79 Bab V Hasil dan Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai dinamika perkembangan perkotaan yang menjabarkan analisis laju pertumbuhan kependudukan, analisis laju pertumbuhan ekonomi, analisis laju pertumbuhan sektor pertanian, analisis perubahan kawasan pertanian, analisis perubahan penggunaan lahan, analisis daya dukung lahan pertanian, analisis regresi, analisis overlay, serta analisis kebijakan pemerintah terkait perkembangan perkotaan. V.1 Analisis Dinamika Perkembangan Perkotaan Analisis perkembangan perkotaan membahas mengenai analisis laju pertumbuhan kependudukan, laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan di sektor pertanian, perubahan kawasan pertanian, serta perubahan penggunaan lahan. V.1.1 Analisis Laju Pertumbuhan Kependudukan Analisis laju pertumbuhan kependudukan meliputi analisis laju pertumbuhan penduduk, penduduk perkotaan, dan rumah tangga usaha pertanian pengguna lahan. V.1.1.1 Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Subang mengalami fluktuasi sejak tahun 2000 sampai tahun 2023. Secara keseluruhan, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Subang adalah 1,22%. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cibogo, Cisalak, dan Kasomalang, masing-masing sebesar 2,86%, 2,13%, dan 2,12%. Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk terendah berada di Kecamatan Legonkulon yaitu -0,65%. Lampiran 4 menunjukkan analisis laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Subang tahun 2000-2023 dan grafik rata-rata laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada Gambar V.1. 80 Gambar V. 1 Rata-Rata Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Selanjutnya dilakukan perhitungan kategorisasi kelas laju pertumbuhan penduduk menjadi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi didasarkan pada penentuan interval yang dihitung dari selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada tahun 2000-2023, kemudian dibagi dengan jumlah kelas, yaitu 5. Pembagian kelas dan interval laju pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut: )*+,-.#/= 01/#1 2#341565−01/#1 21*1565 865/#ℎ )*+,-.#/ )*+,-.#/= (2,85%)−(−0,65%) 5 =0,70% Kategori: − Sangat Rendah : -0,65 s.d. 0,05% − Rendah : 0,06% s.d. 0,76% − Sedang : 0,77% s.d. 1,47% − Tinggi : 1,48% s.d. 2,18% − Sangat Tinggi : >2,19% Rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun 2000-2023 menunjukkan kecamatan yang termasuk pada kategori sangat rendah sebanyak 1 kecamatan (3,33%), kategori rendah sebanyak 4 kecamatan (13,33%), kategori 1,22% -1,00% -0,50% 0,00% 0,50% 1,00% 1,50% 2,00% 2,50% 3,00% SagalaherangSerang Panjang Jalancagak CiaterCisalak KasomalangTanjungsiang CijambeCibogoSubangKalijatiDawuan Cipeundeuy PabuaranPatokbeusiPurwadadi CikaumPagaden Pagaden Barat CipunagaraCompreng Binong Tambakdahan Ciasem Pamanukan Sukasari PusakanagaraPusakajayaLegonkulonBlanakan Rata-Rata Pertumbuhan KecamatanRata-Rata Pertumbuhan Kabupaten 81 sedang sebanyak 17 kecamatan (56,67%), kategori tinggi sebanyak 7 kecamatan (23,33%), serta kategori sangat tinggi sebanyak 1 kecamatan (3,33%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.2 dan V.3. Gambar V. 2 Diagram Kategori Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar V. 3 Peta Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Laju pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cibogo yang mengalami peningkatan signifikan dari 23.398 jiwa pada tahun 2000 menjadi 3,33% 13,33% 56,67% 23,33% 3,33% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 82 41.649 jiwa pada tahun 2023, dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 2,86% dalam kurun waktu tersebut. Jumlah penduduk di Kecamatan Cibogo menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sejak tahun 2000 hingga 2023 tanpa adanya penurunan. Peningkatan ini kemungkinan dipengaruhi oleh pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Cipali Subang Timur di Kecamatan Cibogo yang menciptakan peluang kerja baru dan menarik pendatang dari berbagai daerah, yang pada gilirannya mendorong proses suburbanisasi. Suburbanisasi ini didukung dengan lokasi strategis Kecamatan Cibogo yang berdekatan dengan Kecamatan Subang, pusat pemerintahan, dan perekonomian Kabupaten Subang. V.1.1.2 Analisis Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Laju pertumbuhan penduduk perkotaan di Kabupaten Subang cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2000 sampai 2020. Peningkatan ini berkaitan erat dengan ekspansi desa perdesaan yang berubah menjadi desa perkotaan, seiring dengan perubahan kepadatan penduduk, persentase keluarga