29 Bab III Metodologi Penelitian Bab metodologi penelitian ini akan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian sosial, seperti studi kasus kebijakan publik, pendekatan kualitatif memiliki kelebihan karena memiliki kapasitas untuk lebih bersifat fleksibel dalam menguraikan kompleksitas yang terkandung dalam suatu kebijakan (Oliveira & Passador, 2019). Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan, mensintesis, dan memberikan pemahaman konseptual tentang konsep kunci pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim (Muiderman et al., 2020). Kuantifikasi data yang diperoleh dari berbagai dokumen kebijakan perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan spasial dilakukan melalui sistem penentuan kode yang diturunkan secara kualitatif dan diubah ke dalam bentuk angka untuk perhitungan atau deskripsi statistik (Weaver-Hightower, 2014). Proses kuantifikasi data kualitatif dapat menjadikan proses evaluasi kebijakan menjadi lebih realistis terhadap kompleksitas kebijakan yang dianalisis (Oliveira & Passador, 2019). Pemberian nilai atau scoring terhadap sejumlah indikator juga digunakan United Nation Development Program (UNDP) untuk mengukur secara kualitatif proses pengembangan kapasitas (Cuevas et al., 2016). Melalui pendekatan analisis konten, peneliti dapat mengidentifikasi upaya-upaya pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim di dalam dokumen perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan spasial berdasarkan serangkaian indikator yang telah ditetapkan sebagai kerangka kerja evaluasi pengarusutamaan adaptasi kebijakan iklim. Pada tahap ini, akan diperoleh sejumlah data mengenai 30 ketermuatan indikator-indikator pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim di dalam dokumen perencanaan pembangunan dan dokumen perencanaan spasial. III.2 Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui metode analisis konten. Analisis konten digunakan untuk mengeksplorasi sejauh mana adaptasi sebagai langkah respons perubahan iklim diarusutamakan ke dalam instrumen perencanaan pembangunan dan perencanaan spasial kota. Prosedur analisis konten meliputi proses pencarian, pemilihan, penilaian, dan sintesa data dan informasi yang terdapat dalam dokumen rencana dan kebijakan (Pieterse et al., 2021). Pengambilan data dengan analisis konten digunakan untuk memperoleh informasi mengenai program- program yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah mengenai praktik pengarusutamaan adaptasi iklim dalam konteks kebijakan dan operasional, dan peluang untuk melakukan integrasi lebih lanjut perubahan iklim dalam pengambilan keputusan dan kegiatan operasional (Bleby & Foerster, 2023). III.3 Metode Analisis Data Analisis upaya pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim di tingkat pemerintah daerah dimulai dengan memberikan nilai pada masing-masing indikator sebagaimana ditampilkan pada tabel II.1. (Kumar & Geneletti, 2015) menggunakan sistem penilaian dengan ketentuan sebagai berikut: Awareness: 0 : Tidak ada pengetahuan mengenai perubahan iklim yang dipertimbangkan di dalam variabel. 1 : Pengetahuan mengenai perubahan iklim telah dipertimbangkan namun tidak banyak diintegrasikan di dalam variabel. 2 : Pengetahuan mengenai perubahan iklim telah diintegrasikan sebagian di dalam variabel. 3 : Pengetahuan mengenai perubahan iklim diintegrasikan dengan baik ke dalam variabel dan secara eksplisit telah disebutkan di dalam variabel. 31 Pengetahuan mengenai perubahan iklim dipandang sebagai bagian dari standar dan informasi dasar dalam penyusunan variabel. Analysis 0 : Tidak ada data dan informasi mengenai variabel yang disebutkan di dalam dokumen 1 : Data dan informasi disebutkan tetapi tidak disertai analisis yang rinci 2 : Data dan informasi dilengkapi dengan analisis, serta perkiraan kondisi di masa yang akan datang 3 : Data dan informasi yang ditampikan lengkap dengan analisis hingga menghasilkan skenario strategi atau kebijakan kedepannya Action 0 : Tidak ada variabel disebutkan baik di dalam dokumen ataupun di matriks indikasi program atau tidak diimplementasikan 1 : Variabel disebutkan di dalam dokumen, tetapi tidak termasuk dalam matriks indikasi program 2 : Variabel masih belum secara eksplisit menjadi indikator ketercapaian salah satu program yang dianggarkan dalam matriks indikasi 3 : Variabel secara eksplisit menjadi indikator ketercapaian salah satu program yang dianggarkan di dalam matriks indikasi. Analisis pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim dalam dokumen perencanaan spasial akan mengkaji keberadaan isu-isu perubahan iklim dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang keduanya memiliki rentang tahun perencanaan selama 20 tahun perencanaan. Analisis pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim dalam dokumen perencanaan pembangunan akan mengkaji keberadaan isu-isu perubahan iklim dalam dokumen. Dalam penulisan ini, penulis membandingkan tiga puluh satu indikator berkaitan dengan perubahan iklim dari tiga perspektif, yakni tingkat kesesuaian (skor keluasan), tingkat kualitas (skor kedalaman), dan kinerja total (skor total). (Edwards 32 et al., 2021; Geyer et al., 2017; Kim et al., 2020) menggunakan pendekatan penilaian skor keluasan dan kedalaman dengan formulasi sebagai berikut: Depth score = Jumlah bobot skor variabel x di semua dokumen / nilai maksimum skor x jumlah dokumen kali 100 Breadth score = Jumlah dokumen yang memiliki poin >0 / Jumlah dokumen !"#$ℎ '()*" (,)= /0123ℎ 4)4)$ '5)* '"$63# 7)501"8 96236 135'6101 4)4)$ , 100 <*"37$ℎ '()*" (,)= /0123ℎ 7)501"8 =38> 7"8>38 #)68>0 /0123ℎ 7)501"8 , 100 Geyer et al. (2017) memberikan kriteria penilaian klasifikasi pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim seperti pada tabel di bawah ini: Tabel III 1 Klasifikasi tingkat pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim Tingkat kualitas (Depth score) Tingkat kesesuaian (Breadth score) Sangat tinggi (>0,75) Tinggi (0,5-0,75) Rendah (0,25- 0,5) Sangat Rendah (<0,25) Sangat tinggi (>0,75) Sangat kuat Sangat kuat Kuat Sedang Tinggi (0,5-0,75) Sangat kuat Kuat Sedang L Rendah (0,25-0,5) Kuat Sedang L Sangat Lemah Sangat rendah (<0,25) Sedang L Sangat Lemah Sangat Lemah Sumber: diadaptasi dari Geyer et al. (2017) Setelah proses perhitungan tingkat kedalaman dan keluasan pengarusutamaan adaptasi iklim dilakukan, selanjutnya dengan menggunakan analisis konten dilakukan evaluasi pada target-target program yang berkaitan dengan pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perangkat daerah dapat mencapai target sebagaimana telah direncanakan di dalam dokumen perencanaan. Langkah terakhir adalah dengan melakukan komparasi wilayah antara Kota Semarang dengan kota-kota lainnya di 33 Jawa Tengah, guna mengetahui secara lebih luas dan objektif, apakah anggaran yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Kota Semarang dapat dibilang cukup untuk menangani bencana iklim atau masih memerlukan peningkatan. Sistematika metodologi penelitian ini dapat dilihat pada gambar diagram alur dibawah ini: Gambar III. 1 Sistematika Metodologi Penelitian Sumber: Hasil analisis, 2025 34 Halaman ini sengaja dikosongkan.