Hasil Ringkasan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan elemen vital dalam kehidupan sehari-hari yang memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan transportasi pun meningkat, demikian pula dengan permasalahan yang menyertainya. Pertumbuhan penduduk yang pesat memicu pengembangan mobilitas perkotaan, yang pada gilirannya didorong oleh meningkatnya pembangunan kota, pertumbuhan ekonomi, dan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhan perjalanan sehari-hari (Benita, 2023). Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketidakseimbangan antara permintaan perjalanan yang semakin meningkat dengan kapasitas dan kualitas layanan transportasi yang tersedia (Miro, 2005). Di Indonesia, pertumbuhan jumlah pengguna kendaraan pribadi telah menimbulkan berbagai masalah pada sektor transportasi, salah satunya adalah kemacetan lalu lintas. Menurut survei Kurious-KIC yang dilakukan pada bulan Agustus 2023 diketahui bahwa pengguna kendaraan pribadi untuk tujuan perjalanan ke tempat kerja mencapai porsi 69,1%. Survei tersebut melibatkan sebanyak 512 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia (Nabilah, 2023). Dari data dan hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan transportasi umum masih rendah dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi di Indonesia. Tingginya ketergantungan pada kendaraan pribadi ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang parah, terutama pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada upaya yang lebih kuat untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum (Black & Black, 2009). Data survei dari KIC tersebut dapat dikorelasikan dengan jumlah populasi kendaraan pribadi di Indonesia. Jumlah populasi sepeda motor mencapai porsi 83,43% dari keseluruhan kendaraan bermotor di Indonesia menurut Korlantas Polri pada tahun 2023. Sehingga perlu adanya upaya meningkatkan penggunaan angkutan umum untuk mengatasi kemacetan yang diakibatkan populasi kendaraan pribadi yang sangat 2 masif tersebut. Memahami perilaku masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mendorong penggunaan transportasi publik dengan cara memahami persepsi dan preferensi mereka (Le-Klähn, dkk, 2014). Kota Bandung merupakan ibu kota dan pusat kegiatan Provinsi Jawa Barat sekaligus sebagai salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk Kota Bandung menurut data BPS yang mencapai usia produktif adalah sekitar 1.774,44 ribu jiwa (70,79%). Usia produktif adalah fase di mana seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Produktivitas dalam fase ini mendorong mobilitas yang memengaruhi pergerakan individu dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penduduk yang masuk dalam usia produktif memiliki rentang umur 15-64 tahun menurut data BPS. Jika dipisahkan menurut generasi, maka jumlah penduduk usia produktif di Kota Bandung didominasi oleh generasi X, Y dan Z.