Hasil Ringkasan
PEMODELAN NUMERIK DINDING BATA TERKEKANG AKIBAT BEBAN QUASI-STATIC MENGGUNAKAN MODEL STRUT METODE ELEMEN HINGGA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DIMAS ARYADENATA NIM: 25022015 (Program Studi Magister Teknik Sipil) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian i ABSTRAK PEMODELAN NUMERIK DINDING BATA TERKEKANG AKIBAT BEBAN QUASI-STATIC MENGGUNAKAN MODEL STRUT METODE ELEMEN HINGGA Oleh Dimas Aryadenata NIM: 25022015 (Program Studi Magister Teknik Sipil) Wilayah Indonesia yang rawan gempa ditambah dengan banyaknya bangunan yang dibangun tanpa proses perancangan struktur, menyebabkan tingkat kerusakan yang tinggi jika terjadi gempa. Bahkan perancangan struktur pada umumnya mengabaikan kontribusi kekakuan dan kekuatan dinding bata meskipun hal tersebut sebenarnya kurang tepat. Di Indonesia, dinding bata tetap menjadi salah satu elemen yang sering digunakan dalam bangunan karena pertimbangan efisiensi biaya. Oleh karena itu, pemodelan dinding bata terkekang untuk memahami respons struktur dinding bata menjadi tantangan baru yang membutuhkan perhatian lebih. Untuk memahami metode pemodelan dinding bata terkekang akibat beban quasi- static, dilakukan pemodelan menggunakan model strut berbasis metode elemen hingga dengan perangkat lunak OpenSees dan interface OpenSees Navigator. Strut diagonal ekuivalen dimodelkan menggunakan model elemen Truss dengan model material Hysteretic untuk analisis monotonik dan model material Pinching4 untuk analisis siklik, sedangkan portal pengekang dimodelkan menggunakan elemen HingeBeamColumn dengan model material Concrete02 sebagai beton dan Steel02 sebagai tulangan baja. Hasil analisis menunjukkan kesesuaian yang cukup baik dengan hasil eksperimen pada penelitian sebelumnya. Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan backbone curve, parameter pinching, dan parameter degradasi siklik memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan akurasi pemodelan yang dilakukan. Evaluasi terhadap nilai kekakuan unloading dan reloading, kekuatan, serta kapasitas energi disipasi menghasilkan nilai rata-rata rasio antara hasil analisis numerik dan eksperimen masing-masing sebesar 1,05; 0,851; 0,964; dan 1,217 yang menunjukkan tingkat akurasi yang memuaskan. Namun, evaluasi terhadap nilai daktilitas struktur menghasilkan rasio sebesar 2,06. Ketidakmampuan model dalam merepresentasikan efek pinching secara menyeluruh menyebabkan kurangnya akurasi pada distribusi energi tiap siklus pembebanan yang berkontribusi terhadap nilai daktilitas struktur. Kata kunci: backbone curve, beban quasi-static, degradasi siklik, dinding bata terkekang, OpenSees, pinching, strut diagonal ekuivalen. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ii Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian iii ABSTRACT NUMERICAL MODELING OF CONFINED MASONR Y WALLS UNDER QUASI-STATIC LOADS USING THE STRUT MODEL WITH FINITE ELEMENT METHOD By Dimas Aryadenata NIM: 25022015 (Master’s Program in Civil Engineering) Indonesia being a seismically active region combined with the prevalence of buildings constructed without adequate structural design processes, has resulted in a high level of damage when earthquakes occur. Even in standard structural design practices, the contribution of masonry walls to the stiffness and strength is often neglected, despite their significant role. In Indonesia, masonry walls remain one of the most commonly used structural elements due to cost-efficiency considerations. Therefore, modeling confined masonry walls to understand their structural response presents a new challenge that requires greater attention. To understand the modeling approach for confined masonry walls under quasi- static loads, a finite element-based strut model was performed using OpenSees program and the OpenSees Navigator interface. The equivalent diagonal struts were modeled using a Truss element with Hysteretic material for monotonic analysis and Pinching4 material for cyclic analysis, while the confining frame were modeled using HingeBeamColumn elements with Concrete02 material for concrete and Steel02 for reinforcing steel. The analysis results showed a reasonably good agreement with experimental results from previous study. Further analysis revealed that the backbone curve, pinching parameters, and cyclic degradation parameters significantly influenced the accuracy of the modeling.