pertanian, serta keberadaan/akses terhadap fasilitas perkotaan. Fasilitas perkotaan yang dimaksud meliputi sekolah, pasar, pertokoan, rumah sakit, hotel/tempat hiburan, persentase keluarga pengguna telepon kabel, serta persentase keluarga pengguna listrik PLN (Badan Pusat Statistik, 2020a). Laju pertumbuhan penduduk perkotaan di Kabupaten Subang tahun 2000-2020 disajikan pada Lampiran 5, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan pada tahun 2000-2020 sebesar 4,57%, dan secara visual dapat dilihat pada Gambar V.4. Gambar V. 4 Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Tahun 2000-2020 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 0% 5% 10% 15% 20% SagalaherangSerang Panjang Jalancagak CiaterCisalak KasomalangTanjungsiang CijambeCibogoSubangKalijatiDawuan Cipeundeuy PabuaranPatokbeusiPurwadadi CikaumPagaden Pagaden Barat CipunagaraCompreng Binong Tambakdahan Ciasem Pamanukan Sukasari PusakanagaraPusakajayaLegonkulonBlanakan Laju Pertumbuhan Tahun 2000-2010Laju Pertumbuhan Tahun 2010-2020 83 Selanjutnya dilakukan perhitungan kategorisasi kelas laju pertumbuhan penduduk perkotaan tahun 2000-2010 menjadi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi didasarkan pada penentuan interval yang dihitung dari selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada tahun 2000-2010, kemudian dibagi dengan jumlah kelas, yaitu 5. Pembagian kelas dan interval laju pertumbuhan penduduk perkotaan adalah sebagai berikut: )*+,-.#/= 01/#1 2#341565−01/#1 21*1565 865/#ℎ )*+,-.#/ )*+,-.#/= (14,30%)−(0,00%) 5 =2,86% Kategori: − Sangat Rendah : 0,00% s.d. 2,86% − Rendah : 2,87% s.d. 5,73% − Sedang : 5,74% s.d. 8,60% − Tinggi : 8,61% s.d. 11,47% − Sangat Tinggi : >11,48% Rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan pada periode tahun 2000-2010 menunjukkan kecamatan yang termasuk pada kategori sangat rendah sebanyak 22 kecamatan (73,33%), kategori rendah sebanyak 2 kecamatan (6,67%), kategori sedang sebanyak 1 kecamatan (3,33%), kategori tinggi sebanyak 2 kecamatan (6,67%), kategori sangat tinggi sebanyak 3 kecamatan (10,00%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.5 dan V.6. Gambar V. 5 Diagram Kategori Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Tahun 2000-2010 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 73,33% 6,67% 3,33% 6,67% 10,00% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 84 Gambar V. 6 Peta Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Tahun 2000-2010 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Laju pertumbuhan penduduk perkotaan tertinggi berada di Kecamatan Ciasem yang mengalami peningkatan signifikan dari 9.001 jiwa pada tahun 2000 menjadi 34.260 jiwa pada tahun 2010, dengan laju pertumbuhan sebesar 14,30% dalam kurun waktu tersebut. Jumlah penduduk perkotaan di Kecamatan Ciasem menunjukkan tren kenaikan sejak tahun 2000 hingga 2010 dengan persentase desa perkotaan yang semula 1 kecamatan (10,00%) menjadi 3 kecamatan (33,33%). Peningkatan penduduk perkotaan kemungkinan dipengaruhi oleh ekspansi desa perdesaan yang berubah menjadi desa perkotaan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, perubahan kepadatan penduduk, serta adanya peningkatan keberadaan/akses terhadap fasilitas perkotaan. Selanjutnya dilakukan perhitungan kategorisasi kelas laju pertumbuhan penduduk perkotaan tahun 2010-2020 menjadi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi didasarkan pada penentuan interval yang dihitung dari 85 selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada tahun 2010-2020, kemudian dibagi dengan jumlah kelas, yaitu 5. Pembagian kelas dan interval laju pertumbuhan penduduk perkotaan adalah sebagai berikut: )*+,-.#/= 01/#1 2#341565−01/#1 21*1565 865/#ℎ )*+,-.#/ )*+,-.#/= (22,42%)−(0,00%) 5 =4,48% Kategori: − Sangat Rendah : 0,00% s.d. 4,48% − Rendah : 4,49% s.d. 8,97% − Sedang : 8,98% s.d. 13,46% − Tinggi : 13,47% s.d. 17,95% − Sangat Tinggi : >17,96% Rata-rata laju pertumbuhan penduduk perkotaan pada periode tahun 2010-2020 menunjukkan kecamatan yang termasuk pada kategori sangat rendah sebanyak 12 kecamatan (40,00%), kategori rendah sebanyak 10 kecamatan (33,33%), kategori sedang sebanyak 3 kecamatan (10,00%), kategori tinggi sebanyak 2 kecamatan (6,67%), kategori sangat tinggi sebanyak 3 kecamatan (10,00%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.7 dan V.8. Gambar V. 7 Diagram Kategori Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Tahun 2010-2020 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 40,00% 33,33% 10,00% 6,67% 10,00% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 