Hasil Ringkasan
36 Bab III Metode Penelitian III.1 Teknik Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada tahap awal, sintesis dilakukan terhadap tiga indikator utama, yaitu Indikator Kota Layak Anak Nasional (KLA), framework Child Friendly Cities Initiatives (CFCI) UNICEF, dan Global Street Design Guidance (GSDG): Street for Kids Guidance NACTO. Sintesis ini bertujuan untuk menjaring aspek-aspek penting yang relevan dengan kawasan wisata ramah anak, karena hingga saat ini belum ada indikator spesifik yang mengatur destinasi pariwisata perkotaan yang layak anak (Anggia D., 2016). Hasil dari sintesis ini digunakan sebagai kerangka konseptual sekaligus indikator penilaian dalam mengembangkan pertanyaan kuesioner dan juga komponen-komponen observasi lapangan. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memahami pengalaman dan penilaian dari perspektif wisatawan keluarga dan juga penilaian kondisi lapangan. Kuesioner disebarkan kepada wisatawan di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk mengumpulkan data mengenai pola kunjungan, preferensi, penilaian, dan pengetahuan wisatawan terkait tiga aspek penting kawasan ramah anak. Selain itu, survei juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor khusus pada kawasan wisata ini. Pendekatan ini memungkinkan analisis statistik deskriptif yang memberikan wawasan tentang tantangan, peluang, dan strategi pengembangan kawasan pariwisata yang dapat mengakomodasi kebutuhan pengunjung di kawasan Sumbu Filosofi. Pendekatan kuantitatif memiliki keterbatasan dalam menangkap fenomena kompleks, sehingga metode kualitatif diperlukan untuk memperkaya penelitian dan mendalami pengalaman subjektif wisata pengunjung (Durbarry, 2018). Melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi lapangan, penelitian ini mengevaluasi penerapan indikator KLA dan framework kota ramah anak oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pengelolaan kawasan Sumbu Filosofi sebagai situs warisan dunia. Integrasi kedua metode ini 37 menghasilkan wawasan komprehensif untuk menciptakan destinasi pariwisata perkotaan yang ramah anak dan mendukung pengembangan kawasan secara inklusif dan berkelanjutan (Creswell, 2003). Tabel III. 1 Variabel Penelitian Aspek Ramah Anak On-site surveys: Kuesioner dan Observasi) Aspek Pariwisata (Focus Group Discussion) Aspek Kebijakan (Wawancara, Observasi, Dokumentasi) Penilaian Pengunjung Penilaian Observasi lapangan Aksesibilitas (accessibility) Atraksi (attraction) Fasilitas pendukung (amenity) Fasilitas tambahan (ancillary service) KLA CFCI UNICEF GSDG NACTO Management Plan Kawasan Sumbu Filosofi (Sumber: Hasil Analisis, 2023) Penilaian pengunjung terhadap kawasan Sumbu Filosofi kemudian dikerucutkan lagi dengan mengambil sudut pandang orang tua/ anak yang mengacu pada tiga aspek ramah anak hasil sintesa (Tabel II.3) yang kemudian juga dilengkapi dengan penilaian kondisi dan situasi di lapangan yang mencakup aspek-aspek serta indikator-indikator sebagai berikut: Tabel III. 2 Indikator Penilaian Pengunjung dan Penilaian Observasi Lapangan No Aspek Indikator (Fisik dan Non Fisik) Elemen Penilaian 1 Safe and Healthy Ketersediaan akses ke layanan sosial penting yang berkualitas (F) Fasilitas kesehatan dan keamanan Ketersediaan lingkungan yang aman, terjamin dan bersih termasuk terhindar dari risiko pada lalu lintas, polusi udara, dan kebisingan. (F) Kesehatan lingkungan Keamanan lingkungan Ketersediaan mobilitas yang aman dan terintegrasi ke akses tujuan dan layanan penting yang memudahkan anak untuk menjelajahi lingkungan lokal. (F) Keamanan mobilitas 38 Persepsi, sikap dan keyakinan pengasuh tentang keamanan dan kebersihan, termasuk kecepatan kendaraan, desain jalan, keramaian (F) Kesehatan lingkungan Keamanan lingkungan 2 Comfortable and Convinient Setiap anak dan remaja dihargai, dihormati dan diperlakukan secara adil dalam komunitas mereka dan oleh otoritas lokal termasuk tidak membedakan anak berdasarkan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa, paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik, atau psikis. (NF) (F) Kenyamanan eksistensi Persepsi anak terhadadap kenyamanan dari sudut pandang mereka seperti polusi kendaraan, utilitas bangunan, tempat sampah, paving, dan detail lainnya seperti desan furniture jalan (F) Kenyamanan bergerak Ketersediaan desain jalan yang mendorong interaksi dan koneksi sosial antara anak-anak, pengasuh, dan lingkungan. (F) Kenyamanan berinteraksi Adanya kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan mengekspresikan pandangan bebas terhadap segala hal yang mempengaruhi dirinya. (F) (NF) Kenyamanan berekspresi 3 Educational and Playful Ketersediaan jaminan hak hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak semaksimal mungkin. (F) (NF) Ruang sebagai anak Ketersediaan ruang yang memberikan kesempatan anak untuk menikmati kehidupan keluarga, bermain dan bersantai.