Hasil Ringkasan
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, ruang lingkup, metodologi, serta sistematika pembahasan dari penelitian yang dilakukan. I.1 Latar Belakang Proses globalisasi yang terjadi di seluruh dunia telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perubahan dalam pasar kerja. Hal ini mengakibatkan permintaan tenaga kerja yang memiliki gelar pendidikan tinggi semakin meningkat dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi individu dengan latar belakang pendidikan tersebut untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendorong partisipasi dalam pendidikan tinggi bagi masyarakat, sehingga jumlah mahasiswa pun meningkat secara signifikan dan memicu fenomena yang dikenal sebagai studentifikasi (Nakazawa, 2020). Istilah studentifikasi muncul pertama kali pada penelitian yang dilakukan oleh Smith (2002), dimana studentifikasi merupakan salah satu mutasi dari gentrifikasi yang ditandai dengan masuknya mahasiswa ke lingkungan tertentu dan seringkali terjadi dekat dengan kampus atau universitas (Liu et al., 2019; Sabri et al., 2009). Konsep gentrifikasi dipandang sebagai istilah lebih luas yang mencakup berbagai proses perubahan sosial dan ekonomi di suatu kawasan. Di dalam konteks ini, studentifikasi dianggap sebagai jenis khusus yang berada di bawah gentrifikasi, yang memiliki banyak persamaan dengan fenomena tersebut, tetapi juga memiliki karakteristik dan metode yang unik (Gregory, 2020; Hansu, 2023). Fenomena studentifikasi ini muncul ketika terjadinya peningkatan jumlah mahasiswa yang menempati atau menghuni kawasan perumahan di daerah sekitar perguruan tinggi, sehingga berujung pada terjadinya perubahan-perubahan dalam aspek sosial, budaya, ekonomi, dan fisik di wilayah tersebut (Gregory, 2020; Kim et al., 2024). Salah satu perbedaan mendasar antara studentifikasi dan gentrifikasi terletak pada Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 peran pendatang, dimana pada studentifikasi, mahasiswa berfungsi sebagai pendatang dan merupakan subjek utama dalam proses ini (Prastiwi et al., 2021). Studentifikasi yang terjadi karena adanya pertumbuhan pesat dalam sektor pendidikan tinggi tidak hanya terbatas pada negara-negara maju, namun juga terlihat di negara berkembang (Sabri et al., 2009). Di Indonesia, fenomena ini juga telah mendapat perhatian melalui beberapa penelitian yang menyoroti proses studentifikasi di beberapa kawasan tertentu, dimana kawasan tersebut telah dipengaruhi oleh keberadaan institusi pendidikan tinggi. Sebagai contoh, penelitian di Kawasan Sukolilo oleh Zuhdi (2018) menyoroti pola dari gejala studentifikasi yang terjadi di kawasan sekitar kampus ITS Sukolilo. Sementara itu, penelitian di Kawasan Tembalang oleh Dewi et al. (2019) mengkaji pengaruh studentifikasi di Kawasan Pendidikan Tinggi Tembalang ditinjau dari aspek fisik, sosial, dan ekonomi. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut diketahui bahwa akibat adanya proses studentifikasi, kawasan sekitarnya mengalami peningkatan permintaan akan hunian, baik itu apartemen, rumah sewa, atau tempat tinggal lainnya. Kondisi ini terjadi karena mayoritas mahasiswa mencari tempat tinggal yang nyaman dan terjangkau di dekat universitas, akibatnya peningkatan harga lahan pun terjadi sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan (displacement) pada masyarakat lokal. Keberadaan universitas di suatu kawasan menciptakan dampak yang luas pada perkembangan wilayah. Universitas diketahui tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan, namun juga sebagai motor penggerak dalam pembangunan wilayah di tingkat sub-nasional, namun dampak yang diberikan oleh universitas terhadap perkembangan kota, terutama pada lingkungan di sekitarnya, tidaklah seragam. Faktor-faktor seperti ukuran universitas, lokasi, dan budaya lokal dapat menghasilkan efek yang berbeda (Goddard et al. 2013).