Hasil Ringkasan
81 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian sosial berkaitan dengan mengeksplorasi dan memahami fenomena sosial. Seringkali, penelitian sosial berusaha untuk memahami kompleksitas hubungan timbal balik dan persepsi dalam pengaturan dengan memeriksa berbagai variabel (MCGEE, 2011). Dengan demikian, penelitian sosial berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang dapat diselidiki dengan cara yang memuaskan, dan metode yang memungkinkan penyelidikan tersebut dan kegunaan hasil yang berasal dari penyelidikan tersebut (Dash, 1993). Penelitian ini digambarkan dalam kerangka irisan bawang seperti berikut: Gambar III. 1 Onion Research Mark Saunders meyakini bahwa kebanyakan peneliti merancang sebuah penelitian untuk menjawab sebuah pertanyaan atau mengatasi sebuah masalah (B. M. Saunders & Tosey, 2013). Pada tahun 2008, Mark Saunders Lewi dan Thornhill mengembangkan kerangka onion research yaitu model konseptual untuk membantu peneliti dalam memahami dan merancang metodologi penelitian mereka (M. Saunders et al., 2009). Model ini disusun dalam bentuk lapisan-lapisan yang menyerupai bawang, di mana setiap lapisan mewakili tahap atau elemen berbeda 82 dari proses penelitian. Research Onion membantu peneliti memahami bahwa setiap keputusan metodologis saling terkait, dan keputusan tersebut harus diambil secara berurutan, mulai dari filosofi penelitian hingga teknik pengumpulan dan analisis data. Ini membantu merancang penelitian yang terstruktur dan koheren. Kerangka penelitian yang digambarkan dalam diagram “Research Onion” ini menunjukkan struktur berlapis yang menggambarkan langkah-langkah penting dalam merancang dan menjalankan penelitian. Setiap lapisan merepresentasikan komponen yang berbeda dari proses penelitian, dari filosofi hingga teknik dan prosedur. Berikut penjelasan setiap lapisan berdasarkan gambar: 1. Philosophies (Filosofi), pada lapisan terluar yang mencakup pendekatan filosofis yang mendasari penelitian yaitu Konstruktivisme. Filosofi ini memengaruhi cara peneliti memandang dunia dan bagaimana mereka mendekati penelitian. Filosofi penelitian ini menekankan bahwa pengetahuan dan realitas bukanlah sesuatu yang objektif dan tetap, melainkan sesuatu yang dikonstruksi oleh individu melalui interaksi sosial dan pengalaman. Dalam konteks penelitian, konstruktivisme mengarahkan penelitian untuk memahami makna yang dibentuk oleh subjek penelitian dalam situasi sosial mereka. Pendekatan konstruktivis ini memilih studi kasus untuk mengeksplorasi bagaimana makna sosial terbentuk dalam kelompok tertentu yang dalam hal ini hubungan antar stakeholder yang melatarbelakangi sistem energi regional di Indonesia berdasarkan dokumen kebijakan energi.