Hasil Ringkasan
No. 1331/S2-TL/TML/2025 i OPTIMALISASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ISNANI FATMASARI ABBAS NIM: 25322002 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2025 ii ABSTRAK OPTIMALISASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM Oleh Isnani Fatmasari Abbas NIM: 25322002 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) Pengangkutan sampah di Kota Makassar menghadapi berbagai permasalahan, diantaranya rendahnya efisiensi operasional, dimana armada hanya mampu beroperasi satu ritasi per hari akibat kemacetan, keterbatasan bahan bakar, dan koordinasi armada yang kurang optimal. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah di beberapa wilayah dan berdampak pada pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengangkutan sampah eksisting, merencanakan sistem pengangkutan yang optimal menggunakan metode Traveling Salesman Problem (TSP) yang disesuaikan dengan karakteristik Kota Makassar, serta menganalisis dampak lingkungannya. TSP diterapkan untuk menentukan rute pengangkutan optimal dengan mempertimbangkan jarak tempuh menggunakan algoritma Nearest Neighbor, yang diimplementasikan dengan perangkat lunak Matlab R2023b. Input data berupa matriks jarak antar titik dihitung berdasarkan rute pengangkutan sampah antara Transfer Depo/TPS dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tamangapa. Prosedur algoritma Nearest Neighbor yang diterapkan pada Hauled Container System (HCS) bertujuan untuk mengoptimalkan jarak tempuh, dengan mengatur urutan titik pengangkutan berdasarkan jarak terpendek. Hasil optimalisasi menunjukkan pengurangan jumlah armada dari 56 dump truck dan 31 arm roll truck menjadi 19 dump truck dan 14 arm roll truck. Efisiensi ritasi meningkat, dengan dump truck menempuh 1.087,30 km per hari dengan 2-3 ritasi (dibandingkan 577,6 km dan satu ritasi pada kondisi eksisting), sementara arm roll truck menempuh 770,5 km per hari dengan 2-3 ritasi (dibandingkan 388,3 km pada kondisi eksisting). Optimalisasi juga menurunkan biaya operasional harian sebesar 37,65% menjadi Rp7.380.452,20 dan mengurangi emisi CO₂ dump truck dari 1.604,41 gram menjadi 878,5 gram, serta arm roll truck dari 904,21 gram menjadi 539,51 gram. Optimalisasi ini memberikan efisiensi signifikan dalam pengelolaan armada dan dampak positif terhadap lingkungan. Kata kunci: Optimalisasi, Rute, Pengangkutan, TSP, Jarak, Efisiensi, Biaya. iii ABSTRACT OPTIMIZATION OF MUNICIPAL SOLID WASTE TRANSPORTATION IN MAKASSAR USING TRAVELING SALESMAN PROBLEM METHOD By Isnani Fatmasari Abbas NIM: 25322002 (Master’s Program in Environmental Engineering) Waste transportation in Makassar City faces various challenges, including low operational efficiency, where the fleet operates only one rotation per day due to traffic congestion, fuel limitations, and suboptimal fleet coordination. These issues lead to waste accumulation in certain areas, negatively affecting environmental management. This study evaluates the existing waste transportation system, plans an optimal transportation system using the Traveling Salesman Problem (TSP) method tailored to the characteristics of Makassar City, and assesses its environmental impact. TSP is applied to determine the optimal transportation route by considering travel distances using the Nearest Neighbor algorithm, implemented with Matlab R2023b software. Input data, in the form of a distance matrix between points, is calculated based on the waste transportation route between the Transfer Depot/TPS and the Tamangapa Final Processing Site (TPA). The Nearest Neighbor algorithm procedure, applied to the Hauled Container System (HCS), aims to optimize mileage by optimizing the sequence of transport points based on the shortest distance. The optimization results show a reduction in the number of fleets from 56 dump trucks and 31 arm roll trucks to 19 dump trucks and 14 arm roll trucks. Fleet efficiency increased, with dump trucks traveling 1,087.30 km per day on 2-3 tours (compared to 577.6 km and one tour under the existing system), while arm roll trucks traveled 770.5 km per day on 2-3 tours (compared to 388.3 km under the existing system).