Hasil Ringkasan
129 Bab VI Penutup Bab ini membahas mengenai kesimpulan, temuan studi, tantangan, serta saran dan rekomendasi, berkaitan dengan peran city branding terhadap minat kunjungan wisatawan di Kabupaten Tubaba. VI.1 Kesimpulan Melalui analisis atribut City Brand Hexagon Kabupaten Tubaba menunjukkan keunggulan pada elemen Presence, Place, dan Pulse, yang menjadi landasan utama dalam strategi city branding. Prestasi internasional seperti penghargaan Good Design Awards, ikon arsitektur ikonik dan festival budaya berhasil meningkatkan citra Tubaba di tingkat nasional dan internasional. Di sisi lain atribut Potential, People, dan Prerequisites memerlukan pengelolaan yang lebih strategis untuk mengoptimalkan kontribusinya terhadap minat kunjungan wisatawan. Minimnya daya tarik investasi, keterbatasan keterlibatan masyarakat lokal dalam sektor pariwisata, serta infrastruktur dasar yang belum memadai menjadi tantangan utama yang harus diatasi. Pendekatan berbasis data, program pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi merupakan langkah-langkah yang harus diperkuat. manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal. Minat kunjungan wisatawan di Kabupaten Tubaba didorong oleh faktor-faktor utama yaitu visual dari landmark, arsitektur, juga event dan festival budaya. Sebagian besar wisatawan sangat tertarik untuk menjelajahi landmark Tubaba seperti Islamic Center dan Sesat Agung Bumi Gayo, serta berpartisipasi dalam beragam festival budaya. Namun, aspek wisata kuliner dan edukasi masih memiliki perhatian khusus untuk dikembangkan lebih lanjut. Hasil ini menunjukkan keberhasilan dari city branding Tubaba dalam mebentuk dan menarik minat wisatawan. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 130 VI.2 Temuan Studi Temuan studi pada penelitian ini diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap data sekunder, berupa peraturan-peraturan terkait yang dapat menunjang topik yang diteliti, serta hasil observasi lapangan, kuesioner, dan wawancara yang telah dilakukan, untuk memperoleh pendapat atau pandangan dari wisatawan terkait dampak kebijakan city branding dan minat kunjungan di Kabupaten Tubaba. Adapun temuan yang teridentifikasi dalam penelitian ini antara lain: 1. Perawatan Objek Wisata Yang Mulai Terabaikan Beberapa objek wisata di Tubaba mulai menunjukkan tanda-tanda kurangnya perawatan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya alokasi dana untuk pemeliharaan objek wisata, terutama setelah pergantian kepemimpinan daerah. Kondisi ini dapat mengurangi daya tarik wisata Kabupaten Tubaba jika tidak segera ditangani. 2. Dukungan Masyarakat Terhadap City Branding Kebijakan city branding di Tubaba mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Warga merasa bangga dengan transformasi citra daerah yang dilakukan melalui upaya city branding. Selain itu, keberadaan objek wisata juga berhasil menciptakan simpul-simpul ekonomi baru, seperti UMKM lokal, yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.