Hasil Ringkasan
ABSTRAK_Dinda Auliana Prastiwi

Jumlah halaman: 4 · Jumlah kalimat ringkasan: 20

ABSTRAK PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN TELAGA SARANGAN DENGAN PENDEKATAN EDUWISATA Oleh Dinda Auliana Prastiwi NIM: 28922305 (Program Studi Magister Arsitektur Lanskap) Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikannya salah satu destinasi wisata unggulan di dunia. Namun, pesatnya perkembangan pariwisata seringkali tidak dibarengi dengan perhatian terhadap isu dan tekanan lingkungan yang dihasilkan akibat dampak pariwisata. Telaga Sarangan, salah satu destinasi wisata alam populer di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, adalah salah satu contoh lokasi yang menghadapi tantangan tersebut. Dengan tingginya potensi alam dan juga budaya, pembangunan pariwisata belum dilakukan dengan optimal mengingat masih banyak isu lingkungan yang terjadi pada area tersebut. Lokasi perencanaan dan perancangan berada di Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dengan luas deliniasi sebesar 75 Hektar yang mencakup area Telaga seluas 30 Hektar, deliniasi ini mencakup area hutan lindung, permukiman, pertanian, area jasa dan perdagangan, serta fasilitas umum. Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Magetan (RIPPARKAB), Telaga Sarangan masuk dalam KSP 1 dengan tema ‘Pengembangan produk wisata alam dan minat khusus yang didukung dengan wisata sejarah’. Tema ini mencerminkan potensi besar kawasan untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan dengan tetap mengedepankan pelestarian nilai alam dan budaya. Namun meskipun memiliki potensi besar pada nilai ekologis yang tinggi dan lanskap alami yang indah, kawasan Telaga Sarangan saat ini masih menghadapi sejumlah permasalahan yang berdampak pada lingkungan dan ekosistem disekitarnya. Masalah yang timbul akibat dari dampak aktivitas pariwisata, penataan ruang yang belum teratur, overtourism, ancaman bencana, serta kurangnya edukasi lingkungan bagi pengunjung dan masyarakat sekitar menjadi tantangan yang perlu segera diatasi. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan dan merancang lanskap kawasan wisata Telaga Sarangan dengan pendekatan Eduwisata, yang menggabungkan pengalaman rekreasi dengan edukasi tentang keberlanjutan lingkungan. Rencana ini bertujuan untuk menjaga ekosistem Telaga Sarangan tetap stabil, memaksimalkan keindahan dan fungsi lanskap, serta meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas wisata. Selain itu, pendekatan yang digunakan akan berfokus pada Eduwisata, yang tidak hanya meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga menjaga nilai budaya dan sejarah kawasan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat masalah utama yang ada di Telaga Sarangan, yaitu overtourism, isu dan tekanan lingkungan akibat dari dampak pariwisata, pengembangan wisata yang kurang optimal, serta adanya ancaman bencana. Dengan integrasi dari hasil analisis dan prinsip Eduwisata yang dapat diterapkan di Telaga Sarangan, dirumuskan konsep dengan membuat tiga zona perencanaan yang paling bisa mewakili keenam prinsip eduwisata yang dipilih untuk diterapkan dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekosistem kawasan Telaga Sarangan, mengoptimalkan keindahan dan fungsi lanskap sebagai daya tarik pariwisata, mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas pariwisata, meningkatkan kesadaran pengunjung melalui edukasi lingkungan, dan melestarikan budaya, sejarah, dan lingkungan di Telaga Sarangan. Kata kunci: Pariwisata, Eduwisata, Telaga Sarangan, Daya Tarik Wisata, Ekosistem Danau ABSTRACT LANDSCAPE PLANNING AND DESIGN OF SARANGAN LAKE AREA WITH EDUCATIONAL TOURISM APPROACH By Dinda Auliana Prastiwi NIM: 28922305 (Master’s Program in Landscape Architecture) Indonesia has a wealth of natural and cultural resources that make it one of the world's leading tourist destinations. However, the rapid development of tourism is often not accompanied by attention to environmental issues and pressures resulting from the impact of tourism. Telaga Sarangan, one of the popular natural tourist destinations in Magetan Regency, East Java, is one example of a location that faces these challenges. With its high natural and cultural potential, tourism development has not been carried out optimally considering that there are still many environmental issues that occur in the area. The planning and design location is in Telaga Sarangan, Plaosan District, Magetan Regency, East Java. With a delineation area of 75 hectares covering a 30-hectare lake area, this delineation includes protected forest areas, settlements, agriculture, service and trade areas, and public facilities. In the Magetan Regency Tourism Development Master Plan (RIPPARKAB), Telaga Sarangan is included in KSP 1 with the theme 'Development of natural and special interest tourism products supported by historical tourism'. This theme reflects the great potential of the area to be developed as a leading destination while still prioritizing the preservation of natural and cultural values. However, despite having great potential in terms of high ecological value and beautiful natural landscapes, the Telaga Sarangan area currently still faces a number of problems that impact the environment and the surrounding ecosystem. Problems arising from the impact of tourism activities, irregular spatial planning, overtourism, the threat of disasters, and the lack of environmental education for visitors and the surrounding community are challenges that need to be addressed immediately. This planning aims to plan and design the landscape of the Telaga Sarangan tourist area with an Edu-tourism approach, which combines recreational experiences with education about environmental sustainability. This plan aims to maintain the stability of the Telaga Sarangan ecosystem, maximize the beauty and function of the landscape, and minimize the environmental impacts caused by tourism activities. In addition, the approach used will focus on Edu-tourism, which not only increases visitor awareness of the importance of environmental conservation, but also maintains the cultural and historical values of the area. The results of the analysis show that there are four main problems in Telaga Sarangan, namely overtourism, environmental issues and pressures due to the impact of tourism, less than optimal tourism development, and the threat of disaster. With the integration of the analysis results and the principles of Edu-tourism that can be applied in Telaga Sarangan, the concept was formulated by creating three planning zones that could best represent the six principles of Edu-tourism chosen to be applied with the aim of maintaining the stability of the Telaga Sarangan area ecosystem, optimizing the beauty and function of the landscape as a tourist attraction, reducing the environmental impact of tourism activities, increasing visitor awareness through environmental education, and preserving culture, history, and the environment in Telaga Sarangan. Keywords: Tourism, Edu-tourism, Telaga Sarangan, Tourist Attractions, Lake Ecosystem.