Hasil Ringkasan
71 Bab IV Gambaran Umum Bab ini menyajikan gambaran menyeluruh tentang Kecamatan Jatinangor sebagai lokasi penelitian. Dalam bab ini, akan dijelaskan sejarah transformasi wilayah, perkembangan tata ruang, dan kondisi terkini, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang relevan dengan fenomena studentifikasi. Gambaran umum ini tidak hanya memberikan konteks lokasi penelitian tetapi juga menggambarkan dinamika kawasan pendidikan tinggi yang menjadi latar belakang permasalahan. 3.1. Sejarah Jatinangor Jatinangor adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat , yang memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi, pendidikan, dan budaya di daerah tersebut. Dahulu, kawasan Jatinangor tidak sepopuler sekarang. Namun, dengan perkembangan yang terjadi, Jatinangor telah berubah menjadi salah satu pusat pendidikan penting di Indonesia. Nama Jatinangor sendiri konon berasal dari bahasa Sunda, yakni "Jati" yang berarti pohon jati, dan "Anggor" yang merujuk pada nama seorang Belanda yang pernah tinggal di daerah tersebut. Pada masa kolonial, dikenal sebagai daerah perkebunan. Pada abad ke-19, ketika Indonesia masih di bawah kekuasaan kolonial Belanda, wilayah Jatinangor menjadi salah satu daerah yang dimanfaatkan sebagai perkebunan teh dan karet. Daerah ini memiliki lahan yang subur, dan letaknya yang strategis antara Bandung dan Sumedang membuat Jatinangor menarik untuk investasi perkebunan. Setelah kemerdekaan Indonesia, perkebunan di Jatinangor tidak lagi dikelola oleh Belanda. Banyak tanah perkebunan yang kemudian diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah fungsinya. Namun, pada saat itu, Jatinangor masih merupakan daerah yang relatif sepi dan terisolasi, tanpa banyak aktivitas ekonomi yang signifikan. Transformasi besar Jatinangor baru terjadi pada akhir tahun 1980- an ketika pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjadikan kawasan ini sebagai pusat pendidikan tinggi. Langkah ini diawali dengan relokasi beberapa perguruan tinggi dari kota Bandung ke Jatinangor untuk mengurangi kemacetan di Bandung dan Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 72 menyediakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pendidikan. Pada tahun 1980- an, pemerintah Jawa Barat mengusulkan untuk memindahkan sejumlah perguruan tinggi dari Bandung. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Kota Bandung dan menyebarkan pembangunan ke wilayah sekitarnya, menggunakan konsep "counter magic" guna mencapai “balanced urban development” (Salim, 2008 (dalam Hidayat, 2021)). Area perkebunan karet di Cikeruh, yang kini dikenal sebagai Jatinangor dan terletak 23 km dari pusat Bandung di wilayah Kabupaten Sumedang, akhirnya dipilih sebagai lokasi pemindahan universitas. Pemilihan ini bukan didasarkan pada analisis lokasi yang paling ideal, melainkan semata-mata karena adanya lahan kosong yang tersedia (Hidayat, 2021).