Hasil Ringkasan
55 Bab VI Kesimpulan Dan Rekomendasi Bab ini membahas tiga aspek utama yang merupakan bagian penting dalam penelitian tentang mitigasi bencana banjir rob di kawasan Pantai Indah Kapuk. Aspek pertama adalah kesimpulan, yang menyajikan rangkuman dari hasil penelitian serta pencapaian tujuan penelitian, termasuk efektivitas mitigasi struktural yang telah diterapkan. Aspek kedua adalah rekomendasi, yang menawarkan saran praktis dan strategis berdasarkan temuan penelitian untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana di masa mendatang, baik dari segi teknis, kebijakan, maupun partisipasi masyarakat. Aspek terakhir adalah kelemahan penelitian, yang mengidentifikasi keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, seperti keterbatasan data, metodologi, atau faktor lain yang mungkin memengaruhi hasil penelitian, sehingga memberikan ruang untuk perbaikan dalam penelitian lanjutan. VI.1 Kesimpulan 1. Dalam analisis ini menjelaskan bahwa pemerintah telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam upaya mitigasi bencana banjir rob melalui berbagai kebijakan strategis yang telah dikeluarkan. Kebijakan-kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang dapat sewaktu- waktu melanda wilayah DKI Jakarta. Langkah-langkah ini mencakup penguatan infrastruktur siap akan bencana dan pengendali banjir, seperti pembangunan tanggul laut dan sistem drainase perkotaan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana melalui edukasi dan pelatihan, serta koordinasi lintas sektor untuk respons cepat saat terjadi banjir. Pemerintah juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis teknologi dalam memantau dan memprediksi potensi banjir rob, sehingga langkah-langkah mitigasi dapat dilakukan secara efektif dan tepat waktu. 56 2. Pihak pengelola (Agung Sedayu Group) sangat berupaya untuk mencegah terjadinya bencana banjir rob, pencegahan ini menggunakan sistem polder sebagai salah satu mitigasi struktural yang digunakan Mitigasi ini dirancang dengan sangat detail dan matang sehingga tidaknya kerusakan karena rusak oleh bencana banjir rob yang tidak mereka kira, karena visi mereka adalah made mitigation with design not accident. 3. Bangunan – bangunan restoran yang berada dipinggir kanal Batavia Cove PIK bersifat sementara (portabel) karena bagunannya berbasis mitigasi bencana dan setiap investor yang membuka usahanya di Batavia Cove PIK yang memenuhi syarat bobot berat yang dikeluarkan oleh pihak Agung Sedayu Group, hal itu untuk mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah kanal di Batavia Cove PIK. Semua destinasi wisata tepi laut yang berada di Pantai Indah Kapuk merupakan struktur tanggul penahan bencana banjir rob, Pihak Agung Sedayu Group mendesign sedemikian rupa agar struktur tanggul penahan bencana banjir rob tidak terlihat sehingga tidak membuat masyarakat, tenat, serta investor tidak nyaman dan percaya bahwa Pantai Indah Kapuk aman dari bencana banjir rob, upaya tersebut berhasil membangun kepercayaan masyarakat dan tenant dalam membuka usaha mereka di PIK khususnya Batavia Cove PIK. VI.2 Kelemahan Dalam upaya merancang mitigasi bencana, pihak pengelola (Agung Sedayu Group) memilih untuk bertindak secara mandiri tanpa melibatkan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Pendekatan ini mengakibatkan adanya perbedaan informasi dan koordinasi terkait langkah-langkah penanggulangan bencana. Dengan tidak adanya kerjasama yang terjalin, pihak pengelola Pantai Indah Kapuk (PIK) terkesan hanya berfokus pada perlindungan wilayahnya sendiri tanpa memperhatikan sinergi yang diperlukan dengan pemerintah untuk menjaga kawasan pesisir Jakarta Utara secara menyeluruh. Hal ini berpotensi mengurangi efektivitas mitigasi bencana yang seharusnya mengadopsi pendekatan yang lebih menyatu dan terintegrasi. 57 VI.3 Rekomendasi 1. Pihak Pengelola (Agung Sedayu Group) mengembankan aplikasi berbasis smartphone yang ditunjukkan kepada staff yang memanajemen pompa dan sistem polder untuk memberikan informasi real-time tentang tingkat rob dan saran tindakan yang harus diambil.