41 BAB III Metodologi Penelitian Bab ini akan menjelaskan tentang rancangan penelitian yang berbentuk tahapan- tahapan mengenai proses penelitian. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan meliputi pendekatan dan konseptualitas penelitian serta metode pengumpulan dan pengolahan data. III.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pertimbangan dalam penggunaan pendekatan campuran ini adalah karena penyajian data menggunakan pendekatan kuantitatif saja tidak dapat menjelaskan secara rinci mengenai fenomena atau proses reinvestasi dan gentrifikasi komersial di wilayah studi, sehingga perlu adanya dukungan data kualitatif dengan menggunakan data primer seperti wawancara dan observasi. Penelitian dengan metode campuran adalah melakukan suatu penelitian dengan berasumsi bahwa mengumpulkan berbagai jenis data dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti (Creswell, 2009) Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia baik secara individu maupun dalam kelompok (Creswell, 1997). Terdapat 3 (tiga) prinsip utama dalam analisis kualitatif, yaitu Describing (menggambarkan karakteristik objek secara menyeluruh dan komprehensif), Classifying (mengelompokkan data menjadi katagori-kategori tertentu) dan Connecting (menghubungkan kategori tersebut menjadi sebuah konsep) (Dey, 1993). Penelitian Kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk menguji teori-teori tertentu dengan memeriksa hubungan variabel yang dapat diukur dan data dianalisis menggunakan prosedur statistik. Penelitian kuantitatif ditandai dengan pendekatan deduktif yakni dimulai dengan teori atau hipotesis yang sudah ada kemudan melakukan serangkaian pengujian tertentu untuk melihat apakah data- data yang diperoleh mendukung atau menolak teori atau hipotesis tersebut 42 (Creswell, 2009). Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori rent gap dan gentrifikasi komersial. III.2 Operasionalisasi Penelitian III.2.1 Periode Penelitian Periode waktu penelitian ini adalah maksimal dalam rentang waktu 20 tahun yaitu tahun 2004-2023. (Rebecca Jang, 2022) menyebutkan bahwa dalam mengidentifikasi transformasi kawasan hunian menjadi kawasan komersial, maka setidaknya dilakukan minimal dalam kurun waktu 10 tahun. Selain itu, penelitian terdahulu menyebutkan sebagian besar lahan di Kawasan Malioboro telah diubah menjadi penggunaan yang lebih tinggi seperti komersialisasi dan kantor (Heeji Lim, 2013), hal ini terlihat dari pergeseran luas kawasan di RDTR, dimana luas kawasan permukiman menurun dari luas 140,60 ha di tahun 2010 turun menjadi 91,65 ha pada tahun 2019 (Costa, et al. 2021). Sehingga hal ini menjadi acuan penulis dalam menetapkan periode penelitian. III.2.2 Objek Penelitian Dalam batasan wilayah, penelitian ini melibatkan 4 Kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kecamatan Gedongtengen, Kecamatan Danurejan, Kecamatan Ngampilan dan Kecamatan Gondomanan, serta 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pringgokusuman, Sosromenduran, Suryatmajan, Ngampilan dan Ngupasan. Namun secara spesifik, objek penelitian ini adalah persil/bangunan komerisal seperti hotel (sejenisnya), restoran/café, dan pertokoan yang diidentifikasi sebagai bentuk reinvestasi dari bangunan hunian masyarakat. Adapun pengamatan objek penelitian difokuskan pada koridor ruas jalan kolektor sekunder dan jalan lokal sekunder (RTRW Kota Yogyakarta 2021 – 2041). Tabel 3.1 dibawah ini merupakan daftar ruas jalan penelitian. Tabel 3. 