Hasil Ringkasan
51 Bab V Analisis dan Pembahasan Bab ini membahas hasil analisis yang telah dilakukan terkait relevansi penggunaan Peta Garisan Rencana Kota dalam kegiatan penataan ruang di Kota Bandung. Pembahasan dimulai dari identifikasi kesesuaian rencana dengan realisasi pembangunan, kemudian proses penyusunan peta yang meliputi sejarah dan perkembangan peta tersebut, serta peran peta tersebut dalam kebijakan penataan ruang dan hubungannya dengan dokumen lain, terutama RDTR Kota Bandung. Bab ini juga membahas tantangan dan kendala yang dihadapi selama penggunaan Peta Garisan Rencana Kota tersebut dalam kegiatan penataan ruang di Kota Bandung. V.1 Kondisi Kesesuaian Rencana Prasarana Kota Bandung dengan Realisasi Pembangunan Kesesuaian antara rencana dan realisasi pembangunannya merupakan indikator utama keberhasilan dari suatu rencana tata ruang. Ketika suatu rencana tidak dapat direalisasikan dan diimplementasikan sesuai dengan rencana, hal ini dapat mengindikasikan adanya ketidakseimbangan dan inefisiensi dari perencanaan yang dilakukan. Identifikasi terhadap kesesuaian tersebut sangat diperlukan untuk dapat mengetahui relevansi penggunaan Peta Garisan Rencana Kota yang terdapat di Kota Bandung dan memastikan bahwa rencana yang telah disusun dapat menjadi acuan praktis yang dapat dilaksanakan di lapangan. Untuk dapat mengidentifikasi hal tersebut, dilakukan analisis terhadap data sekunder yang telah diperoleh. Data sekunder tersebut yakni Laporan Kegiatan Evaluasi Garisan Rencana Kota Bandung, yang telah disusun oleh Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Kota Bandung. Laporan tersebut berisi berbagai data yang dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh realisasi pembangunan telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, terutama hasil evaluasi berdasarkan temuan di lapangan dan tinjauan kebijakan dari berbagai peraturan yang berkaitan dengan rencana yang telah tergariskan di dalam Peta Garisan Rencana Kota Bandung. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 52 Ruang lingkup yang dianalisis pada kegiatan tersebut mencakup beberapa aspek dalam pengembangan dan penyesuaian infrastruktur kota. Salah satu hal utama yang menjadi fokus untuk dikaji dalam kegaitan evaluasi tersebut adalah kesesuaian dimensi jalan yang tertuang pada Peta Garisan Rencana Kota terhadap kondisi eksisting saat ini. Menurut fungsinya, jalan dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Jalan arteri, dirancang untuk memfasilitasi arus lalu lintas bervolume tinggi dalam jarak yang jauh, sementara jalan kolektor berperan sebagai perantara antara jalan arteri dan jalan lokal, yang mengumpulkan lalu lintas dari jalan lokal dan menyalurkannya ke jalan arteri. Kedua fungsi jalan ini sangat penting karena merupakan komponen utama dalam mendukung mobilitas dan distribusi transportasi, serta menangani sebagian besar volume lalu lintas kota. Mengingat perannya yang penting, kedua fungsi jalan tersebut merupakan fokus awal yang di evaluasi dalam laporan kegiatan tersebut. Sejalan dengan itu, maka jalan arteri dan jalan kolektor juga menjadi fokus utama untuk diidentifikasi kesesuaiannya antara rencana dengan realisasi pembangunannya, dalam penelitian ini. Pendekatan ini diharapkan dapat merepresentasikan keseluruhan relevansi rencana yang tergariskan pada peta tersebut guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan efisien, serta selaras dengan tujuan perencanaan kota. Sesuai arahan struktur ruang pada RTRW dan Peta Garisan Rencana Kota Bandung, terdapat sejumlah Jalan Arteri dan Jalan Kolektor yang tersebar di 8 (delapan) SWK di Kota Bandung. Hasil identifikasi kesesuaian rencana jalan berdasarkan analisis terhadap data-data yang terdapat dalam laporan kegiatan evaluasi tersebut dapat dilihat dalam tabel V.1, sementara detail hasil pengolahan data untuk analisis tersebut tercantum pada Lampiran A (Tabel A.1 hingga Tabel A.4). Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 53 Tabel V.1 Proporsi Kesesuaian Rencana Jalan Arteri-Kolektor dengan Realisasi Pembangunan/Eksisting No.