Hasil Ringkasan
13 I BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan wilayah perkotaan memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan sosial-ekonomi masyarakat. Kota Bandung, sebagai salah satu Kota besar di Indonesia, terus melakukan upaya pengembangan wilayah melalui penataan ruang yang terencana. Dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2022- 2042, salah satu fokus utama yang akan dibahas pada penelitian ini adalah pengembangan Wilayah Bandung Timur sebagai pusat kota baru. Pengembangan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk menyeimbangkan pertumbuhan antara Wilayah Barat dan Timur Kota Bandung, serta untuk mendukung pertumbuhan Metropolitan Bandung secara keseluruhan. Wilayah Bandung Timur, yang mencakup Sub Wilayah Kota (SWK) Arcamanik, Ujungberung, Kordon, dan Gedebage, telah ditetapkan sebagai prioritas pengembangan. Salah satu alasan utama pemilihan Bandung Timur sebagai pusat kota baru adalah karena wilayah barat Kota Bandung sudah berkembang pesat dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga memerlukan distribusi pembangunan yang lebih merata. Dalam konteks ini, pengembangan wilayah timur diarahkan untuk menjadi pusat pelayanan baru yang dapat mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan administrasi, serta mendorong investasi yang berkelanjutan. Sejak tahun 2015, sebagian besar Pengembangan Lahan Skala Besar (PLSB) Bandung Teknopolis di Gedebage telah dikembangkan oleh Summarecon Bandung dengan luas lahan mencapai 300 hektar, yang mencakup sepertiga wilayah Kecamatan Gedebage. Pengembangan kota mandiri ini adalah yang pertama di Kota Bandung, menghadirkan berbagai fasilitas seperti hunian dalam bentuk kluster, area komersial seperti ruko dan perkantoran, serta pusat perbelanjaan dan rekreasi seperti Summarecon Mall Bandung. Selain itu, terdapat juga fasilitas pendidikan, pusat bisnis teknologi tinggi ITB Inovation Park, serta Summarecon Teknopolis yang dirancang sebagai area industri ICT (Information, Communication, and Technology). 14 Konektivitas dan integrasi jaringan jalan merupakan elemen kunci dalam memastikan bahwa kawasan pusat pelayanan perkotaan dapat diakses dengan mudah dan terhubung dengan baik ke bagian kota lainnya. Penelitian pada Bacia Hidrográfica do Tietê-Jacaré di Brasil menunjukkan bahwa peningkatan konektivitas jaringan jalan dapat secara signifikan mempengaruhi pola pergerakan dan distribusi aktivitas sosial-ekonomi di suatu wilayah (Trevisan & Moschini, 2022). Studi ini menemukan bahwa penambahan jalan dan peningkatan koneksi antar jalan dapat meningkatkan integrasi spasial dan mengurangi isolasi wilayah tertentu, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi lokal. Penggunaan Space Syntax menyediakan kerangka analisis kuantitatif yang komprehensif, memungkinkan evaluasi keterhubungan jaringan jalan berdasarkan tolok ukur yang terukur seperti tingkat konektivitas dan integrasi. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana jaringan jalan di Wilayah Bandung Timur dapat dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan kawasan secara berkelanjutan. Selain itu melalui analisis space syntax, penelitian ini mampu mengidentifikasi segmen-segmen jalan pada kawasan pusat-pusat kegiatan baru yang memiliki peran penting dalam integrasi jaringan jalan dengan kawasan sekitarnya. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memetakan segmen jalan yang memiliki tingkat konektivitas tinggi maupun rendah, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan yang sesuai dalam perencanaan infrastruktur. Penelitian ini sangat penting mengingat Summarecon Bandung dirancang sebagai pusat kegiatan baru yang diharapkan dapat mengurangi beban pusat Kota Bandung dan memacu pertumbuhan pembangunan di Wilayah Timur. Dengan menganalisis konektivitas, integrasi dan aksesibilitas jaringan jalan di kawasan ini, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi perencanaan yang lebih baik untuk memastikan bahwa kawasan ini tidak hanya terhubung dengan baik tetapi juga dapat diakses dengan mudah oleh seluruh penduduk Kota Bandung dengan menggunakan analisis space syntax. 15 I.2 Masalah Penelitian Kawasan Summarecon Bandung di Bandung Timur dirancang sebagai pusat kegiatan baru (PKB) yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sosial, dan hunian di Wilayah Bandung yang berkembang pesat.