Hasil Ringkasan
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang dilakukannya penelitian, persoalan penelitian, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian yang terdiri atas manfaat akademis dan manfaat dalam pengembangan wilayah, ruang lingkup yang terdiri atas ruang lingkup lokasi dan ruang lingkup materi, kerangka pemikiran, dan sistematika penelitian. I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan desa berjumlah 83.794 desa (Badan Pusat Statistik, 2023), adapun jumlah penduduk yang tinggal di desa yaitu sebesar 49% dari total penduduk Indonesia (Republika, 2023). Perdesaan merupakan suatu kawasan dengan ciri khas dominansi penggunaan lahan pertanian dan mata pencaharian masyarakat dominan bertani (Bhutoria, 2020). Namun, seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pergeseran karakteristik perdesaan yang semula dominansi pertanian menjadi semakin berkembang dengan adanya kegiatan non pertanian. Hal tersebut merupakan transformasi perdesaan (Gardner & Hay, 2016; Huang, 2018; Rigg, 2014; WANG dkk., 2023). Transformasi perdesaan memiliki dampak yang berbeda pada beberapa wilayah, yaitu dapat berdampak positif dan negatif. Transformasi perdesaan memiliki dampak positif berupa peningkatan pendapatan desa, sosial dan ekonomi penduduk, dan perkembangan sektor pertanian. Perkembangan sektor pertanian yaitu semakin berkembangnya teknologi pertanian yang digunakan dalam pertanian di desa tersebut sehingga dapat meningkatkan produktivitas, peningkatan produktivitas tersebut akhirnya mendorong sektor non pertanian untuk berkembang. Namun, apabila pengembangan wilayah tidak merata, maka akan menimbulkan dampak negatif dari transformasi, yaitu sektor pertanian di desa yang cenderung stagnan sehingga pendapatan masyarakat desa cenderung menuru. Hal ini menyebabkan masyarakat desa berpindah ke kota, hingga pada akhirnya terjadi kekurangan tenaga kerja di desa (Rigg, 2014). Proses pergeseran Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 seluruh aspek di desa ini terjadi dalam beberapa aspek, seperti pergeseran mata pencaharian, pergerseran sumber pendapatan, perubahan identitas sosial, perpindahan penduduk, dan peningkatan integrasi perdesaan dan perkotaan (Rigg, 2014). Proses dalam transformasi perdesaan menimbulkan tantangan dalam beberapa aspek, baik aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi (Huang, 2018; Rigg, 2014). Tantangan tersebut perlu diantisipasi agar transformasi perdesaan dapat berdampak posiif. Beberapa aspek internal yang dapat mengatasi tantangan transformasi yaitu kelembagaan lokal dan partisipasi masyarakat (Berdegué dkk., 2013). Cukup banyak kelembagaan di desa, baik lembaga pemerintah, lembaga sosial, dan lembaga ekonomi. Kelembagaan di desa dapat menjadi faktor pendorong dalam keberhasilan transformasi perdesaan ditinjau dalam kemampuan lembaga tersebut membentuk kerangka kerja. Penelitian ini berfokus pada salah satu lembaga di desa, yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). BUM Desa merupakan lembaga milik desa yang berfokus pada pengelolaan sumber daya yang dimiliki desa dengan tujuan selain memenuhi kebutuhan masyarakat desa, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, 2021). Managemen BUM Desa merupakan salah satu faktor keberhasilan operasionalisasi BUM Desa (Arifin dkk., 2020; Kusmulyono dkk., 2023). Kemampuan berbisnis tersebut meliputi pembentukan model bisnis BUM Desa.