1 Nama Jalan Objek Penelitian No. Kelurahan Nama Jalan Fungsi/Klasfikasi Jalan 1 Pringgokusuman Jalan Jlagran Lor Jalan Kolektor S ekunder 43 No. Kelurahan Nama Jalan Fungsi/Klasfikasi Jalan 2 Pringgokusuman Jalan Jlagran Jalan Lokal Sekunde r 3 Pringgokusuman Jalan Pringgokusuman Jalan Lokal S ekunder 4 Pringgokusuman Jalan Kemetiran Kidul Jalan Lokal Sekunder 5 Suryatmajan Jalan Pasar Kembang Jalan Kolektor Se kunder 6 Suryatmajan Jalan Pajeksan Jalan Lokal Sekunder 7 Suryatmajan Jalan Jogonegaran Jalan Lokal Sekunde r 8 Suryatmajan Jalan Dagen Jalan Lokal Sekunder 9 Suryatmajan Jalan Sosrowijayan Jalan Lokal Sekund er 10 Suryatmajan Jalan Gandekan Jalan Lokal Sekunder 11 Sosromenduran Jl. Mataram Jalan Kolektor Sekunde r 12 Sosromenduran Jl. Perwakilan Jalan Lokal Sekunde r 13 Sosromenduran Jl. Suryatmajan Jalan Lokal Sekund er 14 Sosromenduran Jl. Sosrokusuman Jalan Lingkungan 15 Ngupasan Jl. Beskalan Jalan Lokal Sekunder 16 Ngupasan Jl. Bhayangkara Jalan Lokal Sekunder 17 Ngampilan Jl. KH. Ahmad Dahlan Jalan Kolektor Se kunder 18 Ngampilan Jalan Letjen Suprapto Jalan Kolektor S ekunder 19 Ngampilan Jl. Karen Sasuit Tubun Jalan Lokal Sek under 20 Ngampilan Jl. Kp. Ngadiwinatan Jalan Lingkungan Pemilihan objek penelitian dan wilayah studi ditetapkan berdasarkan peruntukan kawasan Malioboro sebagai koridor wisata belanja (Pedestrian Mall) dan pembagian kawasan koridor komersial, yaitu high commercial density dan low commercial density yang tertuang dalam RTBL Malioboro tahun 2013. Selain itu, wilayah studi juga mengacu pada prinsip perimeter blok yakni konsep penataan kota yang ditandai dengan penataan bangunan yang berada di sepanjang tepi jalan. Dalam konteks kawasan Malioboro, implementasi prinsip ini terlihat dari pertumbuhan bangunan komersial seperti hotel, toko, restoran, dll yang dibangun menghadap jalan. Gambar berikut merupakan delineasi wilayah studi serta objek penelitian (ruas jalan). 44 Gambar 3. 1 Peta Objek Penelitian (Ruas Jalan) Sumber: Analisis 2024 45 III.2.3 Variabel Penelitian Sebagai landasan dalam penelitian maka diperlukan definisi variabel secara konseptual dan operasional yang memudahkan pemahaman tentang konsep dan arah penelitian ini. Definisi konseptual menggambarkan tentang makna dan ruang lingkup variabel tertentu dalam konteks penelitian. Sedangkan definisi operasional dibutuhkan sebagai gambaran cara atau metode konket untuk mengukur dan mengamati variabel tersebut secara empiris. Tabel 3.1 berikut merupakan definisi variabel secara konseptual dan operasional yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3. 2 Definisi Variabel Penelitian Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional Reinvestasi Investasi: merupakan proses yang didorong oleh koalisi kepentingan lokal, termasuk pengembang properti, politisi dan bisnis untuk meningkatkan nilai lahan dan properti. (Harvey Molotch, 1976) Reinvestasi: merupakan tindakan memperbarui, memperbaiki dan meningkatkan lingkungan perkotaan yang sudah ada, salah satunya dengan adaptive reuse bangunan lama (Jane Jacobs, 1961) Reinvestasi didefinisikan sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi properti dengan cara renovasi/bangun baru/adaptive reuse. Pola Harga Lahan Alonso 1964 menjelaskan bahwa harga lahan menurun dengan bertambahnya jarak dari pusat kota atau Central Business District (CBD) karena pengaruh preferensi dan aksesibilitas. (Evans, 1983) Pola harga lahan dilihat secara spasial yang didasarkan pada jaraknya terhadap pusat kota dan peruntukan lahan. Perubahan Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan bentuk intervensi manusia, baik secara permanen maupun siklis, terhadap suatu kumpulan sumber daya alam dan buatan yang secara keseluruhan disebut lahan (Malingreau, 1978) Perubahan penggunaan lahan merupakan transformasi fungsi bangunan/lahan permukiman menjadi komersial. Setelah memahami definisi setiap variabel penelitian maka langkah selanjutnya adalah menetukan indikator-indikator penelitian. Variabel dan indikator penelitian merupakan turunan dari kajian literatur yang sudah dilakukan. Variabel dan indikator dibutuhkan dalam memberikan ukuran pada fenomena yang akan diteliti 46 sehingga dapat ditentukan teknik pengumpulan data dan teknik analisis yang tepat untuk digunakan.