Hasil Ringkasan
51 Bab V Evaluasi Implementasi Pengarusutamaan adaptasi Perubahan Iklim di Kota Semarang Pembahasan pada bagian ini dimulai dari proses identifikasi muatan di dalam dokumen perencanaan spasial dan perencanaan pembangunan, kemudian dilanjutkan dengan melihat lebih detail bagaimana penjabaran dari perencanaan kebijakan di dalam program-program yang berkaitan dengan pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim. V.1 Identifikasi Upaya Pengarusutamaan adaptasi Perubahan Iklim Identifikasi upaya pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim dilakukan dengan analisis konten pada dokumen perencanaan yang masih berlaku, baik dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangak menengah, rencana tata ruang wilayah, dan rencana detail tata ruang untuk wilayah yang sudah disahkan RDTR nya. Selain itu, upaya pengarusutamaan adaptasi juga diidentifikasi pada dokumen Semarang Tangguh Resilient City 100 dan Rencana Aksi Daerah-Adaptasi Perubahan Iklim. Langkah awal yang dilakukan untuk identifikasi upaya pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim adalah dengan menemukan jumlah kata atau terminologi yang dapat memberikan gambaran muatan substansi dari masing-masing dokumen mengintegrasikan isu-isu terkait adaptasi perubahan iklim di Kota Semarang. Tabel V.1 menunjukkan beberapa temuan penting. Kata perubahan iklim, dan kata lain yang serupa pada dokumen perencanaan pembangunan menunjukkan tren yang positif, dimana pada dokumen RPJP yang hanya menyebutkan empat kata terkait perubahan iklim, pada dokumen RPJMD 2016 jumlah kata ini meningkat menjadi 22 item, dan di RPJMD 2021 atau terbaru jumlahnya semakin meningkat menjadi 50 item. Menarik untuk melihat bagaimana dokumen rencana spasial mengangkat isu terkait dengan perubahan iklim, pada dokumen RTRW 2011-2031 hanya ditemukan dua kata terkait isu perubahan iklim bahkan pada dokumen RDTR Kecamatan Tugu yang baru disahkan di 2023 tidak ditemukan sama sekali kata-kata perubahan iklim dan yang serupa. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 52 Tabel V. 1 Identifikasi Kosa Kata Terkait Pengarusutamaan adaptasi Perubahan Iklim dalam Dokumen Perencanaan No Terminologi RPJP 2005- 2025 RPJMD 2016-2021 RPJMD 2021-2026 RAD-API 2019 Semarang Tangguh RC100 2016 RTRW 2011-2031 RDTR Tugu 2023-2043 1 Perubahan iklim, adaptasi perubahan iklim, pemanasan global 2; 0; 2 (4) 13; 8; 1 (22) 41; 6; 3 (50) 165; 75; 2 (242) 10; 1; 0 (11) 1; 1; 0 (2) 0 2 Sustainable development, pembangunan berkelanjutan 0; 1 (1) 5; 10 (15) 5; 18 (23) 1; 0 (1) 0 0; 1 (1) 0 3 Ketangguhan, ketahanan, resilience, resilient 0; 3; 0; 0 (3) 20; 26; 0; 0 (46) 13; 107; 6; 9 (135) 7; 11, 7; 2 (27) 0; 146; 8; 13 (167) 0; 3; 0; 0 (3) 0 4 Kawasan rawan bencana, penanganan bencana, penanggulangan bencana, mitigasi bencana, kesiapasiagaan, peringatan dini, kerentanan 0; 0; 2; 2; 0; 0; 0 (2) 10; 2; 12; 0; 6; 3; 1 (34) 2; 6; 32; 4; 17; 5; 4 (70) 0; 1; 4; 0; 0; 8; 31 (44) 0; 0; 5; 1; 15; 4; 0 (35) 40; 0; 2; 1; 0; 0; 0 (43) 6; 0; 1; 0; 0; 0; (7) 5 Banjir, rob, genangan, abrasi 20; 15; 1; 1 (37) 67; 47; 5; 1 (120) 54; 36; 5; 2 (97) 41; 9; 11 (61) 56; 22; 0; 10 (88) 59; 18; 3; 18 (98) 9; 1; 0; 1 (10) 6 Kawasan pesisir, garis pantai, sempadan pantai 1; 1; 1 (3) 1; 2; 0 (3) 0; 1; 3 (4) 5; 0; 0 (5) 2; 6; 0 (8) 0; 12; 65 (77) 0; 3; 2 (5) 7 Mangrove, tetrapod, tanggul laut, pemecah ombak 6; 0; 0; 0 (6) 1; 0; 0; 0 (1) 1; 0; 5; 0 (6) 4; 0; 0; 0 (4) 3; 0; 0; 0 (3) 0; 0; 0; 7 (7) 0; 1; 1; 0 (2) Sumber: Hasil Analisis, 2024 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 53 Kata terkait isu pembangunan berkelanjutan tidak begitu banyak dibahas di dalam semua dokumen. Kata terkait ini hanya ditemukan di dalam dokumen RPJMD baik di tahun 2016-2021 ataupun di tahun 2021-2026. Isu terkait kebencanaan cukup banyak dibicarakan di beberapa dokumen, hanya di RPJP yang hanya ditemukan dua kali terkait kata kebencanaan, dan dokumen RDTR Kecamatan Tugu sebanyak tujuh kali penyebutan. Tren kepedulian pemerintah terhadap isu kebencanaan juga terlihat dari semakin banyaknya pembahasan tentang isu kebencanaan pada dokumen perencanaan yang baru disahkan. Temuan tentang isu kebencanaan yang berkaitan dengan pembahasan banjir, rob, abrasi dan genangan. Semua dokumen mengangkat pembahasan isu ini secara merata, terbanyak ditemukan dalam dokumen RPJMD dan dokumen RTRW. Pembahasan mengenai pengelolaan kawasan pesisir dan kata-kata serupa, hanya di dalam RTRW yang memberikan pembahasan yang cukup banyak, ditemukan 77 kali kata terkait pesisir di dalam dokumen, sedangkan di dokumen perencanaan lainnya sangat jarang ditemukan (tidak lebih dari sepuluh kata). Di dalam RTRW, pembahasan terkait kawasan pesisir sebagian besar membahas tentang sempadan pantai dan ketentuan umum peraturan zonasinya. Pembahasan terkait pengelolaan kawasan pesisir juga sangat berkaitan dengan sistem pengendalian pemanfaatan ruangnya, seperti pengelolaan ekosistem mangrove, atau pengelolaan pengurangan risiko bencana akibat kenaikan air laut. Pembahasan mengenai mangrove, dan teknologi pengurangan risiko kenaikan air laut sangat jarang ditemukan di semua dokumen. Berdasarkan dokumen revisi RTRW Kota Semarang 2011-2031, pasal 67 yang mengatur kawasan ekosistem mangrove, cagar budaya dan hutan raya dihapus, sehingga pengelolaan dan perlindungan mangrove tidak lagi diatur di dalam RTRW Kota Semarang. Untuk dokumen perencanaan yang berfokus pada isu adaptasi perubahan iklim dan ketangguhan kota, dokumen RAD-API menunjukkan jumlah kata terbanyak adalah kata perubahan iklim sebanyak 242 kali dan tidak banyak mengangkat mengenai isu ketahanan dan yang serupa.