Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan ini mengulas landasan penelitian serta metode untuk mengidentifikasi permasalahan penelitian. Beberapa elemen yang akan dijelaskan mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, manfaat penelitian, ruang lingkup, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan kemajuan di setiap wilayah tidak terjadi secara bersamaan. Sesuai dengan potensinya, setiap wilayah memiliki kecepatan dan intensitas yang berbeda. Adanya industri unggulan sebagai pendorong utama pembangunan suatu wilayah yang menyebabkan kutub pertumbuhan. Dengan menciptakan pola konsumsi yang berbeda di antara wilayah, pemusatan industri di suatu wilayah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wilayah yang lebih maju atau aktif, yaitu wilayah yang memiliki industri unggulan, akan mempengaruhi wilayah yang lebih pasif (wilayah yang memiliki industri tergantung dari industri unggulan/pusat pertumbuhan) (Perroux, 1955). Kawasan industri dirancang untuk menampung kegiatan industri serta menyediakan fasilitas pendukung. Pengembangan kawasan industri bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri secara terarah, terintegrasi, dan menghasilkan manfaat yang lebih maksimal (PP No. 24 Tahun 2009 tentang kawasan industri). Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah pembangunan kawasan industri. Dengan meningkatnya investasi dan aktivitas industri, terjadi peningkatan lapangan kerja, pendapatan masyarakat, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Rinaldi dkk., 2022). Selain mempertimbangkan kelayakan secara teknis, faktor sosial dan ekonomi dari masyarakat desa di sekitar area yang direncanakan untuk kawasan industri perlu diperhatikan. Kajian menyeluruh diperlukan agar tidak bertentangan dengan rencana pengembangan wilayah. Salah satu buktinya adalah bahwa masyarakat setempat belum siap untuk menerima perubahan, rencana lokasi industri belum Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 sepenuhnya memperhatikan aspek mental, pengetahuan dan keterampilan mereka, meskipun elemen ini sangat penting untuk pembangunan kawasan industri. Diperkirakan bahwa elemen kesiapan masyarakat sering menjadi sumber konflik dalam pengembangan kawasan industri, salah satunya disebabkan oleh minimnya keterlibatan penduduk setempat. Peningkatan sumber daya manusia dalam peran operator industri dan penyedia layanan tambahan dapat menjadi bagian dari kebutuhan komunitas industri. Akhir-akhir ini, kesiapan masyarakat lokal sering disebut sebagai penyebab penduduk tidak terlibat dalam aktivitas industri. Selain itu, perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi area industri, pencemaran lingkungan, serta beragamnya akses sosial juga memberikan kontribusi tambahan (Hasiwan, 2006). Menurut Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035, Kabupaten Takalar ditetapkan sebagai salah satu Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) karena berperan sebagai motor penggerak ekonomi utama di Wilayah Pengembangan Industri (WPI) Sulawesi Selatan.