1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi, energi nuklir termasuk dalam kategori energi baru. Dalam hal ini, energi baru adalah suatu energi yang dihasilkan oleh teknologi baru, baik dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan. Sebagai sumber energi baru, energi nuklir yang dihasilkan melalui proses fisi nuklir, telah menawarkan berbagai manfaat dalam proses pengoperasiannya. Kajian mengenai perkembangan energi nuklir sebagai suatu energi yang bermanfaat bukanlah hal yang baru di Indonesia. Namun perkembangan energi nuklir ini kembali menjadi perhatian ketika meningkatnya isu kebutuhan energi dan transisi energi bersih. Dalam beberapa waktu terakhir pengajuan untuk mengembangkan energi nuklir melalui pembangunan sebuah reaktor, telah dilakukan khususnya oleh para peneliti nuklir di Indonesia. Namun pengajuan dari peneliti lokal tersebut belum mendapat dukungan dari pemerintah, meskipun pemerintah telah menunjukan ketertarikannya terhadap energi nuklir sebagai solusi permasalahan energi di Indonesia. Hal ini menyebabkan kondisi perkembangan energi nuklir di Indonesia belum menemui titik terang, bagaimana arah kebijakan pemerintah Indonesia dalam perkembangan energi nuklir yang kemudian diikuti oleh kontroversi antara pihak yang mendukung dan pihak yang menolak terhadap energi nuklir itu sendiri. Disisi lain, selain para peneliti nuklir yang telah mengajukan pengembangan reaktor energi nuklir di Indonesia, terdapat pihak swasta yang juga terlibat dalam perkembangan energi nuklir di Indonesia. Sebuah perusahaan swasta bernama Thorcon Power Indonesia (TPI) yang berasal dari Amerika Serikat telah mengajukan sebuah penawaran pembangunan reaktor nuklir dengan jenis TMSR (Thorium Molten Salt Reactor) di Indonesia. Hal ini telah menghadirkan warna baru dalam fenomena perkembangan reaktor nuklir di Indonesia yang sejak lama di dominasi oleh kontroversi antara pandangan peneliti nuklir, dan para aktivis anti nuklir yang berupaya mempengaruhi pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, hadirnya pihak swasta yang menawarkan sebuah teknologi reaktor untuk dikembangkan, disaat kontroversi mengenai pandangan terhadap energi nuklir di 2 Indonesia terus berlanjut, telah memberikan fenomena pembahasan yang berbeda dan menjadi penting untuk mendapat perhatian. Pendekatan Social Construction digunakan dalam penelitian ini, karena relevan dalam memahami perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia, dimana pendekatan ini menekankan bahwa dalam perkembangan suatu teknologi tidak berjalan secara linier, melainkan dipengaruhi oleh interkasi kelompok-kelompok sosial yang relevan. Dengan pendekatan ini, penelitian ini dapat mengeksplorasi bagaimana interaksi dan negosiasi antara kelompok tersebut mempengaruhi kebijakan terkait teknologi nuklir di Indonesia. Melalui perspektif undone science yang diperkenalkan oleh David Hess, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami bagaimana kompleksitas dalam perkembangan energi nuklir di Indonesia. Dalam hal ini terdapat kondisi serupa antara fenomena perkembangan energi nuklir di Indonesia dengan perspektif undone science. Dimana dalam perkembangan energi nuklir di Indonesia terdapat kurangnya dukungan atau eksplorasi yang diberikan oleh suatu pihak terhadap pihak lainnya, sehingga kondisi tersebut relevan dengan perspektif undone science yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kekurangan dukungan terhadap penelitian atau pengetahuan tertentu. Mengingat perkembangan energi nuklir di Indonesia yang belum menemukan titik terang, yang kemudian semakin kompleks dengan hadirnya sektor swasta seperti Thorcon. Dimana penggunaan perspektif undone science ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi fenomena permasalahan yang terjadi, sehingga dapat menghasilkan solusi atas permasalahan tersebut khususnya dalam perkembangan energi nuklir di Indonesia. I.2 Masalah Penelitian Kontroversi dalam fenomena perkembangan energi nuklir di Indonesia yang telah berlangsung sejak lama, hingga saat ini belum menemukan titik terang. Sejak awal perkembangannya, energi nuklir di Indonesia kerap mengalami kondisi pasang surut. Dimasa lalu, meskipun terdapat rencana dan indikasi dukungan pemerintah untuk mengembangkan energi nuklir, namun tingginya tekanan dan penolakan dari berbagai pihak, membuat pemerintah membatalkan proyek pengembangan tenaga nuklir tersebut. Meskipun pemerintah sendiri tidak pernah sepenuhnya menghapus 3 opsi energi nuklir dari kebijakan energi nasional. Kondisi ini menyebabkan kajian mengenai perkembangan energi nuklir yang dilakukan oleh berbagai pihak khususnya peneliti lokal di Indonesia kerap tertunda atau terhenti sehingga berujung pada arah yang tidak jelas. Disisi lain dalam beberapa waktu terakhir, minat pemerintah terhadap nuklir kembali meningkat yang kemudian diikuti oleh adanya penawaran dari sektor swasata seperti Thorcon untuk mengembangkan teknologinya di Indonesia. Kondisi ini menjadi penting untuk dikaji, mengingat situasi pengembangan energi nuklir di Indonesia yang sebelumnya kerap terhenti dan tidak mempunyai arah yang jelas. Apakah dengan kehadiran Thorcon akan dapat menyelesaikan isu energi nuklir yang selama ini tertunda atau justru semakin meningkatkan kompleksitas dalam fenomena energi nuklir di Indonesia. Melalui analisis teori soscial construction dan perspektif undone science, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam kondisi perkembangan energi nuklir di Indonesia yang kerap tertunda bahkan terhenti tanpa arah yang pasti, serta mengevaluasi implikasi dari keterlibatan sektor swasta seperti Thorcon terhadap situasi tersebut. Adapun pertanyaan yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana interaksi kelompok-kelompok soial dalam mempengaruhi perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia dengan masuknya teknologi TMSR berdasarkan teori social construction of technology. 