86 Gambar V. 8 Peta Laju Pertumbuhan Penduduk Perkotaan Tahun 2010- 2020 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Laju pertumbuhan penduduk perkotaan tertinggi berada di Kecamatan Binong yang mengalami peningkatan signifikan dari 4.811 jiwa pada tahun 2010 menjadi 36.372 jiwa pada tahun 2020, dengan laju pertumbuhan sebesar 22,42% dalam kurun waktu tersebut. Jumlah penduduk perkotaan di Kecamatan Binong menunjukkan tren kenaikan sejak tahun 2010 hingga 2020 dengan persentase desa perkotaan yang semula 1 kecamatan (11,11%) menjadi 7 kecamatan (77,78%). Peningkatan jumlah penduduk perkotaan kemungkinan dipengaruhi oleh ekspansi desa perdesaan yang berubah menjadi desa perkotaan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, perubahan kepadatan penduduk, serta adanya peningkatan keberadaan/akses terhadap fasilitas perkotaan. 87 V.1.1.3 Analisis Laju Pertumbuhan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) Pengguna Lahan Laju pertumbuhan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) Pengguna Lahan Kabupaten Subang cenderung mengalami penurunan sejak tahun 2003 sampai tahun 2023. Secara keseluruhan, rata-rata laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan Kabupaten Subang adalah -7,19%. Laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan tertinggi berada di Kecamatan Ciasem, Pusakanagara, dan Blanakan, masing-masing sebesar 28,56%, 26,60%, dan 24,86%. Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan terendah berada di Kecamatan Subang yaitu -61,25%. Lampiran 6 menunjukkan analisis laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan Kabupaten Subang tahun 2003-2023 dan grafik laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan dapat dilihat pada Gambar V.9. Gambar V. 9 Rata-Rata Pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan Tahun 2003-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Selanjutnya dilakukan perhitungan kategorisasi kelas laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan menjadi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi didasarkan pada penentuan interval yang dihitung dari selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah pada tahun 2003-2023, kemudian dibagi dengan -7,19% -62,00% -52,00% -42,00% -32,00% -22,00% -12,00% -2,00% 8,00% 18,00% 28,00% SagalaherangSerang Panjang Jalancagak CiaterCisalak KasomalangTanjungsiang CijambeCibogoSubangKalijatiDawuan Cipeundeuy PabuaranPatokbeusiPurwadadi CikaumPagaden Pagaden Barat CipunagaraCompreng Binong Tambakdahan Ciasem Pamanukan Sukasari PusakanagaraPusakajayaLegonkulon Blanakan Rata-Rata Pertumbuhan KecamatanRata-Rata Pertumbuhan Kabupaten 88 jumlah kelas, yaitu 5. Pembagian kelas dan interval laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan adalah sebagai berikut: )*+,-.#/= 01/#1 2#341565−01/#1 21*1565 865/#ℎ )*+,-.#/ )*+,-.#/= (28,56%)−(−61,25%) 5 =17,96% Kategori: − Sangat Rendah : -61,25 s.d. -43,29% − Rendah : -43,28% s.d. -25,32% − Sedang : -25,31% s.d. -7,35% − Tinggi : -7,34% s.d. 10,62% − Sangat Tinggi : >10,63% Laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan pada periode tahun 2003-2023 menunjukkan kecamatan yang termasuk pada kategori sangat rendah sebanyak 1 kecamatan (3,33%), kategori rendah sebanyak 6 kecamatan (20,00%), kategori sedang sebanyak 9 kecamatan (30,00%), kategori tinggi sebanyak 6 kecamatan (20,00%), kategori sangat tinggi sebanyak 8 kecamatan (26,67%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.10 dan V.11. Gambar V. 10 Diagram Kategori Laju Pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan Tahun 2003-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 26,67% 20,00%30,00% 20,00% 3,33% Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 89 Gambar V. 11 Peta Laju Pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan Tahun 2003-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Laju pertumbuhan RTUP Pengguna Lahan terendah berada di Kecamatan Subang yang mengalami penurunan signifikan dari 7.366 RTUP pada tahun 2003 menjadi 2.854 RTUP pada tahun 2023, dengan laju penurunan sebesar -61,25%. Faktor utama yang diduga memengaruhi penurunan ini adalah lokasi Kecamatan Subang yang merupakan kawasan perkotaan sekaligus ibu kota Kabupaten Subang. Pada RTRW Kabupaten Subang, Kecamatan Subang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) berdasarkan sudut pandang kepentingan ekonomi meliputi KSK Perkotaan Subang dan juga menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Perkotaan Subang. Penetapan tersebut berkaitan erat dengan pengembangan wilayah yang akan mempengaruhi dinamika urbanisasi dan mendorong alih fungsi lahan dari pertanian menjadi penggunaan non-pertanian, serta alih profesi petani akibat semakin terbatasnya lahan produktif yang tersedia. 