Hasil Ringkasan
105 Bab VI Penutup VI.1 Kesimpulan Berdasarkan kerangka Multi Level Perspective, interaksi antar aktor lokal, nasional, hingga global pada berbagai tingkatan (niche, regime, dan landscape) memainkan peranan penting dalam perencanaan kawasan konservasi geologi di Desa Gunung Sungging. Masyarakat sebagai aktor lokal berperan sebagai penjaga utama potensi warisan geologi di wilayahnya. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi geografis, budaya, dan sejarah setempat yang dapat dijadikan fondasi untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi geologi secara berkelanjutan. Pemerintah daerah, Pemerintah pusat dan lembaga terkait memiliki tanggung jawab dalam melakukan eksplorasi, memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait keberadaan warisan geologi. Selain itu, mereka juga bertugas merancang, menyusun, dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung perlindungan warisan geologi. UNESCO sebagai lembaga internasional yang menaungi Global Geopark memberikan kerangka kerja dan panduang yang mencakup tiga pilar utama, yaitu konservasi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. UNESCO mendorong pengakuan kawasan geopark tidak hanya sebagai situs konservasi, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Melalui analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan Multi Level Perspective, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Transisi dalam perencanaan kawasan konservasi geologi di Desa Gunung Sungging masih belum stabil, karena adanya kontestasi kepentingan terhadap fosil megalodon. Fosil megalodon, sebagai salah satu warisan geologi yang bernilai signifikan, menarik perhatian dari berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda, baik yang menekankan nilai ilmiah maupun nilai ekonominya. a. Masyarakat yang menemukan fosil megalodon berperan sebagai aktor kunci dalam mengungkap nilai warisan geologi. Di sisi lain, tokoh masyarakat yang menginisiasi upaya konservasi berperan penting Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 106 sebagai penggerak dalam mengurangi praktik eksploitasi fosil untuk tujuan komersial. Mereka juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi warisan geologi demi keberlanjutan dan manfaat bagi generasi mendatang. b. Perencanaan kawasan konservasi geologi masih menghadapi tantangan yang signifikan, seperti adanya pandangan sebagian masyarakat yang lebih mengutamakan nilai ekonomi tinggi dari fosil megalodon dibandingkan nilai konservasinya. Selain itu, peran pemerintah dalam mendukung upaya konservasi masih belum optimal. Program eksplorasi dan edukasi mengenai pentingnya konservasi warisan geologi, termasuk manfaat jangka panjangnya bagi masyarakat, belum tersampaikan secara efektif. 2. Upaya perencanaan kawasan konservasi geologi di Desa Gunung Sungging dilakukan dengan mendirikan Museum Megalodon dan membangun situs penemuan fosil.