2. Bagaimana pergeseran kebijakan dalam perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia dengan masuknya teknologi TMSR berdasarkan perspektif undone science. I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami situasi perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia dengan masuknya teknologi jenis TMSR berdasarkan pada proses interaksi dan dialog antara para aktor yang terlibat. Adapun pemenuhan tujuan penelitian diwujdukan melalui beberapa sasaran sebagai berikut. 4 1. Mendapat gambaran mengenai pola interaksi kelompok-kelompok soial dalam mempengaruhi perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia dengan masuknya teknologi TMSR berdasarkan teori social construction of technology 2. Teridentifikasinya pergeseran kebijakan dalam perkembangan teknologi reaktor nuklir di Indonesia dengan masuknya teknologi TMSR berdasarkan perspektif undone science I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini : 1) Secara Akademis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan melengkapi pemahaman secara empiris terkait sejauh mana perkembangan energi nuklir di Indonesia. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi kepada penelitian-penelitian selanjutnya dengan pembahasan yang serupa, sebagai referensi penelitian dengan kumpulan data yang terbaru. 2) secara praktis penelitian ini berpotensi untuk berkontribusi kepada para pemangku kebijakan di Indonesia, sebagai referensi yang relevan untuk menerapkan kebijakan terkait penerapan energi nuklir di indonesia dimasa mendatang. I.5 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai metode yang berfungsi untuk memandu kegiatan penelitian. Kemudian penelitian ini menggunakan teori social construction dalam memahami interpretasi yang dikemukakan berbagai kelompok sosial yang relevan, serta menggunakan perspektif undone science sebagai pendekatan dalam menelusuri dan mempelajari arah kebijakan pemerintah pada fenomena penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua jenis pengumpulan data yaitu pengumpulan data secara primer dan sekunder. Pengumpulan data secara primer dilakukan melalui wawancara mendalam bersama beberapa aktor seperti peneliti nuklir UGM, peneliti nuklir BRIN, LPPM ITB, Chief Operating Officer PT Thorcon Power Indonesia, Anggota 5 Dewan Energi Nasional, BAPETEN, kemudian dari pihak LSM meliputi WALHI dan Greenpeace. Kemudian pengumpulan data secara sekunder dilakukan melalui analisis data yang berasal dari berita, media sosial serta pembahasan dalam artikel dan jurnal penelitian. Data yang telah dikumpulkan kemudian diinterprestasi dan dianalisis dengan menggunakan teori social construction dan pendekatan undone science untuk menemukan kesimpulan penelitian secara empiris dan memadai. Kemudian berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk para pemangku kebijakan yang berkaitan dengan perkembangan energi nuklir di Indonesia. I.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari enam Bab yang terdiri sebagai berikut Bab I Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, masalah penelitian, tujuan penelitian, metode peneltian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini menjelaskan mengenai awal perkembangan energi nuklir di dunia yang kemudian menjadi energi kontroversial. Kemudian dilanjutkan dengan studi literature mengenai isu penerimaan dan penolakan terhadap energi nuklir di beberapa negara pada penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan membahas mengenai perdebatan isu yang muncul dalam perkembangan energi nuklir, hasil literature ini kemudian membantu peneliti dalam mengidentifikasi gap penelitian dalam membahas mengenai perkembangan energi nuklir di Indonesia. Pada bab ini juga dibahas teori social construction of technology dan perpektif undone science sebagai konsep yang digunakan untuk menganalisis perkembangan teknologi reaktor energi nuklir di Indonesia. 6 Bab III Metode Penelitian Pada bab ini, dijelaskan secara rinci mengenai metodologi penelitian yang mencakup tahapan-tahapan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian, serta teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data. Bab ini juga membahas mengenai panduan penggunaan teori social construction dan perspektif undone science yang kemudian diikuti oleh penjelasan kerangka konseptual penelitian. Bab IV Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum dalam fenomena perkembangan teknologi reaktor di Indonesia dengan masuknya teknologi reaktor berbasis thorium. Dimana melalui gambaran tersebut juga dijelaskan bagaimana sudut pandang berbagai pihak dalam memberikan respon terhadap perkembangan teknologi reaktor yang berkembang di Indonesia khususnya teknologi berbasis thorium. Bab V Pada bab ini membahas mengenai situasi dalam fenomena perkembangan energi nukklir di Indonesia, yang dianalisis dengan menggunakan teori social construction of technology dan juga perspektif undone science. Bab VI Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan yang berdasar dari tujuan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian rekomendasi kepada penelitian-penelitian dimasa mendatang yang mempunyai pembahasan yang serupa. Kemudian juga membahas mengenai keterbatasan penelitian dan saran penelitian lanjutan.