Hasil Ringkasan
42 Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan secara rinci metode penelitian yang akan diterapkan untuk menyelesaian studi ini dengan mendalam. Bab ini juga akan memuat penjelasan tentang operasionalisasi penelitian, cara pengumpulan data, teknik analisis data yang akan digunakan serta kerangka pikir penelitian. III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat bentuk keterkaitan pertumbuhan apartemen dan pola perubahan harga lahan pada situasi gentrifikasi di Jakarta dengan menggunakan pendekatan terhadap teori rent gap yang bersifat eksploratif (exploratory research). Menurut Sugiyono (2017) penelitian deskriptif eksploratif bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penelitian, namun hasil tersebut tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan umum. Pendapat menurut Arikunto (2008), menyatakan bahwa penelitian eksploratif bertujuan menggali penyebab suatu fenomena. Pada pembuktian bentuk keterkaitan akan dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik yang terdapat pada variabel penelitian ini dan kemudian ditarik kesimpulannya. Karakteristik pada tiap variabel akan diidentifikasi dengan menggunakan informasi dan data dari berbagai sumber. Secara umum pendekatan yang digunakan adalah mencoba melihat keterhubungan antara pola yang terjadi pada harga lahan dengan tumbuhnya apartemen baik secara spasial maupun temporal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed method) dimana fokus penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik keterhubungan antara harga lahan dan pertumbuhan apartemen dengan mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam melihat keterkaitan antara keduanya. III.2 Penetapan Wilayah Penelitian Wilayah penelitian yang dijadikan acuan mencakup seluruh kota administratif di DKI Jakarta, yaitu Kota Administrasi Jakarta Utara, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Barat, dan 43 Kota Administrasi Jakarta Pusat. Penetapan unit analisis didasarkan pada pembagian koridor-koridor utama sebagai koridor favorit yang memiliki karakteristik strategis dalam mendukung perkembangan apartemen. Pembagian koridor ini dilakukan karena pertumbuhan apartemen di Jakarta cenderung mengikuti perkembangan koridor infrastruktur dan aktivitas ekonomi. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi yang lebih terfokus terhadap pola pembangunan apartemen dan keterkaitannya terhadap pola spasial perubahan harga lahan. Penetapan pembagian koridor ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: 1. Aksesibilitas Koridor-koridor utama yang dipilih memiliki aksesibilitas yang tinggi, baik melalui jaringan transportasi publik seperti MRT, LRT, dan BRT, maupun akses jalan tol. Aksesibilitas ini menjadi salah satu faktor utama dalam mendukung perkembangan apartemen karena mempermudah mobilitas penghuni ke berbagai pusat kegiatan di Jakarta. 2. Pusat Kegiatan Koridor yang menjadi fokus analisis merupakan area yang berdekatan dengan pusat-pusat kegiatan utama, seperti kawasan bisnis, pusat pemerintahan, dan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan rumah sakit. Lokasi ini menjadi daya tarik bagi pengembang apartemen untuk menyediakan hunian vertikal yang dekat dengan kebutuhan utama penghuni. 3.