris Blume) DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh DYTHA ANDRI DESWATI NIM: 30721021 (Program Studi Doktor Farmasi) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 ii ABSTRAK AKTIVITAS ANTIDISLIPIDEMIA SECARA IN VITRO, IN VIVO DAN IN SILICO EKSTRAK ETANOL DAUN CINCAU HITAM (Mesona palustris Blume) Oleh Dytha Andri Deswati NIM: 30721021 (Program Studi Doktor Farmasi) Penyakit jantung iskemik merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, dengan angka kematian mencapai 8,9 juta pada tahun 2019. Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung terus meningkat, dengan dislipidemia sebagai salah satu faktor risiko utama. Menurut Riskesdas 2018, sekitar 34,82% penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol total yang bermasalah, sementara prevalensi High Density Lippoprotein (HDL) rendah dan trigliserida tinggi masing-masing mencapai 24,3% dan 13,8%. Dislipidemia ditandai oleh ketidakseimbangan lipid plasma yang sering kali disebabkan oleh pola makan tinggi lemak dan kolesterol. Pengobatan konvensional menggunakan obat-obatan seperti inhibitor HMG-koA reduktase (HMGR), fibrat, dan lainnya, meskipun efektif, sering menimbulkan efek samping seperti miopati, gangguan pencernaan, dan peningkatan risiko penyakit metabolik. Untuk mengurangi risiko efek samping tersebut, penggunaan bahan alam yang aman dan efektif menjadi alternatif yang menjanjikan. Salah satu tanaman yang berpotensi adalah cincau hitam (Mesona palustris Blume), yang secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat Indonesia dan memiliki potensi sebagai agen antidislipidemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antidislipidemia dari ekstrak etanol daun cincau hitam (EECH). Tahapan penelitian diawali dengan determinasi, ekstraksi dan fraksinasi, penapisan fitokimia, karakterisasi, identifikasi senyawa dan penetapan kadar flavonoid total daun cincau hitam. Penelitian dilanjutkan dengan pengujian aktivitas in vitro terhadap aktivitas antioksidan dengan metode ABTS, DPPH, FRAP; aktivitas enzim HMGR dan lipase, pengujian in vivo ekstrak etanol daun cincau hitam terhadap tikus yang diinduksi dislipidemia dengan mengamati profil lipid (kolesterol total, trigliserida LDL, HDL), indeks oksidatif (MDA, SOD, katalase, glutation peroksidase) dan antiinflamasi (TNF-α, IL-6). Pada tahap akhir penelitian dilakukan studi in silico, meliputi pendekatan molecular docking dan molecular dynamic. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah Mesona palustris Blume. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% sedangkan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Hasil rendemen ekstrak etanol, fraksi air, fraksi etil asetat dan n- iii heksana masing-masing adalah 8,28%, 32,6%, 8,0% dan 15,6%. Penapisan fitokimia simplisia, ekstrak etanol dan fraksi air menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, polifenol dan steroid/triterpenoid. Fraksi etil asetat tidak mengandung alkaloid, sedangkan fraksi n-heksana mengandung senyawa polifenol dan steroid/triterpenoid. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa ekstrak memiliki kadar air 16,19 ± 0,19%, kadar abu total 20,54 ± 0,49%, kadar sari larut air 58,03 ± 0,16%, dan kadar sari larut etanol 32,89 ± 0,24%. Hasil identifikasi ekstrak dengan KLT menunjukkan adanya golongan flavonoid, polifenol dan steroid/terpenoid. Dari hasil KCKT diduga teridentifikasi senyawa asam kafeat, kuersetin 3-O-galaktosida, isokuersetin, astragalin, dan asam rosmarinat. Identifikasi dengan UPLC-MS diduga adanya senyawa asam kafeat, 4'-metilnaringenin, epikatekin, kuersetin, asam betulinat, kuersetin 3-O- galaktosida, dan mirisetin 3-(6-asetilgalaktosida).