Hasil Ringkasan
24 Bab III Metodologi Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi logistik (logit). Pendekatan kuantitatif digunakan untik memberikan gambaran secara umum kondisi status anak stunting di Indonesia serta mengidentifikasi pengaruh dari migrasi orang tua setelah dikontrol oleh karakteristik anak, orang tua dan rumah tangga terhadap kejadian stunting pada anak. III.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dihasilkan dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 tahun 2014-2015. IFLS merupakan data longitudinal yang telah dilaksanakan sebanyak lima kali yaitu pada tahun 1993 atau IFLS gelombang pertama (IFLS1), 1997 (IFLS2), 2000 (IFLS3), 2007 (IFLS4) dan 2014 (IFLS5). IFLS memiliki informasi tentang kondisi sosial ekonomi dan kesehatan rumah tangga di Indonesia. Sampel IFLS terdiri dari 50.148 individu dan 16204 rumah tangga yang diambil di 16 provinsi diantaranya: DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka belitung, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung, dimana jumlah sampel ini mewakili 83% populasi penduduk Indonesia. III.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah anak anak berusia di bawah 60 bulan atau kurang dari lima tahun. Kelompok usia ini memiliki tingkat prioritas yang sangat tinggi dalam kesehatan global karena risiko kematian bayi dan anak yang meningkat terkait dengan kondisi stunting (kekerdilan akibat kurang gizi kronis) (Grantham-mcgregor dkk., 2007; WHO, 2009). Data yang dikumpulkan merupakan informasi yang diambil dari 25 buku rumah tangga pada IFLS. Informasi yang dihimpun dari buku rumah tangga meliputi variabel terikat, variabel bebas utama dan variabel kontrol. Sehingga sampel merupakan anak dibawah 5 tahun dengan kelekangkapan informasi pada setiap karakteristik akan, karakteristik orangtua dan karakteristik rumah tangga. III.3 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah status stunting pada anak. Status gizi yang digunakan diukur menggunakan indeks tinggi badan menurut usia (TB/U), yang kemudian dikategorikan menjadi dua: normal dan stunting. WHO mendefinisikan stunting sebagai kondisi antropometri di mana indeks TB/U berada di bawah ambang batas (Z-Score) kurang dari -2 SD (standar deviasi) (WHO, 2006). Indeks TB/U yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan indeks TB/U dari WHO yang telah terintegrasi dengan STATA yaitu WHO ANTHRO. Penggunaan WHO Child Growth Chart Standard didasarkan pada konsensus internasional yang menyatakan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang etnis memiliki potensi pertumbuhan yang sama. Oleh karena itu, penentuan cut off untuk stunting berasal dari kelompok anak-anak yang tumbuh dalam kondisi optimal tanpa dipengaruhi oleh faktor etnis, sosial ekonomi, dan jenis makanan (De Onis & Branca, 2016). Salah satu isu penting dalam penelitian tentang migrasi adalah bagaimana mendefinisikan migrasi. Menurut Lipton (1980), migrasi berarti perpindahan individu atau rumah tangga, dari komunitas kecil selama lebih dari seminggu.