BESS (BATTERY ENERGY STORAGE SYSTEM) SEBAGAI ENERGY ARBITRAGE PADA SISTEM LOMBOK TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh LENKA AURELIE YUDHISTIRA NIM: 23222375 (Program Studi Magister Teknik Elektro) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian i ABSTRAK BESS (BATTERY ENERGY STORAGE SYSTEM) SEBAGAI ENERGY ARBITRAGE PADA SISTEM LOMBOK Oleh Lenka Aurelie Yudhistira NIM: 23222375 (Program Studi Magister Teknik Elektro) Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan yang dilakukan, implementasi Battery Energy Storage System (BESS) di Sistem Lombok menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyediaan energi yang lebih murah. Selain itu, penerapan BESS meningkatkan load factor dari 79,88% menjadi 86%, yang berkontribusi pada efisiensi operasi pembangkit listrik. BESS sebagai energi arbitrase memiliki kemampuan melakukan pengisian daya (charge) pada saat beban sistem rendah dan biaya energi pembangkit rendah, serta melakukan pelepasan daya (discharge) saat beban sistem tinggi dan biaya energi pembangkit tinggi. Dari sisi finansial, total biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan BESS di Sistem Lombok adalah sebesar 1,07 Triliun Rupiah. Perhitungan efisiensi biaya energi menunjukkan nilai sebesar Rp 50 per KWH jual, yang diestimasikan menghasilkan penghematan sebesar 132 Milyar Rupiah per tahun. Dengan demikian, investasi ini diperkirakan akan mencapai titik impas (Break Even Point) dalam waktu 8 tahun sejak BESS beroperasi. Di sisi lain, konsumsi bahan bakar minyak mengalami penurunan signifikan. Hal ini disebabkan oleh tidak beroperasinya PLTG MPP yang menggunakan biodiesel HSD B0, yang perannya sebagai pembangkit peaker digantikan oleh BESS. Penurunan konsumsi bahan bakar minyak ini berdampak pada penurunan fuel mix sebesar 1%. Dengan demikian, penerapan BESS tidak hanya meningkatkan stabilitas dan efisiensi sistem kelistrikan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. Kata kunci: BESS, Kestabilan, Arbitrase, Efisiensi, Lingkungan Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ii ABSTRACT BESS (BATTERY ENERGY STORAGE SYSTEM) AS AN ENERGY ARBITRAGE IN LOMBOK GRID By Lenka Aurelie Yudhistira NIM: 23222375 (Master’s Program in Electrical Engineering) Based on the simulations and calculations conducted, the implementation of the Battery Energy Storage System (BESS) in the Lombok System shows a significant improvement in providing cheap energy supply. Additionally, the implementation of BESS increases the load factor from 79.88% to 86%, contributing to the efficiency of power plant operations. BESS, as an energy arbitrage, has the ability to charge when the system load is low and the generation energy cost is low, and discharge when the system load is high and the generation energy cost is high. From a financial perspective, the total investment cost required for the construction of BESS in the Lombok System is 1.07 trillion Rupiah. The calculation of energy cost efficiency shows a value of 50 Rupiah per KWH sold, which is estimated to result in savings of 132 billion Rupiah per year. Thus, this investment is expected to reach the break-even point within the 8 years since BESS started operating. On the other hand, fuel oil consumption has decreased significantly. This is due to the non-operation of the MPP gas turbine power plant, which uses HSD B0 biodiesel, whose role as a peaker plant is replaced by BESS. This reduction in fuel oil consumption results in a 1% decrease in the fuel mix. Therefore, the implementation of BESS not only improves the stability and efficiency of the electrical system but also provides significant economic and environmental benefits.