Hasil Ringkasan
127 Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini menguraikan temuan penelitian berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, memberikan jawaban terhadap tujuan dan sasaran penelitian melalui penyusunan kesimpulan, serta perumusan rekomendasi untuk menjawab permasalahan yang diidentifikasi. Selain itu, dilakukan refleksi kritis melalui penyusunan catatan studi yang menjelaskan keterbatasan penelitian, serta perumusan arahan untuk studi lanjutan yang diharapkan dapat melengkapi atau memperluas hasil penelitian ini yang dapat memberikan wawasan baru yang lebih mendalam terkait dinamika perkembangan perkotaan dan alih fungsi lahan pertanian. VI.1 Temuan Penelitian Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa temuan penelitian yang juga menjawab sasaran penelitian dinamika perkembangan perkotaan dan implikasinya terhadap daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Subang, yaitu: 1. Dinamika perkembangan perkotaan berdasarkan aspek sosial, ekonomi, dan fisik di Kabupaten Subang menunjukkan tren peningkatan. Pada aspek sosial kependudukan, dijabarkan melalui laju pertumbuhan penduduk, penduduk perkotaan, dan RTUP Pengguna Lahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2023 sebesar 1,22%, rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan pada tahun 2000-2020 sebesar 4,57%, serta rata-rata laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan di Kabupaten Subang pada tahun 2003-2023 sebesar -7,19%. Pada aspek ekonomi, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Subang pada tahun 2000-2023 adalah 50,69%, dengan sektor bangunan/konstruksi menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan tertinggi, yaitu mencapai 131,92%. Berdasarkan hasil analisis tipologi klassen, diketahui bahwa sektor ekonomi berada pada kategori sektor berkembang, sektor potensial, dan sektor terbelakang, di mana sektor industri pengolahan dan sektor pertanian dikategorikan sebagai sektor Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 128 potensial karena memiliki tingkat kontribusi yang tertinggi, tetapi laju pertumbuhan ekonominya relatif lebih rendah dibandingkan sektor lainnya. Pada sektor pertanian, rata-rata laju pertumbuhan luas panen padi sawah di Kabupaten Subang pada tahun 2000-2023 sebesar 3,59% dan rata-rata laju pertumbuhan produksi padi sawah sebesar 9,10%. Selain itu, pada aspek fisik, rata-rata laju pertumbuhan lahan terbangun di Kabupaten Subang pada tahun 2000-2020 sebesar 5,37%, sedangkan rata-rata laju penyusutan lahan non terbangun sebesar -0,48%. 2. Daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Subang termasuk ke dalam kelas I dan kelas II, dengan rincian sebagai berikut: a. Sebanyak 26 kecamatan termasuk pada kelas I, di mana wilayah yang termasuk dalam kelas ini mampu mencapai swasembada beras dan mampu memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya. b. Sebanyak 4 kecamatan termasuk pada kelas II, di mana wilayah yang termasuk dalam kelas ini mampu mencapai swasembada beras, namun belum mampu memberikan kehidupan layak bagi penduduknya, terdiri dari Kecamatan Subang, Kalijati, Jalancagak, dan Purwadadi. 3. Keterkaitan antara dinamika perkembangan perkotaan dan daya dukung lahan pertanian diketahui melalui analisis regresi linear berganda dengan metode forward selection. Variabel dependen yang ditentukan adalah daya dukung lahan pertanian, sedangkan variabel independen terdiri dari laju pertumbuhan: (1) penduduk; (2) penduduk perkotaan; (3) RTUP pengguna lahan; (4) luas panen padi sawah; (5) produksi padi sawah; dan (6) lahan terbangun. Melalui analisis ini, terpilih 2 variabel dari 6 variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan untuk dilanjutkan ke dalam analisis regresi berganda, yaitu variabel Laju Pertumbuhan Lahan Terbangun dan Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan. Variabel Laju Pertumbuhan Lahan Terbangun dan Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan berpengaruh secara negatif terhadap variabel Daya Dukung Lahan Pertanian.