Hasil Ringkasan
i TATA KELOLA ENERGI REGIONAL YANG BERKELANJUTAN DI INDONESIA: STUDI KASUS IMPLEMENTASI RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh SYARIFAH AMELIA NIM: 35419004 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ii Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian i ABSTRAK TATA KELOLA ENERGI REGIONAL YANG BERKELANJUTAN DI INDONESIA: STUDI KASUS IMPLEMENTASI RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG Oleh SYARIFAH AMELIA NIM : 35419004 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) Dunia menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan energi berkelanjutan, terutama karena ketergantungan pada bahan bakar fosil selama beberapa dekade terakhir. Untuk mendukung transisi energi baru terbarukan (EBT), diperlukan perencanaan energi berkelanjutan yang melibatkan semua tingkat pemerintahan, lintas sektor pemerintahan; dan harus mengikutsertakan semua aktor non-pemerintah. Selama dua dekade terakhir, berbagai negara di dunia telah melakukan upaya transisi energi yang melibatkan tata kelola multi-level (Jerman tahun 2000, Republik Rakyat Tiongkok tahun 2005). Indonesia sendiri, dalam lima tahun terakhir, telah mengembangkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebagai pendekatan potensial untuk mewujudkan sistem energi berkelanjutan. Namun, implementasi dan koordinasi RUED menghadapi tantangan besar, khususnya dalam mengubah visi dan program menjadi tindakan nyata. Penelitian ini memetakan peran dan interaksi para pemangku kepentingan dalam tata kelola multilevel (MLG) dalam mewujudkan suatu sistem perencanaan energi regional yang berkelanjutan. Kerangka konseptual perencanaan energi regional yang disintesa melalui studi literatur menjadi titik awal eksploratori studi kasus RUED- P di Indonesia. Studi kasus ini kemudian mendindikasikan tantangan implementasi aspek pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian RUED-P. Kolaborasi antar aktor untuk mencapai perencanaan energi regional yang berkelanjutan, utamanya penguatan kelembagaan di tingkat daerah (lokal). Pembentukan “taskforce” yang memiliki “shared vision” terkait transisi energi dan pendekatan moda holakrasi untuk memastikan “agility” dalam tata kelola multilevel menjadi dua factor kunci baru dalam mewujudkan sistem Rencana Energi Regional Berkelanjutan. Kata Kunci : Pembangunan berkelanjutan, perencanaan energi, sistem energi regional, tata kelola multilevel, pendekatan holakrasi Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ii Halaman Ini Sengaja Dikosongkan Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian iii ABSTRACT SUSTAINABLE REGIONAL ENERGY GOVERNANCE IN INDONESIA: CASE STUDY OF IMPLEMENTATION OF THE GENERAL REGIONAL ENERGY PLAN FOR WEST JAVA PROVINCE AND BANGKA BELITUNG ISLANDS PROVINCE By SYARIFAH AMELIA NIM : 35419004 (Doctoral Program Urban and Regional Planning) The world faces significant challenges in ensuring sustainable energy availability, mainly due to dependence on fossil fuels over the past decades. To support the new renewable energy (EBT) transition, sustainable energy planning is needed that involves all levels of government across government sectors and must include all non-governmental actors. Over the last two decades, various countries have undertaken energy transition efforts involving multi-level governance (Jermany in 2000, Republik Rakyat Tiongkok in 2005). In the last five years, Indonesia has developed a General Regional Energy Plan (RUED) as a potential approach to achieving a sustainable energy system. However, the implementation and coordination of RUED face significant challenges, particularly in translating visions and programs into concrete actions. This research maps the roles and interactions of stakeholders in multilevel governance (MLG) in realizing a sustainable regional energy planning system. The conceptual framework for regional energy planning synthesized through literature studies became the starting point for an exploratory case study of RUED-P in Indonesia. This case study then highlights the challenges in the implementation, supervision, and control aspects of RUED-P.