Hasil Ringkasan
PERCEPTION, PARTICIPATION, AND POWER: DINAMIKA GENDER DALAM MENGHADAPI BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PANTAI BOKEK SUMATERA UTARA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ZAHRA ANNISA FITRI NIM: 25423037 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2025 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ABSTRAK Perception, Participation, and Power: Dinamika Gender dalam Menghadapi Banjir di Daerah Aliran Sungai Pantai Bokek Sumatera Utara Oleh Zahra Annisa Fitri NIM: 25423037 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Bencana banjir bukan semata fenomena alam, melainkan pula sebuah konstruksi sosial. Gender adalah salah satu variabel sosial yang memiliki peran penting. Dibandingkan laki-laki, perempuan terkena dampak banjir secara tidak proporsional. Perempuan juga sering memiliki persepsi risiko yang lebih tinggi, tetapi sering pula tidak dianggap atau bahkan dipandang irasional sehingga tidak dilibatkan secara adil dalam pengambilan keputusan. Pada tahun 2020, banjir bandang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pantai Bokek, Sumatera Utara, dan belum ada penelitian yang meninjau perbedaan persepsi risiko dan pengambilan keputusan serta dinamika gender yang mendasarinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika gender terkait persepsi risiko, partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta relasi kekuasaan antara perempuan dan laki-laki dalam menghadapi banjir di Daerah Aliran Sungai Pantai Bokek, Sumatera Utara. Data diperoleh melalui wawancara kelompok pada masyarakat perumahan Tanjung Selamat Indah dan masyarakat perumahan De Flamboyan, kemudian dianalisis menggunakan metode Grounded Theory dan Critical Discourse Analysis. Analisis dibagi menjadi tiga bagian: persepsi risiko, pengambilan keputusan, dan dinamika kekuasaan. Bagian persepsi risiko yang ditinjau dari faktor kesadaran akan risiko, kesiapsiagaan, dan kekhawatiran menunjukkan tingkat persepsi risiko yang lebih tinggi pada perempuan sekalipun tidak selalu diakui secara eksplisit oleh perempuan, apalagi oleh laki-laki. Bagian pengambilan keputusan menguak bagaimana laki-laki sering dianggap sebagai “pemimpin” terutama pada fase saat bencana terjadi, kendati kenyataannya perempuan yang lebih banyak mengambil keputusan berguna terutama pada fase prabencana dan pascabencana, menjadikan mereka sebagai “pemimpin di balik layar”. Bagian dinamika kekuasaan menggali relasi kekuasaan antara perempuan dan laki-laki serta konsekuensinya, menyoroti bagaimana peran gender tradisional masih dilestarikan dengan perempuan menjalankan otoritas informal di ranah domestik sementara laki-laki mempertahankan kekuasaan simbolis di ranah publik. Akibatnya, perempuan menanggung beban konsekuensi yang lebih besar, melanggengkan ketidaksetaraan gender sistemik yang menyebabkan upaya menghadapi banjir di DAS Pantai Bokek, Sumatera Utara masih belum optimal. Kata kunci: Gender, Banjir, Persepsi Risiko, Pengambilan Keputusan, Kekuasaan ii Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian ABSTRACT Perception, Participation, and Power: Gender Dynamics in Dealing with Floods in the Bokek Beach Watershed, North Sumatra By Zahra Annisa Fitri NIM: 25423037 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Floods are not only a natural phenomenon, but also a social construct. Gender is one of the social variables that plays an important role. Compared to men, women are disproportionately affected by floods. Women also often have a higher perception of risk, but are often not considered or even seen as irrational, so they are not fairly involved in decision-making. In 2020, flash floods occurred in the watershed of Pantai Bokek, North Sumatra, and no research has examined differences in risk perception and decision-making and the underlying gender dynamics. Therefore, this study aims to identify gender dynamics related to risk perception, participation in decision-making, and power dynamics between women and men in dealing with floods in the Pantai Bokek Watershed, North Sumatra. Data was obtained through group interviews in the Tanjung Selamat Indah housing community and the De Flamboyan housing community, then analysed using Grounded Theory and Critical Discourse Analysis methods. The analysis is divided into three parts: risk perception, decision-making, and power dynamics.