MEMANFAATKAN ENERGI GEOTERMAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM) DI SELAYO, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh WILY RUSTAM NIM: 22622003 (Program Studi Magister Teknik Geotermal) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2025 ABSTRAK MEMANFAATKAN ENERGI GEOTERMAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM ) DI SELAYO, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT Oleh WILY RUSTAM NIM: 22622003 (Program Studi Magister Teknik Geotermal) Daerah Selayo memiliki temperatur antara 18 hingga 22 derajat celsius, merupakan salah satu daerah dengan suhu terendah di antara daerah lainnya di Provinsi Sumatera Barat. Kondisi iklim yang dingin ini memberikan tantangan dalam dunia pertanian, terutama untuk tanaman capsicum annuum (cabai) yang memerlukan temperatur yang lebih hangat dan stabil. Budidaya cabai seringkali terhambat oleh fluktuasi temperatur yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat, penundaan panen, dan hasil yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji desain sistem pemanas berkelanjutan berupa rumah kaca yang menggunakan geothermal heat pump dan geothermal radiant floor sebagai sumber panas utama. Sistem ini dirancang untuk menjaga suhu stabil pada 28°C guna mendukung pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annuum) di lingkungan dingin, di mana suhu sekitar berkisar 22°C pada siang hari dan turun hingga 18°C pada malam hari. Sumber panas berasal dari manifestasi geotermal Bukit Kili, yang diharapkan mampu menyediakan panas secara konsisten. Hasil simulasi menggunakan DSSAT menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman cabai secara signifikan. Dengan suhu stabil 28°C, rata-rata hasil panen mencapai 1,8 kg per tanaman, atau total 54 kg dari 30 tanaman, jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi tanpa rumah kaca. Sistem pemanas ini juga terbukti mendukung pertumbuhan vegetatif, meningkatkan efisiensi fotosintesis, dan mengurangi abortus bunga dan buah. Kata Kunci: Cabai, pemanfaatan langsung, selayo, DSSAT ABSTRACT UTILIZING GEOTHERMAL ENERGY TO INCREASE THE PRODUCTIVITY OF RED CHILI (CAPSICUM ANNUUM) IN SELAYO, SOLOK REGENCY, WEST SUMATERA By WILY RUSTAM NIM: 22622003 (Master’s Program in Geothermal Engineering) The Selayo region, with temperatures ranging from 18 to 22 degrees Celsius, is one of the coldest areas in West Sumatra Province. This cold climate presents significant challenges for agriculture, particularly for Capsicum annuum (chili peppers), which require warmer and more stable temperatures. Chili cultivation is often hindered by temperature fluctuations, leading to stunted growth, delayed harvests, and poor yields. This study aims to examine the design of a sustainable heating system in the form of a rumah kaca utilizing a geothermal heat pump and geothermal radiant floor as the primary heat sources. The system is designed to maintain a stable temperature of 28°C to support the growth of chili plants (Capsicum annuum) in cold environments, where temperatures typically range from 22°C during the day to 18°C at night. The heat source comes from the geothermal manifestation of Bukit Kili, which is expected to provide consistent warmth. Simulation results using DSSAT indicate that this system significantly enhances chili productivity. At a stable temperature of 28°C, the average yield reached 1.8 kg per plant, totaling 54 kg from 30 plants, far higher than yields under non-rumah kaca conditions. This heating system also proved effective in supporting vegetative growth, improving photosynthesis efficiency, and reducing flower and fruit abortion. Keyword: Red Chilli, direct use, selayo, DSSAT MEMANFAATKAN ENERGI GEOTERMAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM) DI SELAYO, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT Oleh WILY RUSTAM NIM: 22622003 (Program Studi Magister Teknik Geotermal) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Dosen Pembimbing, ______________________ Jooned Hendrarsaki, Ph.D. NIP 197404232006041003.