139 Bab VI Kesimpulan Bab ini berisi penjelasan mengenai ringkasan temuan penelitian, kesimpulan, serta usulan rekomendasi, kelemahan penelitian dan studi lanjutan. VI.1 Temuan Penelitian Penurunan kegiatan komersial di Kawasan Pusat Kota Bandung dan kaitannya dengan harga lahan dijelaskan melalui temuan penelitian sebagai berikut: 1. Properti komersial merupakan elemen awal dalam kegiatan ekonomi kawasan perkotaan. Penurunan kegiatan komersial terjadi dengan persentase rata-rata 22,97%. Kawasan Pusat Kota Bandung mengalami perubahan kegiatan komersial karena perubahan preferensi konsumen, pergersan pusat-pusat bisnis dan persaingan dari kawasan komersial baru di wilayah lain. Banyak bangunan menjadi kurang diminati karena preferensi bisnis baru yang lebih memilih area dengan lingkungan modern, akses parkir yang mudah dan fasilitas yang lebih baik. Bangunan tua dan bersejarah yang terdapat di Kawasan Pusat Kota belum mengalami renovasi dan pembaruan, sehingga penggunaan lahannya kurang optimal. 2. Harga sewa di Kawasan Pusat Kota tinggi mengindikasikan nilai propertinya yang tinggi, tetapi sekaligus membatasi peluang untuk bisnis tertentu. Indeks harga properti komersial mencerminkan nilai rata-rata properti dalam suatu area yang dipengaruhi oleh faktor supply dan demand. Di Kota Bandung, demand untuk properti sewa lebih tinggi daripada properti jual. Kecenderungan peningkatan indeks harga properti komersial berkorelasi dengan harga lahan karena harga lahan sering mengikuti tren harga properti. 3. Dari data demografi yaitu jumlah penduduk terdapat kecenderungan penurunan jumlah penduduk di wilayah penelitian. Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan perpindahan penduduk dari kawasan pusat kota ke luar. Melalui hubungan positif antara jumlah penduduk dengan kegiatan komersial, temuan ini dapat menjelaskan bahwa perubahan kegiatan komersial di kawasan pusat kota yang cenderung menurun keberfungsiannya dengan adanya penurunan jumlah penduduk di kawasan pusat kota. Jumlah penduduk, khususnya di 140 kawasan pusat kota menjadi penentu kebutuhan komersial, karena semakin banyak penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan layanan dan barang. 4. Penelitian ini menemukan bahwa sebaran potensi investasi di Kota Bandung lebih banyak terjadi di luar kawasan pusat kota. Sektor yang memberikan realiasai investasi terbesar yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi, sektor konstruksi dan sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Investasi yang tinggi akan meningkatkan pengembangan properti komersial. Hal ini akan mendorong pemanfaatan lahan yang lebih efektif dan meningkatkan harga lahan. 5. Pemanfaatan lahan di Kawasan Pusat Kota Bandung direncanakan sebagai fungsi perdagangan dan jasa. Namun, kondisi eksistingnya saat ini bahwa kegiatan komersial mengalami perubahan dalam hal keberfungsian dan tidak menunjukkan adanya potensi pengembangan ke masa depan.