90 V.1.2 Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi V.1.2.1 Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan PDRB Analisis laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Subang dilakukan menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) yang menunjukkan fluktuasi sejak tahun 2000 sampai tahun 2023. Rata- rata laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Subang pada tahun 2000-2023 adalah 50,69%, di mana rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tertinggi berada di sektor bangunan/konstruksi sebesar 131,92%, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 69,55%. Sebaliknya, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi terendah pada sektor listrik, gas, dan air bersih, yaitu sebesar 7,12%. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Subang pada tahun 2000-2023 dapat dilihat pada Lampiran 7 dan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada Gambar V.12. Gambar V. 12 Rata-Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2000-2023 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Kontribusi sektor ekonomi terhadap PDRB ADHK di Kabupaten Subang didominasi oleh sektor pertanian dan diikuti dengan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor industri pengolahan. Hal ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Subang masih sangat bergantung pada sektor 33,02%33,23%32,73% 7,12% 131,92% 37,01% 69,55% 56,65%55,02% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan/ KonstruksiPerdagangan, Hotel, dan RestoranPengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 91 primer, khususnya pertanian, sebagai penyumbang utama dalam perekonomian daerah. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor industri pengolahan mencerminkan adanya peralihan bertahap menuju struktur ekonomi yang lebih beragam, dengan peran dari sektor sekunder dan tersier dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Kontribusi sektor PDRB ADHK Kabupaten Subang tahun 2000-2023 dapat dilihat pada Lampiran 8 dan rata-rata kontribusi sektor PDRB ADHK Kabupaten Subang dapat dilihat pada Gambar V.13. Gambar V. 13 Rata-Rata Kontribusi Sektor PDRB ADHK Tahun 2000-2020 di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 V.1.2.2 Tipologi Klassen Analisis tipologi klassen di Kabupaten Subang dilakukan dengan mengkategorikan sektor ekonomi PDRB berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sektor PDRB. Hasil analisis ini memberikan gambaran mengenai posisi pertumbuhan dan kontribusi setiap sektor ekonomi di Kabupaten Subang. Sektor ekonomi berdasarkan tipologi klassen dikategorikan menjadi sektor prima, sektor berkembang, sektor potensial, dan sektor terbelakang. Berdasarkan hasil analisis di Kabupaten Subang, sektor-sektor ekonomi berada pada kategori sektor berkembang, sektor potensial, dan sektor terbelakang dengan persebaran yang dapat dilihat pada Gambar V.14. 29,74% 8,21% 11,88% 0,49% 6,45% 20,92% 7,27%4,75% 10,27% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan/ KonstruksiPerdagangan, Hotel, dan RestoranPengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 92 Gambar V. 14 Analisis Tipologi Klassen Sektor Ekonomi di Kabupaten Subang Sumber: Hasil Analisis, 2024 Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor bangunan/konstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa termasuk dalam kategori sektor berkembang. Hal ini disebabkan oleh dominasi sektor-sektor tersebut dalam laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, meskipun tingkat kontribusinya masih tergolong menengah. Sementara itu, sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor industri pengolahan dikategorikan sebagai sektor potensial karena memiliki tingkat kontribusi yang tertinggi, tetapi laju pertumbuhan ekonominya relatif lebih rendah dibandingkan sektor lainnya. Adapun sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, gas, dan air bersih, termasuk dalam kategori sektor terbelakang, karena memiliki laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kontribusi yang relatif rendah. Pembagian sektor tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar V.15. 93 Sektor Berkembang 1. Sektor Bangunan/Konstruksi 2. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 3. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 4. Sektor Jasa-Jasa Sektor Prima - Sektor Terbelakang 1. Sektor Pertambangan dan Penggalian 2.