Hasil Ringkasan
71 IV. BAB IV GAMBARAN UMUM Bab ini memberikan gambaran umum tentang BUM Desa di Wangisagara. Data demografis, ekonomi, dan sosial masyarakat desa serta informasi tentang BUM Desa, termasuk sejarah pembentukannya dan aspek-aspek operasionalnya, disajikan dalam bab ini. IV.1 Kondisi Geografis Desa Wangisagara terletak di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Desa Wangisagara memiliki luas wilayah seluas 195 hektar dan terbagi dalam 14 Rukun Warga (RW) dan 56 Rukun Tetangga (RT). Secara geografis, Desa Wangisagara berbatasan dengan beberapa desa pada beberapa kecamatan, yaitu : Sebelah Utara : Desa Padamulya, Kec. Majalaya Sebelah Timur : Desa Karya Laksana, Kec. Ibun Sebelah Selatan : Desa Nagrak, Kec. Paseh Sebelah Barat : Desa Neglasari Kec. Majalaya Secara orbitasi, Desa Wangisagara memiliki jarak tempuh yang relatif dekat dengan pusat pemerintahan. Jarak ke ibu kota kecamatan hanya 4 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten adalah 31 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam, dan ke ibu kota provinsi yang berjarak 34 kilometer. Selain itu, Desa Wangisagara berada pada ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut, dengan topografi yang terdiri dari dataran hingga perbukitan. IV.2 Kondisi Fisik Dasar dan Lingkungan Desa Wangisagara memiliki suhu maksimum sebesar 32°C dengan curah hujan rata-rata tahunan mencapai 20,38 mm. Kondisi iklim ini mendukung aktivitas pertanian yang mendominasi penggunaan lahan di wilayah desa tersebut. Secara keseluruhan, jenis tanah yang terdapat di Desa Wangisagara adalah tanah Latosol, yang merupakan jenis tanah tua yang terbentuk dari proses pelapukan batu api. Tanah ini memiliki sifat asam dengan kandungan bahan organik yang berkisar dari Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 72 rendah hingga sedang. Warna tanah ini bervariasi dari merah hingga kuning dan memiliki tekstur lempung, yang cocok untuk mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Namun, tanah ini memerlukan pengelolaan khusus, terutama dalam hal pengapuran guna mengurangi keasaman. Penggunaan lahan di Desa Wangisagara didominasi oleh pertanian lahan kering dengan luas mencapai 387,99 hektare.