Hasil Ringkasan
12 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan pengumpulan dokumen terkait kebijakan pemerintah DKI Jakarta terkait mitigasi bencana banjir rob di kawasan MICE di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Penelitian ini juga mengadopsi tiga metode dalam pengumpulan data, yaitu metodologi pendekatan penelitian, metodologi pengumpulan data, dan metodologi analisis data. Setiap metode akan dijelaskan secara terperinci sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. III.2 Metodologi Pendekatan Penelitian Studi Pendekatan dalam metodologi penelitian merupakan pada strategi atau metode yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan menjelaskan suatu fenomena. Pendekatan ini mencakup metode kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi keduanya (mixed methods), yang dipilih berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2017), pendekatan kuantitatif merupakan pada pengukuran data dalam bentuk angka serta analisis statistik untuk menguji hipotesis. Sebaliknya, Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memperoleh wawasan yang mendalam mengenai suatu fenomena melalui data deskriptif yang bersifat naratif. Pendekatan kombinasi menggabungkan kedua metode tersebut untuk menghasilkan penelitian yang lebih menyeluruh. Oleh karena itu, penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen yang relevan dengan penelitian. 13 III.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis mengaplikasikan dua pendekatan utama untuk mengumpulkan data, yakni pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memperoleh informasi langsung dari lapangan, termasuk wawancara mendalam dengan narasumber, observasi langsung terhadap objek penelitian, serta pendokumentasian berupa catatan, foto, atau rekaman terkait. Data primer dianggap sangat penting karena menyediakan informasi langsung yang rinci dan mendukung tingkat keakuratan penelitian. Sebaliknya, pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengakses sumber- sumber informasi yang telah tersedia sebelumnya. Sumber sekunder ini mencakup berbagai referensi seperti buku, peraturan perundang-undangan, artikel jurnal ilmiah, serta laporan atau data resmi dari instansi atau lembaga terkait. Data sekunder berperan sebagai pendukung untuk memperluas konteks penelitian, memperkuat analisis, dan meningkatkan validnya temuan dari data primer. Kombinasi dari penggunaan data primer dan sekunder memungkinkan penelitian ini menghasilkan wawasan yang lebih mendalam dan menyeluruh, sehingga memberikan kontribusi yang berarti terhadap penelitian yang sedang dikaji. 14 III.3.1 Teknik Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer adalah proses memperoleh data secara langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi tersebut melalui wawancara dengan informan terkait topik penelitian, yang kemudian dijadikan data primer (Sugiyono, 2018:456). Ada empat metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi a. Wawancara Menurut Kerlinger (dalam Basuki, 2006), wawancara merupakan interaksi peran antar individu secara langsung (face to face).