Hasil Ringkasan
i ABSTRAK STUDI MORFOLOGI SUNGAI PEDOLO DAN BANJIR DI KOTA BIMA SERTA PENANGANANNYA Oleh Muhammad Arief Rizqy NIM: 25823014 (Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air) Banjir besar yang terjadi di Sungai Pedolo Kota Bima pada tanggal 23 Desember 2016 memberikan dampak kerusakan yang besar, seperti 25.000 rumah terendam dengan ketinggian 1-2 m, 229 rumah hanyut, 716 rumah rusak berat, 739 rumah rusak sedang, rusaknya fasilitas kesehatan 4 puskesmas, rusaknya fasilitas pendidikan 27 sekolah, dan rusaknya infrastuktur SDA sepanjang 500 m. Sungai Pedolo memiliki kapasitas sungai yang tidak cukup untuk mengalirkan debit banjir. Upaya penanganan masalah banjir di Sungai Pedolo ini sedang dilaksanakan melalui pembangunan tanggul, perkuatan tebing sungai, dan normalisasi badan sungai. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis pengaruh upaya yang sedang dilaksanakan tersebut terhadap perubahan morfologi sungai terutama aspek permasalahan banjir dan aspek potensi degradasi dan agradasi sungai. Analisis dan pemodelan topografi dan hidrologi dilakukan menggunakan metode dan alat bantu terkait seperti program ArcGIS dan HEC-HMS. Pemodelan hidraulika dan pemodelan sungai menggunakan pendekatan dengan program HEC- RAS. Laporan Kejadian Banjir oleh BPBD Kota Bima tahun 2016 digunakan untuk memverifikasi parameter analisis dan pemodelan yang dilakukan. Analisis respons sungai terhadap perubahan morfologi dengan mempertimbangkan intervensi debit banjir harian yang ada. Hasil analisis banjir Sungai Pedolo dengan kondisi eksisting menggunakan debit Q25 sebesar 357,81 m 3 /dtk menunjukkan bahwa Sungai Pedolo dengan kondisi eksisting belum mempunyai kapasitas yang memadai dalam mengalirkan debit banjir rencana, dimana terjadi limpasan di hampir semua ruas sungai dengan tinggi genangan bervariasi dengan ketinggian maksimum 2,89 m. Sungai Pedolo dengan kondisi desain (normalisasi dan tanggul) mampu reduksi tinggi genangan banjir maksimum sebesar 52,94% dan reduksi luas area genangan banjir sebesar 50,86%. Hasil analisis sedimentasi Sungai Pedolo dengan kondisi eksisting dan kondisi desain menunjukkan bahwa perubahan morfologi Sungai Pedolo didominasi oleh degradasi dasar Sungai Pedolo. Kata kunci: HEC-RAS, Sungai Pedolo, Banjir, Erosi Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ABSTRACT STUDY OF MORPHOLOGY OF PEDOLO RIVER AND FLOODS IN BIMA CITY AND THEIR COUNTERMEASURES By Muhammad Arief Rizqy NIM: 25823014 (Master’s Program in Water Resources Management) The massive flooding that occurred in Pedolo River in Bima City on December 23, 2016 caused great damage, such as 25,000 houses submerged with a height of 1-2 m, 229 houses were washed away, 716 houses were severely damaged, 739 houses were moderately damaged, 4 health centers were damaged, 27 schools were damaged, and 500 m of SDA infrastructure was damaged. Pedolo River has insufficient river capacity to drain flood discharge. Efforts to deal with flooding problems in Pedolo River are being carried out through the construction of embankments, strengthening riverbanks, and normalizing river bodies. In this study, the influence of the efforts being implemented on changes in river morphology will be analyzed, especially aspects of flooding problems and aspects of potential river degradation and aggradation. Topographic and hydrological analysis and modeling were conducted using related methods and tools such as ArcGIS and HEC-HMS programs. Hydraulic modeling and river modeling used an approach with the HEC-RAS program. The Flood Event Report by BPBD Bima City in 2016 was used to verify the analysis and modeling parameters. Analysis of river response to morphological changes by considering the intervention of existing daily flood discharge. The results of the Pedolo River flood analysis with existing conditions using a Q25 discharge of 357.81 m3/sec showed that the Pedolo River with existing conditions did not have adequate capacity to drain the planned flood discharge, where overflow occurred in almost all river sections with varying inundation heights with a maximum height of 2.89 m.